CHAPTER 33 : I FOLLOWED HER

15.2K 2.3K 380
                                    

'Itu...'
"Ahh..."
Tanpa sadar aku telah terdorong jatuh dan....

*bruk*
Aku jatuh tepat di atas gadis yang sebenarnya kukenal sebagai Nona Irene itu.

'Eehh...Astaga...!'

"A-ah..te-terimakasih telah menyelamatkan saya. Apakah Anda baik-baik saja? Saya su-sungguh minta maaf." ucapki berdiri secepat kilat dengan wajah yang terasa panas karena malu dengan apa yang aku lakukan.

"Saya tak apa-apa. Bagaimana dengan Anda?" tanyanya sambil melihat tempat asalku terjatuh.

'Dia...dia tak mengenaliku?'
"Oh..saya..saya baik-baik saja berkat Anda. Terimakasih." ucapku sebenarnya heran namun masih malu.

"Ya...baiklah. Kalau begitu sebaiknya saya pergi."

"T-tunggu seben...." ucapku mencoba menghentikannya yang langsung ingin pergi.

"Nona Muda..!! Anda...anda baik-baik saja??!!"
teriak pengawalku khawatir dari jauh.

"Tu-tunggu...!!" teriakku pada Nona Irene yang berlari menjauh.

'Kalian menyebalkan! Kenapa harus datang sekarang, hah?!!'

Nona Irene pergi meninggalkanku dengan cepat. Padahal aku sangat ingin berbincang lagi dengannya. Aku kesal pada para pengawal yang telah membuatku berpisah lagi dengan Nona Irene.

Tapi di lain sisi...aku malu sekali. Aku jatuh dia atas tubuhnya dan wajah kami...sangat dekat. Dia cantik, walau dalam penyamaran, aku tau dia sebenarnya sangat cantik dan keren.

'Lalu...apakah Nona Irene tidak ingat aku? Kenapa, ya?'

Dan setelah kuingat-ingat sepertinya aku tau alasannya. Itu karena saat bersama Nona Irene, sihir penyamaran milik ayahku masih terpasang padaku dan karena itulah aku berhasil ditemukan di gang itu, sebab Ayah telah mendeteksi keberadaanku dengan sihir yang dia gunakan padaku.

'Akh... kenapa harus begini?!!'

Lalu setelah hari itu, aku selanjutnya terus mencari dan mendengar informasi tentang Nona Irene. Hingga kabar ia tertuduh tentang pembunuhan keluarga Count Louthweit dan aku melihatnya dari jauh di pesta ulang tahun Tuan Albert.

Aku melihatnya diperkenalkan secara resmi dan akan dimasukkan ke dalam academy oleh Kaisar. Aku senang ternyata dia akan masuk ke academy dan aku bisa bertemu lagi dengannya.

Setelah itu, aku mencari dan mencoba menemuinya di dalam pesta tersebut. Namun dia malah berlari dan berjalan jauh ketika aku selalu berjalan ke arahnya. Aku melihatnya berbeda dari saat aku bertemu sebelum jatuh menimpa dia. Ya, saat melihatnya sebelum itu, dia memiliki tatapan benci nan kejam, bahkan auranya juga sangat berbeda dari saat aku bertemu dengannya pertama kali. Namun, saat aku jatuh di atas tubuhnya, dengan jarak wajah yang dekat, aku tau, dia sama sekali tidak berubah sekarang. Dia tak seperti yang dirumorkan. Dia telah berubah kembali menjadi dirinya, namun...

'Dia...menutup dirinya.' bathinku melihat Nona Irene yang tak lama dicegat oleh para bangsawan itu dan kemudian para pendeta datang membantu Nona Irene.

Aku hanya bisa menonton dari jauh. Aku ingin sekali membantu, tapi apa yang bisa aku lakukan? Aku tak bisa melakukan sesuatu bahkan saat aku melihat Nona Irene menangguhkan diri menahan sihir penyucian itu.

Hingga akhir dari keributan di pesta tersebut, aku hanya diam dan melihat Nona Irene yang menunjukkan dirinya yang kuat. Lali, aku malah melihat sisi tersembunyinya. Karena aku punya Holy, aku bisa melihat perasaan dan ekspresi seseorang dengan jelas.

'Nona, Anda sangat terluka.' bathinku sedih melihat wajah Nona Irene yang menatap sinis, yang sesungguhnya menahan kepedihan dan sakit.

Setelah pesta itu, aku selalu mencoba mendekat ke arahnya, baik di pesta berburu hingga academy.

I WAS BORN TO BE ALONE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang