🎧Electric Love - Borns.
(Jangan lupa putar mulmed-nya say!)
❗JANGAN LUPA JAGA MATA JAGA HATI SAAT MEMBACA PART INI❗
------------
"Kakak apa-apaan sih?!" Karina menatap Dendra tajam. Tadi saat di kantin, cowok itu tiba-tiba menarik tangannya dan membawanya pergi ke rooftop. Mau ngapain coba?
Dendra melepaskan cekalannya dari tangan Karina. Cowok itu menghembuskan napas kasar, sebelum akhirnya langsung mendudukan diri di sebuah sofa yang memang tersedia di rooftop sekolahnya itu.
"Duduk," kata Dendra, tanpa menatap ke arah Karina yang masih berdiri di hadapannya.
Enggan menuruti, gadis itu pun membuang muka. "Aku mau ke kelas. Bentar lagi, bel masuk juga bakal buny--"
Dendra segera menahan tangan Karina sebelum gadis itu benar-benar melangkah. Karina berdecak kesal. Tak bisa dimungkiri, Radendra memang sangat menyebalkan.
"Mau kakak sebenarnya apa sih?" tanya Karina, menatap ke arah Dendra, tak habis pikir.
Dendra lantas bangkit. Cowok itu menatap Karina tajam. Harus banget ya gadis ini memancing emosinya terus?
"Gue cuma minta lo duduk," tekan Dendra.
"Ya aku nggak mau! Bisa nggak sih kakak jangan maksa--Akh!" Karina spontan meringis karena Dendra tiba-tiba mendorong tubuhnya kasar hingga ia terduduk di sofa. Punggungnya sedikit terbentur pada sandaran sofa, dan itu lumayan sakit.
Air mata Karina tertahan. Dia selalu mendadak ketakutan jika Dendra sudah bersikap kasar seperti ini. Padahal, belakangan ini Dendra sudah mulai berubah.
"Tolong banget jangan bikin gue emosi, Rin."
Dendra segera duduk di samping Karina yang sudah menunduk. Bahu gadis itu sedikit bergetar, sepertinya sudah mulai menangis.
Dendra menghela napas panjang. Lalu langsung menarik Karina ke dalam pelukannya dengan sebelah tangan. Membuat gadis itu sontak terkejut.
"Maaf," kata Dendra. Mengusap pundak Karina lembut, membuat tangisannya mereda. Karina benar-benar tertegun.
"Selama ini gue nggak pernah mau bersikap lembut, Rin. Apalagi sama perempuan. Perempuan yang selalu gue hormati itu cuma mama kandung gue. Dan selebihnya ... hanya sampah."
Karina langsung menjauhkan diri dari Dendra setelah mendengar perkataan cowok itu. Hatinya mendadak sakit, apa katanya? Sampah? Apa kata itu juga tertuju kepadanya?
Melihat ekspresi wajah Karina, membuat Dendra lantas terkekeh. "Marah?"
"Kalau semua perempuan sampah, lantas semua laki-laki itu apa? Kumannya?" tanya Karina cukup berani.
"Bisa jadi, sih." Di saat Karina mau serius, kenapa Dendra malah terlihat bercanda?
"Sini, sampah," celetuk Dendra, berusaha meraih tangan Karina, namun langsung gadis itu tepis.
Dendra terkekeh lagi. "Sampah hatiku."
Blush! Karina langsung menelan ludah, berbarengan dengan kedua pipinya yang merona. Sial, kenapa dia malah jadi baper begini sih?!
KAMU SEDANG MEMBACA
RADENDRA [E-BOOK PERSIS NOVEL DI KARYAKARSA]
Подростковая литератураIni tentang Dendra, cowok berpribadian keras dan kasar yang memiliki banyak rasa dendam di dalam dirinya. Hidupnya benar-benar miris, tidak ada kelembutan, dan cinta. Sampai suatu ketika, takdir mempertemukannnya dengan seorang gadis polos bernama K...