CHAPTER 10 : HURTED ARM ✔

25.9K 3.7K 126
                                    

Orang-orang tampak terkejut dengan apa yang dibawa oleh Duke di bagian belakang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Orang-orang tampak terkejut dengan apa yang dibawa oleh Duke di bagian belakang.

"Wah...itu H-harimau Api Agung, kan?"

Orang-orang berbisik takjub melupakan apa yang telah mereka bisikan sebelumnya.

"Haha..., wah, Duke, kau memang luar biasa, ya. Selamat." ucap Kaisar yang sejak awal telah berada dan menunggu peserta di panggung kehormatan beserta jajarannya.

"Terima kasih, Yang Mulia." ucap Duke.

Setelah melaporkan hasil tangkapannya pada Yang Mulia, Duke segera menghampiri istrinya yang sejak tadi tampak khawatir.

"Maaf aku terlambat."

"Apa yang terjadi? Tak biasanya Anda terlambat seperti ini." ucap Duchess merapikan rambut suaminya yang basah dan berantakan.

"Tidak ada apa-apa. Sebaiknya ganti pakaianmu, nanti kamu demam."

"Tak apa. Saya baik-baik saja."

Dalam kemesraan itu, pasukan Duke sejak tadi hanya melihat mereka dari belakang. Semua orang tampak aneh dengan sikap Duke pada istrinya, kecuali Irene dan para putranya.

"Ayah..." teriak Sophie berlari memeluk tubuh Duke.

"Ayah basah, jangan di peluk."

"Hihi...tak apa. Kenapa ayah lama sekali?"

"Tak ada apa-apa."

"Apakah itu karena dia membuat masalah pada ayah?" ucapnya menatap irene.

"Apa maksudmu? Tidak kok." ucapnya mengelus kepala putri yang dia sayangi itu.

"Benarkah?"

"Ya, kami terlambat karena bawaan kami yang berat dan banyak, Sophie." sambung Henry mendekat dan merapikan rambut Sophie yang berantakan oleh Duke.

"Hihi...baiklah, kak." ucapnya lagi tersenyum manis.

Sementara itu, Irene hanya diam melihat interaksi keluarga itu. Dia tampak datar walau ia kesal karena bisikan orang tentangnya. Ia tak menghiraukan mereka.

"...Baiklah. Kalian bisa membersihkan diri dan beristirahat." perintah Duke.

"Baik, Yang Mulia." ucap pasukan yang telah berburu serempak.

"Juga, obati luka kalian dengan baik."

*°*°*°*°*

Irene POV

Aku telah membersihkan diri dan membalut lukaku yang masih sakit dengan perban.

Aku berada di tenda sendirian karena yang lain telah keluar. Mereka malas berada di dekatku.

"Hmm?? Oh itu Anda...kenapa Anda kemari?"

Srak

Seorang wanita membuka tirai dan masuk ke dalam tendaku.

I WAS BORN TO BE ALONE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang