CHAPTER 52 : THE FIRST WAR

6.9K 1K 35
                                    

Irene segera menuju istana setelah mendapatkan pesan dari kaisar. Ia menghadap kaisar dan mendapati bahwa kaisar tengah berkumpul dengan orang-orang kepercayaannya. Mulai dari para bayangan, dua tangannya yaitu Sir Nico dan Sir Jack, dan hingga seorang jenderal kepercayaannya.

"Jenderal? Kenapa dia di sini?" heran Irene sebab ia belum pernah melihat jenderal menghadiri pertemuan rahasia seperti ini.

"Oh, Irene duduklah! Tak apa. Aku yakin kau sudah tau kalau Jenderal Monnea adalah kepercayaanku. Dan jenderal, perkenalkan dia Irene dan dia adalah kaki tanganku juga," ujar kaisar memperkenalkan Irene dan membuat jenderal sedikit terkejut.

"Nah, karena tak ingin berlama-lama, langsung saja kita bicarakan ini. Kalian semua, ketahuilah bahwa kita baru saja mendapatkan seruan perang dari Kekaisaran Hystria, kekaisaran yang saat ini memiliki peringkat yang baik dalam peperangan dalam dua tahun terakhir ini. Jadi, besok, kita akan segera melakukan persiapan ke medan perang. Dan aku ingin meminta Irene untuk membantu sebab aku dengar kekaisaran itu masih berhubungan dengan Yixwitch. Jadi, apa kau mau ikut serta, Irene?"

"Tentu, Yang Mulia," jawab Irene dan kaisar pun meminta persetujuan kepada yang lainnya hingga semua orang setuju karena mereka sudah tau kehebatan Irene kecuali Jenderal yang masih agak ragu.

Setelah berunding, tinggallah kaisar dan Irene di istana. Mereka seperti sedang membahas sebuah masalah yang ternyata adalah perjanjian mereka.

"Sesuai perjanjian, jika kau pulang dari perang nanti, aku akan mengabulkan keinginanmu. Tapi, setelah itu kuharap kau masih mau membantuku dalam perang dengan Yixwitch nantinya Irene."

"Baiklah. Tapi saya tak bisa menjanjikan bahwa saya akan membantu Anda dalam perang Yixwitch. Tapi, Anda harus menepati janji kita setelah perang ini." ujar Irene karena masih menyembunyikan keadaan dirinya yang sebenarnya merasa makin buruk.

"Tentu saja." jawab kaisar setuju dan kemudian memgingat hal penting lainnya, "Oh, iya! Irene kau harus tau kalau duke juga akan ikut dalam perang ini."

"Apa?"

"Itu benar. Tapi tenang saja, kau tak hanya akan menyamar dengan sihir karena aku akan memberikan identitas dan sebuah topeng khusus agar kau tak dikenali."

"Begitu, ya. Baiklah."

.
.
.

Setelah malam itu, Irene terus berlatih diam-diam di tempat kosong di academy hingga hari keberangkatan perang tiba. Sebelum dia pergi, dia memberitahukan kepada Cecillia dan kawan-kawan bahwa dia akan mengikuti pelatihan pengendalian sihir di luar kekaisaran. Dan dengan sedikit perdebatan akhirnya mereka mengucapkan hati-hati dan segeralah kembali kepada Irene.

Sekarang, Irene tengah berada dalam rombongan perang dengan memakai topeng dan ia menyamar sebagai remaja laki-laki di sana. Dia diperkenalkan oleh kaisar sebagai Evander, murid rahasia yang telah dilatih oleh kaisar secara diam-diam sedari kecil. Kaisar memberitahu jika topeng yang ia kenakan adalah untuk menjaga pandangan orang terhadap wajahnya yang telah rusak karena masa lalunya. Irene juga merubah warna rambut yang ia sihir pendek seperti laki-laki dan warba matanya menjadi coklat gelap. Ia tau, walau memakai topeng, warna mata yang terkena cahaya akan terlihat dari luar dan lagi warna mata merahnya itu cukup langka sehingga perlu disembunyikan.

Dan ia berada sejajar dan bersebelahan dengan Sir Jack yang diikutkan juga untuk membantunya. Lalu tentang kaisar dan Sir Nico tentu tak ikut perang, bukan karena lemah, tapi urusan di kekaisaran juga tak bisa ditinggalkan begitu saja atau akan muncul masalah jika benar mereka juga ikut meninggalkan Kekaisaran.

Saat ia mengamati seluruh prajurit, Irene melihat duke tak jauh dari barisan di depannya. Tapi ia terkejut saat ia tau jika Henry juga ikut bersama duke.

Prajurit perang telah dilepas oleh kaisar dan segera berangkat ke medan perang. Dan mereka juga dilepas oleh rakyat yang menonton keberangkatan mereka. Irene sedikit bernostalgia mengingat masa lalunya di medan perang. Dan ia pun segera membuka mata dan malajukan kudanya menuju lokasi peperangan.

.
.
.

Dua malam kemudian, Luwen kembali berkumpul bersama para bawahannya. Mereka membahas tentang rencana mereka ke depannya. Hingga mereka menjadi geram saat bawahan mereka kehilangan petunjuk mengenai keberadaan Irene yang tiba-tiba hilang dalam dua hari ini. Dan alasan mereka tak bisa menemukan Irene adalah karena kaisar memblokir seluruh informasi tentang Irene sesuai dengan permintaan Irene sebelum keberangkatan. Dan membuat alibi jika Irene pergi ke sebuah tempat bersama seorang gurunya untuk belajar.

Di saat mereka pusing harus melakukan apa, akhirnya sebuah ide muncul di pikiran mereka dan kemudian mereka tersenyum senang.

"Yang Mulia, apakah saya boleh membuatnya sangat dibenci lagi, Yang Mulia?" tanya Kyeran tiba-tiba dengan nada mengintimidasi.

"Oh, tentu. Apa yang ingin kau lakukan?" tanya Luwen.

"Saya pikir akan menyenangkan bermain 'Aku Jadi Dia', Yang Mulia." ujar Kyeran dan membuat Luwen tersenyum mengerti.

"Hmph, terserah kau saja. Tapi kuharap kau tak mengecewakan aku, Kyeran."

"Tentu, Yang Mulia Luwen."

.
.
.

Kembali kepada para pasukan perang di medan perang. Setelah dua hari perjalanan mereka semua telah berada di lokasi peperangan. Dan baru satu malam tiba di sana, pasukan Southchester mendapat serangan dari musuh dengan kuatnya. Sangat jelas jika Kekaisaran Hystria sangat terburu-buru dalam memerangi mereka. Dan lagi, ternyata pikir kaisar benar jika Kekaisaran Hystria berhubungan dengan Kekaisaran Yixwitch sebab mereka melihat beberapa anggota pasukan mereka menggunakan teknik sihir khas kekaisaran tersebut.

Lalu pasukan Southchester pun menyerang balik. Dan tentu saja Evander alias Irene pun tak luput dalam aksi peperangan itu. Duke dan yang lainnya menjadi takjub saat melihat pertarungan Evander yang sangat lihai itu. Entah kenapa, ada perasaan aneh yang dirasakan mereka saat melihat cara bertarung Evander.
Tapi pikiran tentang Evander segera ditepis dengan perlawanan mereka melawan para musuh. Dan perang tersebut akhirnya dimulai.

Sementara itu, di academy, Cecillia dan yang lainnya tengah duduk seperti biasanya di bawah pohon. Tapi, kali ini berbeda, mereka hanya diam dan sibuk dengan kegiatan masing-masing. Itu bukan hal biasa karena jika Irene tidak ada, mereka memang akan berdiam diri dengan kegiatan mereka.

Tapi tanpa mereka iketahui, seorang gadis dan pria bertopeng menatap mereka dari atas atap gedung academy. Mereka berdua tersenyum dan membicarakan hal secara misterius.

"Nah, bagaimana menurutmu? Hal itu, Sayang?" tanya pria yang tengah memakai topeng itu.

Sang gadis berpikir sejenak dengan penjelasan pria itu. Lalu ia kemudian tersenyum miring dengan mata biru yang tiba-tiba berubah merah keoranyean, "Hmm... Itu akan sangat luar biasa. Jadi, kita sebaiknya segera memulainya saja sebelum dia benar-benar kembali...Ayah."

To Be Continued
======================

Terima kasih 😁
Maaf kalo gaje dan ada typos nya😆

Hehe, jadi rencana aku sekarang, aku akan usaha up 5 hari sekali karena kalian nanti bosan kali kelamaan😅. Jadi aku sangat membutuhkan penantian kalian dan mohon tetap ikuti terus ya😄💕

Ok sekian dulu
Salam sehat, see u, and bubye😘

Kamis, 29 April 2021.

Tolong terangilah bintanh hatiku ini ya...
⭐👇⭐

I WAS BORN TO BE ALONE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang