51. Sebuah Takdir

9.7K 832 37
                                    

Malam, masih melek?

Selamat menjalankan ibadah puasa 1442 H bagi yang menjalankan💓💓

Berhubung lagi bulan puasa, kalian harus berbuat baik, guys! Yuk tekan tombol bintang sama berikan komentarnya!🤣

Jangan sider plis... walau satu voment aja seenggaknya tinggalkan jejak ya🥺

🎧Moonlight - Ariana Grande.

----------

"Selama ini kakak diteror dan kakak nggak bilang sama aku?" Karina menatap Dendra tak percaya. Saat ini, mereka berdua tengah istirahat di kantin setelah melaksanakan hukuman dari Bu Ambar tadi pagi.

"Gue nggak mau lo khawatir, Rin."

Karina memutar bola matanya. "Justru karena kakak nggak bilang, aku jadi tambah khawatir sekarang."

"Nah, kan. Jadi nyesel udah bilang."

"Iihh." Karina menggeram. "Terserah lah!" ujarnya, lalu bangkit meninggalkan Dendra begitu saja. Membuat cowok itu terkekeh ditempat dan langsung mengejarnya.

"Sumpah, gitu aja marah?" Dendra menghadang jalan Karina dan berdiri di hadapannya.

Karina berdecak kesal. "Gitu aja?" ulangnya tak habis pikir.

Dendra menggaruk belakang kepalanya. Apakah ia baru saja salah bicara?

"Ya ... ya, ya gitu aja? Masa marah, sih?" tanya Dendra. Dia benar-benar tak paham dengan pikiran seorang perempuan. Kok, ribet benget, ya?

Karina memejamkan matanya sejenak. "Kakak pikir masalah teror-meneror itu hal sepele?"

"Nggak gitu, Rin." Dendra meraih tangan Karina. "Gue sama sekali nggak merasa diteror," ucapnya.

"Nggak diteror gimana, sih?!" Karina benar-benar emosi sekarang. Tanpa sadar gadis itu mulai meninggikan suaranya hingga membuat semua orang yang kebetulan berjarak dekat dengan mereka lantas menoleh.

Dendra menghela napas pelan. "Jangan marah dulu. Nanti gue ceritain, oke?"

Karina bungkam. Sadar dirinya sudah menjadi pusat perhatian, gadis itu pun lebih memilih mengalah. Dia menganggukkan kepalanya pelan. "Tapi janji, ya, nanti cerita?"

"Iya sayang."

Heh ya ampun!! Karina jadi ingin pingsan sekarang. Bisa-bisanya Dendra seperti itu!

***

"Iya, Bu?"

"Di mana? Udah waktunya pulang sekolah, kan? Langsung pulang, ya."

Kening Karina berkerut bingung. Tumben banget, pikirnya. "Tapi kayaknya Karin masuk kerja hari ini, deh, Bu. Soalnya, kan, udah seminggu lebih Karin nggak kerja karena sibuk ulangan."

"Udah nggak usah kerja lagi. Sekalian kamu ngundurin diri aja dari pekerjaan kamu itu. Pulang sekarang!"

"Lho?"

RADENDRA [E-BOOK PERSIS NOVEL DI KARYAKARSA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang