4. Dia?

22.1K 1.8K 145
                                    

Dendra bilek:

Hei sayang, Vote dulu, dong!

Hei sayang, Vote dulu, dong!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎧Flasligjt - Jessei J.

----------

Gue lihat cewek itu jadi pelayan di kafe, bos.

Dendra langsung mengerutkan keningnya sehabis membaca pesan yang baru saja dia terima dari Miko---salah satu anak buahnya.

Kafe?

Pelayan?

Oke, gadis itu memang miskin.

"DENDRA BANGSAAAT!" Fauzi berteriak tiba-tiba. Membuat Dendra terlonjat saat itu juga. Bahkan sampai membuat ponsel Dendra yang baru saja dia beli sejak satu jam yang lalu itu, hampir terjatuh kembali di lantai markas. Untung saja, Dendra memegangnya dengan erat.

"Apasi anjing!"

"Weshhsellow bosque! Hampura, hampura," ucap Fauzi yang mendadak takut melihat wajah Dendra sudah memerah.

Dendra mendengkus. "Gak jelas banget hidup lo, bangsat!"

"Yee abis lo sih, gue panggilin kagak nyaut-nyaut," jawab Fauzi sambil memajukan bibirnya, sehingga membuat Bara yang melihat langsung bergidik.

"Ngeri muka lo, Fau!" sahut Bara sambil melemparkan sebuah buku yang entah punya siapa, yang jelas ada di atas meja dekat kursi tempat ia duduk.

"Addu-anjing! Apaan si lo lempar-lempar!" umpat Fauzi sambil meringis ketika buku yang di lempar Bara berhasil mengenai kepalanya. Sedangkan Bara dan Dendra yang melihat Fauzi kesakitan malah tertawa ngakak.

"Makanya muka lo itu jangan di imut-imutin. Ngeri, kan, gue jadinya," ucap Bara tak merasa bersalah sama sekali.

Apa? Mau di lempar juga?

Nih, pake cinta. ❤

Sehabis pulang sekolah tadi, bukan rumah yang mereka tuju. Melainkan, Markas mereka sendiri. Markas Geng Carlos. Jaraknya juga sangat dekat dengan sekolah.

Tapi sore ini, Markas lumayan sepi. Hanya ada sebagian anggota saja di sini. Ya, termasuk, Dendra dan keempat sahabatnya. Semua orang tengah sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Ada yang tengah makan, tidur, bermain game, atau hanya sekedar berbincang-bincang tidak jelas. Kecuali Gibran tentunya, cowok ganteng yang satu itu baru saja selesai menuntaskan kewajibannya. Sholat Ashar.

RADENDRA [E-BOOK PERSIS NOVEL DI KARYAKARSA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang