20. Ice Cream

13.4K 1K 97
                                    

HALO!

🎧Steal My Boy - One Direction.

----------

"Jadi, acara campingnya diadain setelah selesai ulangan nih, kak?"

Panji langsung mengangguk mantap menjawab ucapan Teresa---bendahara Osis. "Iya, berhubung seminggu lagi kita ada ulangan akhir semester, jadi ya kita fokus aja dulu ke ulangan," jawab Panji yang di balas anggukan oleh seluruh anggota osis yang lain.

"Nah, betul. Gue setuju, tuh, yang lain gimana?" tanya Wildan---wakil Osis.

"Kalau aku sih oke, oke aja. Ngikut yang lain aja, deh," jawab salah satu anggota osis.

"Kalau lo gimana, Rin?"

Dan seketika, Karina langsung membuyarkan lamunan ketika Panji bertanya kepada dirinya. Gadis itu mulai gelagapan ketika pandangan semua orang tertuju ke arahnya.

"A-aku, setuju kok," jawab Karina setengah terbata yang langsung Panji balas dengan senyuman.

"Oke, jadi fiks ya. Acara campingnya kita adain dua minggu lagi. Tapi jangan dulu kasih tahu ke murid yang lain," ucap Panji yang dibalas anggukan oleh yang lain.

"Tapi, biaya pembayarannya gimana kak?" tanya salah satu anak osis.

"Nah, waktu yang dua minggu itu kita gunain aja untuk narik uang pembayarannya," jawab Panji.

"Enggak kelamaan kak dua minggu? Seminggu aja gimana? Biar nggak pada ngaret bayarnya," usul Teresa.

"Bener juga tuh, Ji," timpal Wildan.

"Yaudah, oke. Terserah lo aja. Pokonya soal pembayaran gue serahin sama Teresa aja sebagai bendahara. Oke, Re?" ucap Panji.

"Siap, kak," jawab Teresa.

"Biayanya satu juta kak?" tanya Karina, membuat Panji mengangguk.

"Iya. Dan gue harap anggota Osis ikut semua. Ini kan acara Osis," jawab Panji membuat Karina bungkam. Uang lagi, uang lagi.

"Dan soal tempat, gue masih bingung antara Bogor sama Bandung. Besok kita survei. Mumpung minggu," jelas Panji.

"Semua anggota Osis, kak?" tanya Ucok, salah satu Osis. Dan Panji menggeleng.

"Lima orang aja sebagai perwakilan," jawab Panji.

"Aku mau ikut kak," ucap Teresa girang.

"Iya. Gue udah pilih kok. Gue, Wildan, Teresa, Ucok dan," Panji menggantungkan ucapannya membuat semua anggota jadi deg-degan.

"Karina," lanjut Panji sambil tersenyum.

Sudah gue duga. Batin seseorang sambil mengepalkan tangannya.

***

Dendra menghela napasnya berkali-kali guna menetralkan rasa gugupnya. Pandangannya tak pernah lepas dari sosok Karina yang tengah duduk santai di kursi panjang yang ada di taman belakang sekolah.

RADENDRA [E-BOOK PERSIS NOVEL DI KARYAKARSA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang