■ Author POV
"Permisi, sepertinya kalian kesulitan, ya..." ucap seseorang datang dari pintu yang terbuka.
"...Siapa Anda?" tanya pengawal itu kepada pria tua yang muncul dan menyapa itu.
Sang pria tua itu hanya tersenyum pada para pengawal. Lalu dia berkata...
"Perkenalkan, saya Azzor, kepala pelayan dari Keluarga Falleins. Tadi, sepertinya saya melihat gadis itu bersama ibunya. Dan ibunya sedang kehilangan dan mondar-mandir mencari putrinya di sana. Kalian juga sepertinya sibuk dan kesulitan pada gadis kecil yang ketakutan ini. Jadi, izinkan saya membantu Anda." ucap pria tua.
"Benarkah? Baiklah, mohon bantuannya. Semuanya, mari lanjutkan pekerjaan kita." suruh atasan mereka kemudian pergi berpencar bersama pasukan lainnya.
'Hufft...untung~ saja. Tapi, siapa pria ini?' gumam Irene dalam hati.
"Nona, jangan takut saya akan membantu Anda mencarikan ibu Anda. Jadi... seperti apa ibu Anda?" ucapnya ramah pada Irene.
'Astaga, aku pikir dia sungguh tau. Apa dia hanya menjauhkan aku dari orang tadi?' bathin Irene.
"S-saya tidak tau. Tapi, bisakah Anda membawa saya keluar dari sini. Saya akan pulang sendiri, tapi tidak tau jalannya."
"Lalu, bagaimana dengan ibu Anda? Nanti dia pusing mencari Anda."
'Aku pikir akan mengerikan jika ibuku memang mondar-mandir di sini.'
"Saat saya tiba di rumah nanti, saya akan minta bantuan ayah untuk mencari ibuku lagi di sini." bohongku."Begitu, ya. Baiklah, saya antarkan Anda kesana."
.
.
.Setelah diantar hingga pintu keluar, Irene pamit untuk pergi.
"Tuan Azzor sampai di sini saja. Terimakasih. Saya permisi dulu."
"Sama-sama, Nona. Hati-hati di jalan." ucapnya tersenyum ramah.
Irene pun berbalik dan pergi. Tinggallah pria tua di depan pintu. Namun, seseorang muncul di sampingnya.
"Tuan, kenapa Anda ingin saya membantu gadis itu?" ucap pria tua kepada remaja laki-laki di sampingnya.
"Hmm...kupikir ini sebuah keajaiban. Aku sangat senang bertemu malaikatku lagi. Kuharap aku bisa bertemu lagi dengannya." ucap remaja laki-laki itu tersenyum bahagia.
"Begitu, ya. Semoga harapan Anda terwujud."
*°*°*°*°*
■ Irene POV
Keesokannya...
Aku cukup mengantuk karena tidak tidur tepat waktu semalam. Tapi, kutahan itu karena aku harus bersemangat dalam belajar pedang hari ini.
*sing*
Saat ini aku berlatih pedang melawan sekelompok orang yang dibantu oleh 5 penjaga keamanan. Aku menahan serangan agar mengulur waktu hingga jam pembelajaran habis. Namun, sekarang bahkan telah lewat dari jam makan siangku.'Hah, lagi-lagi aku harus mengakhiri ini.'
*sing...tak...klang...klang...klang*
Aku menyerang pedang mereka hingga terlepas. Dan barulah Tuan Hittler angkat bicara setelah melihatku mengalahkan mereka."Bagus, sampai bertemu lain waktu."
"Baik."
Aku pun mengambil handuk dan botol minum karena merasa haus. Bahkan rasa lapar juga mulai kurasakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I WAS BORN TO BE ALONE [END]
Fantasy[Terbit ✔ Link shopee ada di bio] Menuju akhir dari balas dendam... (Revisi lanjutan di ver. novel ya...😁) Terlahir dari "Wanita Jahat" dan memiliki dark magic, mereka pun memanggilku Iblis. Dibenci, dijauhi, dibuang, dan diasingkan, itulah yang me...