16. Merasa Khawatir

16.7K 1.3K 70
                                    

{Jangan lupakan vote dan komentarnya guys! Bagi yang belum follow akun ini juga, jangan lupa di follow dulu, ya! }

🎧Celine Dion - I Surrender.

---------

"Awa, Ini semua tuh gara-gara lo tahu gak! Kita jadi dijemur kayak gini, pegel tahu! Mana panas banget lagi, adohhhh! Kalau kayak gini caranya, gue bisa item lama-lama!"

Sudah sepuluh menit lamanya, Marsha tak henti-hentinya mengoceh, benar-benar membuat Nazwa kesal setengah mati.

"Sha, bisa gak sih, lo itu stop nyalahin gue? Ini semua kan juga gak sepenuhnya salah gue. Coba aja kalau lo--"

"Gak sepenuhnya salah lo? Hellaaawww! Jelas-jelas ini semua itu salah lo! Salah karena lo udah ngatain Bu Lia gendut. Udah tahu punya guru baperan, masih aja di katain, gak mikir lo ya!"

"Heh! Siapa juga yang ngatain Bu Lia. Gue gak ngatain dia, ya! Gue itu cuma ngomong, Fakta!" ujar Nazwa, membela diri.

"Ya sama aja dodol," jawab Marsha.

"Ya beda, lah!"

"Sama, Wa."

"Beda kali Sha."

"Sam--"

"Heh! Heh! Marsha, Nazwa! Kalian berdua itu, ya! Udah di hukum juga masih aja berani ngomongin guru. Keterlaluan!"

Seketika, Nazwa dan Marsha langsung menghentikan ucapannya ketika suara Bu Lia tiba-tiba terdengar. Marsha langsung menoleh ke belakang, dan mendapati Guru killer itu tengah berjalan ke arahnya. Aish, sejak kapan dia disana?

"Eh, kok bisa ada Bu Lia sih?" bisik Marsha dengan pelan yang hanya bisa di dengar oleh Karina dan Nazwa.

"Gak tau, itu guru emang aneh suka tiba-tiba muncul," timpal Nazwa, balas berbisik.

Karina menghela napas. "Kalian berdua makanya jangan ngomongin Bu Lia mulu, dong. Durhaka banget, sih," ucap Karina, sedari tadi gadis itu hanya diam. Pasalnya, teriknya sinar matahari benar-benar membuat kepalanya jadi sedikit pening.

"Lo juga sih, Rin. Kenapa gak ngasih tahu coba, kalau ada Bu Li--"

"MARSHA! TANGANNYA JANGAN DI TURUNIN! KAMU HORMAT SAMA TIANG BENDERA AJA MASA GAK BISA, SIH?!"

Dengan malas, Marsha langsung kembali menempalkan tangannya lagi di kepala ketika suara Bu Lia yang super menyebalkan itu kembali terdengar. Marsha cantik, Marsha sabar. IBU GAK TAU PEGEL APA HAAAHHH?! apalah daya, Marsha hanya bisa memaki dalam hati.

"Kalian itu kalau di suruh hormat sama tiang bendera jangan malas, dong! Kalian bertiga tidak tahu apa, betapa susahnya perjuangan para pahlawan dalam membuat Indonesia merdeka?!"

Udah sekujur tubuh kepanasan karena tersengat sinar matahari, kuping malah ikutan panas lagi karena mendengar ocehan Bu Lia. Lengkap lah sudah penderitaan ketiga gadis cantik itu siang ini.

Marsha yang memang berdiri di tengah-tengah antara Karina dan Nazwa terus saja menekuk-nekukan lututnya ke bawah, berharap bahwa Karina bisa melindungi tubuhnya dari sengatan sinar matahari. Tapi apa boleh buat, tinggi Karina dan dirinya itu sepantaran.

"Kamu ngapain sih, Sha? Pegel, ya?" bisik Karina sangat pelan karena takut di dengar oleh Bu Lia, bisa dikira ngegibahin dia nanti.

RADENDRA [E-BOOK PERSIS NOVEL DI KARYAKARSA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang