■ Author POV
"Ayah, ini yang terakhir."
"Bagus, sekarang kita ke sana."
Dua ayah dan anak itu, Duke dan Henry, telah selesai menyusun bukti dan bersiap pergi. Namun saat hendak berkemas, Duke tak sengaja melihat ke arah langit. Ia terkejut melihat gumpalan awan hitam yang dihiasi kilatan-kilatan api besar.
"Itu...tidak mungkin." gumamnya.
"Ayah, itu... Badai Destruction, bukan?" tanya Henry yang dibalas diam oleh Duke.
Duke tak paham apa yang sebenarnya terjadi. Badai Destruktion atau Badai Kehancuran adalah badai yang terjadi sekali satiap tahunnya di daerah Kekaisaran. Dan biasanya terjadi di akhir tahun dan ditandai oleh beberapa gejala alam seperti hujan batu es ataupun panas siang yang berlebihan. Namun, semua orang tak mengira jika akan terjadi lebih awal, walau memang perasaan aneh dengan hari dingin dan berangin kuat telah terjadi selama tiga hari terakhir.
Duke dan Henry terpaku, dan tiba-tiba seseorang mengedor kaca ruangan mereka.
*tuk...tuk*
*sret...tak*
Duke membuka jendela dan masuklah seorang pria berseragam lengkap, dia adalah Sir Jack."Hah...hah...Tuan Duke mohon segera datang. Kaisar dan para pengkhianant itu menyerang dan sekarang monster keluar hutan menuju lokasi pesta." ucap Sir Jack sesak.
"Apa?!!" kejut Henry.
"...Baiklah, kita pergi." ajak Duke.
Sementara itu, Irene yang diserap mananya sudah sangat khawatir. Irene tampak muak dan hendak menyerang mereka balik. Namun untung saja seseorang datang membantu memudahkan jalan Irene.
*brak...tap...tap...*
"Segera lepaskan Nona Irene, sekarang!""Heh...bagaimana kami bisa melakukan apa yang kau perin.."
"Sebagai tangan kanan Kaisar, saya Nico Larhart, diperintahkan untuk membebaskan Irene Von Livthchefort sekarang. Lakukan sekarang, atau Kaisar yang akan langsung membunuh kalian nanti." ucap Sir Nico dengan dingin dan menekan.
"B-baiklah." mereka segera melepas segel dan Irene segera keluar.
"Nona, harap bantuannya." ajaknya membimbing Irene membenarkan langkah yang agak sempoyongan karena terlalu lama berlutut di lantai.
"Baiklah." balas Irene dengan senyum dingin dan mereka berdua segera pergi menuju lokasi pesta secepatnya.
Dilain sisi, Velix yang terkejut melihat langit sama-sama kemudian menemui Tuan Zorte.
"Tuan Zorte, apakah ada berita terbaru? Apa yang terjadi di sana?"
"Ya, saat ini kita sedang di hadang oleh Badai Kehancuran. Dan aku baru dengar jika pesta makan malam riuh oleh serangan pemberontak dan para monster." jelas Tuan Zorte.
"Apa?!! Ayah bodoh!" umpat Velix dan pergi dari gedung academy menuju kota.
.
.
.*trang...sing...trash*
"Yang Mulia, kita kekurangan orang."
"Apa yang harus kita lakukan, Yang Mulia?""Bertahanlah! Sebentar lagi bala bantuan akan datang." ujar Kaisar atas kekhawatiran para pasukan yang masih dikerumuni oleh moster yang jumlahnya makin bertambah.
Kaisar berharap mereka tiba secepatnya.
'Kenapa makin bertambah? Apa ada yang terjadi di arah sana?' Kaisar menajamkan mata elangnya melihat arah hutan dan...
KAMU SEDANG MEMBACA
I WAS BORN TO BE ALONE [END]
Fantasy[Terbit ✔ Link shopee ada di bio] Menuju akhir dari balas dendam... (Revisi lanjutan di ver. novel ya...😁) Terlahir dari "Wanita Jahat" dan memiliki dark magic, mereka pun memanggilku Iblis. Dibenci, dijauhi, dibuang, dan diasingkan, itulah yang me...