VOTE DULU GAMAU TAUUUU!
Sebenarnya aku lebih suka kalian komen sih😩
Di sini ada kejutan🔥
🎧Heaven - Shane Filan.
----------
"Gimana?" tanya Dendra, menatap ke arah dua orang cowok yang ada di hadapannya. Namanya Rizal dan Bima, salah satu adik kelasnya yang juga merupakan anak buahnya.
Tepat setelah kejadian saat di koridor tadi, Dendra langsung menyuruh orang untuk mencari tahu siapa siswa laki-laki yang menurutnya sangat mencurigakan itu. Dan, ya, tidak perlu menunggu waktu lama, Dendra sudah menemukan jawabannya.
"Namanya Seno, siswa kelas sepuluh IPA lima," jawab Rizal. Membuat kening Dendra berkerut. X IPA 5? Itu adalah kelas Katline.
"Dia rada-rada idiot, bos! Culun gitu," sahut Bima menimpali.
Dendra mengangguk singkat sebagai jawaban. "Oke. Pulang sekolah nanti, bawa dia ke gudang. Gue perlu ngasih dia sedikit pelajaran," ucap Dendra dengan seringaian devil di bibirnya.
"Siap, bos!"
***
"Kamu dari mana? Kok lama? Aku udah nungguin dari tadi tahu!"
Dendra hanya terkekeh pelan melihat ekspresi Karina yang menurutnya sangat lucu itu. Saat ini, mereka berdua tengah berada di parkiran. Bel pulang sekolah memang sudah berbunyi sejak lama.
"Ayok, pulang! Aku capek, Dendra." Karina merengek dengan bibir yang dimajukan. Membuat Dendra jadi tak tahan untuk tidak mencubit hidung mancungnya.
"Aku mendadak ada urusan, kamu pulang sama Fauzi aja, nggak apa-apa, kan?"
Karina membulatkan mata mendengarnya. "Kok sama kak Fauzi? Emangnya kamu mau ke mana?!"
Dendra membuang napas pelan. Lalu meraih tangan Karina ke genggamannya. "Ada sesuatu yang penting," kata Dendra.
Karina mencebik kesal. "Ada, ya, yang lebih penting dari aku?" tanyanya galak.
Dendra terkekeh kecil. "Nggak lah," jawabnya. "Tapi ini penting banget, sayang," lanjutnya lagi. Berharap Karina bisa mengerti.
"Emang urusan apa?" tanya Karina lagi.
Dendra bungkam. Dia bingung harus menjawab apa. Karena tidak mungkin juga kalau dia jujur sama Karina. Bisa-bisa nanti gadis itu marah besar jika tahu Dendra akan menghajar seseorang.
"Dendraa, ih!"
"Hm?" Dendra membuyarkan lamunannya. Membuat Karina mendengus kasar.
"Nyebelin! Aku mau naik angkot aja!" Karina menghentakkan kakinya kasar sambil menghempaskan tangan Dendra yang tengah menggenggam tangannya.
"Hei, sama Fauzi aja," cegat Dendra. Menarik kembali tangan Karina yang hendak melangkah.
"Nggak!"
"Bentar lagi si Fauzi datang, aku udah telfon dia tadi."
"Nggak mau!"
KAMU SEDANG MEMBACA
RADENDRA [E-BOOK PERSIS NOVEL DI KARYAKARSA]
Teen FictionIni tentang Dendra, cowok berpribadian keras dan kasar yang memiliki banyak rasa dendam di dalam dirinya. Hidupnya benar-benar miris, tidak ada kelembutan, dan cinta. Sampai suatu ketika, takdir mempertemukannnya dengan seorang gadis polos bernama K...