RADENDRA [E-BOOK PERSIS NOVEL DI KARYAKARSA]

8. Suka Seenaknya!

Sebenarnya aku sangat ingin melawan. Tapi aku sadar, kalau kamu itu bukan lawanku.

🎧Crush - Haziq.

-----------

"Wa?"

"Hm," deham Nazwa menyahuti ucapan Marsha dengan pandangan yang terpokus ke jalanan.

"Menurut lo, Karina ada dimana?"

Nazwa nampak menghela napasnya. "Kalau tahu, gue juga gak akan repot-repot nyariin dia sampai keliling Jakarta kayak gini kali, Sha. Mana udah malam lagi," jawabnya. Ck, Bisa-bisanya Marsha bertanya hal konyol seperti itu.

Marsha menganggukkan kepalanya menyahuti ucapan Nazwa. Benar juga, pikirnya. "Terus sekarang kita mau nyari Karin kemana lagi?"

Nazwa tidak menyahut lagi. Ia juga sudah sangat bingung. Harus kemana lagi Mereka mencari Karina?

Bahkan, tadi mereka sudah mendatangi kafe milik Bu Milla, tempat Karina bekerja, dan gadis itu sama sekali tidak ada di sana. Nazwa dan Marsha juga sudah bolak-balik mengelilingi jalanan kota Jakarta, namun mereka masih juga tidak menemukan keberadaan Karina. Aish, sebenarnya dimana gadis itu?

"Wa, mungkin gak sih, kalau Karina itu diculik?"

Ckiiitttt...

Karena merasa kaget dengan perkataan Marsha, Nazwa langsung menginjak rem mobilnya secara tiba-tiba. Dan alhasil, hal itu hampir saja membuat kepala Marsha terbentur.

"ALLOHUMA! AWA! LO APA-APAAN, SIH?!" teriak Marsha dengan refleks sambil mengusapi dadanya pelan.

Tanpa menjawab ucapan Marsha, Nazwa langsung menatap tajam ke arah gadis itu. "Lo ngomong apa barusan?" tanyanya dengan galak.

"Apa?" Marsha kebingungan.

"Itu tadi lo ngomong apa?" Nazwa mengulangi ucapannya.

Marsha menghela napas. "Yang mana, Awa? Perasaan gue cuma bilang--"

"Tadi lo bilang Karin diculik!" potong Nazwa dengan cepat karena ia sudah mulai jengkel pada Marsha.

"Ooohh, ya, kan, mungkin aja ...."

Nazwa langsung membuang napas sambil menyenderkan punggungnya di senderan kursi mobil.

"Udah ponsel gabisa dihubungi, di kafe Bu Milla juga gak ada lagi," gumam Nazwa. Rasanya, dia sudah sangat frustrasi dalam mencari Karina.