34. Balapan

9.5K 840 17
                                    

Jangan lupa vote and comment biar aku makin semangat lagi updatenya❤

🎧Blue Jeans - Gangga.

-----------

Karina terus saja mengetuk-ngetukan bolpoin ke kepalanya karena merasa bingung. Sudah sekitar satu jam lamanya, gadis itu masih saja bergulat dengan buku-buku tebal yang ada di hadapannya.

Saat ini, dia tengah belajar dengan sungguh-sungguh untuk bekal ulangannya besok hari. Iya, waktu memang terasa begitu cepat. Buktinya, besok Karina sudah mulai ulangan Akhir Semester.

Karina melirik sekilas ke arah jam dinding yang ada di kamarnya. Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Tapi ia sama sekali belum menyadari akan ada tanda-tanda kepulangan Anjani, ibunya.

"Ibu kok belum pulang-pulang, ya?" gerutu Karina pada dirinya sendiri. Sejak pulang sekolah tadi sore, ibunya itu sama sekali tidak kelihatan. Ya, memang, sih, wanita paruh baya itu jarang berada di rumah. Tapi biasanya tidak pernah sampai selarut ini.

Anjani yang belum pulang jadi membuat Karina gagal fokus. Pikiran gadis itu menjadi terbagi sekarang. Antara harus tetap belajar dan memikirkan ibunya yang sama sekali belum menampakan batang hidungnya itu. Ah, merepotkan.

Karina menghela napas. Lalu kembali memfokuskan pandangan pada buku di hadapannya lagi. "Aku harus belajar sungguh-sunguh pokoknya," ujarnya.

"Archaebacteria merupakan salah satu kelompok prokariota dari kingdom monera selain--"

Ting!

Perhatian Karina langsung teralih ketika ponsel bersoftcase pink yang ada di sampingnya itu berbunyi, dan menandakan bahwa satu pesan baru saja masuk.

Langsung meletakan bolpoinnya di atas buku, lalu meraih ponsel dan mulai membukannya. Membaca pesan yang baru saja ia terima itu dengan serius.

Ibu
Ibu di jalan, otw pulang.
Jgn smpai g ada mknan.

Karina menghela napas lega. Lalu segera mengetikan balasan dengan cepat.

Karina
Iya, bu

"Berarti aku harus masak," kata Karina lalu segera bangkit dari duduknya. Tidak lupa juga untuk membereskan buku-bukunya terlebih dahulu.

Karina mendesah penuh kekecewaan saat membuka pintu kulkas yang ternyata isinya begitu kosong. Tidak ada satu pun bahan makanan yang bisa ia masak di sana. Lantas gadis itu menjadi kebingungan sendiri. Ia yakin, jika saat ibunya pulang nanti tidak ada makanan, pasti wanita paruh baya itu akan marah besar.

"Nggak ada pilihan lain, aku harus beli dulu," putus Karina pada akhirnya.

Mengingat waktu yang sudah menunjukan pukul sembilan malam dan juga ibunya yang tengah di perjalanan, dengan segera, Karina pun langsung melangkah ke kamar untuk mengambil uang. Ia berniat akan membeli satu butir telur beserta teman-temannya yang akan ia jadikan nasi goreng nanti.

Beruntungnya, salah satu tetangga rumahnya ada yang suka membuka warung sampai malam. Jadi Karina tidak perlu jauh-jauh ke supermarket hanya untuk membeli satu butir telur.

RADENDRA [E-BOOK PERSIS NOVEL DI KARYAKARSA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang