Inilah saatnya aku menyelinap mencari keberadaan Tuan Lespier di dalam Kastil Dortox. Aku dengan memakai jubah dan topeng hitam, telah tiba di gerbang yang dijaga oleh beberapa pengawal. Aku menggunakan sedikit trik ilusi agar mereka teralihkan dan aku bisa masuk. Setelah masuk, aku terus mencoba mencari arah jalan bawah tanah dengan sihir pendeteksi.
Aku terus menyelinap dari kawanan pengawal yang lalu lalang. Hingga tanpa menunggu lama beberapa penyihir mereka ternyata telah menyadari ilusiku dan merasakan keberadaanku. Aku terlalu gegabah. Akibatnya, aku terpaksa kebut-kebutan mencari keberadaan Tuan Lespier sambil menghindari mereka yang mulai berpencar mencari sumber sihir ilusi yang adalah aku.
Aku terus berjalan cepat hingga aku menemukan jalan buntu. Tapi aku merasa dinding ini aneh, sebab aku merasa ini bukanlah dinding biasa hingga aku mencermati lukisan di depanku. Aku pun menemukan sebuah tombol yang terselip di sisi samping lukisan itu. Dan saat aku menekannya...tada...pintu rahasia terbuka.
Aku segera masuk sebelum mereka menyadari keberadaanku di sini. Di sana ada tangga menuju bawah. Dan terpampang lorong panjang yang gelap dan sedikit pengap dengan beberapa ruangan di setiap sisinya.
Aku mempercepat langkah mencoba menemukan orang itu. Tapi, terlambat bagiku menemukannya terlebih dahulu karena ternyata pengawal yang menjaga lokasi ini menemukanku.
Aku menyerang mereka dengan cepat agar tidak lebih banyak yang datang. Darah mencucur di mana-mana. Hingga, aku sepertinya juga membunuh beberapa dari mereka. Setelah mengurus mereka, aku segera berlari mencari Tuan Lespier.
Aku berlari hingga aku menemukan sebuah ruangan yang memiliki segel sihir. Aku pun mencari cara melepas segel tersebut. Namun, beberapa orang mulai terdengar menuju ke arahku.
Terpaksa aku menggunakan dark untuk menghancurkan segel sebelum mereka melihat langsung bahwa aku menggunakan dan memiliki dark magic.
*trash...buk*
Segel lepas dan kubuka pintu dengan bantingan yang cepat.Namun, sayangnya harapan bertemu orang itu sirna.
"...!! Sialan!!"
Aku terkejut melihat ruangan tersebut yang hanya dihuni oleh sebuah kerangka manusia. Pakaian seragam yang masih lengkap dengan noda darah, tulang tangan dan kaki yang terbogol, sebuah pedang digenggamannya, serta rambut hijau celery yang masih utuh. Aku secepatnya menelusuri kerangka itu, dan, aku menemukan secarik kertas bernoda darah yang disembunyikan di kain bagian dalam pakaiannya.'Tolong hentikan mereka, atau semuanya akan kacau. Rahasia, kastil klom, bukit selatan. Lindungi Kaisar. Maafkan aku.'
'Sialan!! Mereka benar-benar...' geramku dalam hati.
Tak salah lagi, ini dia. Sesuai yang di buku, rambut hijau celery adalah salah satu ciri khas Keluarga Lespier.
*prak*
Suara pintu hancur memecahkan terkejutanku. Mereka telah sampai di sini dan langsung mencoba menangkapku."Siapa kau?"
"Tangkap dia!"
"Diam di sana! Jangan kabur!"
Mereka semua menyerangku dan aku juga melawan mereka dengan sihir dasar dan pedang sembari memeluk kerangka yang telah kubalut dengan sebuah kain hitam.*tak...sing...trash*
Satu per satu aku menumbangkan mereka. Namun, bala bantuan dari lokasi lain makin berdatangan. Bahkan penyihir mereka juga ikut.Karena aku tidak bisa menunjukkan dark, aku kewalahan karena sihir dasar tidak mempan lagi bagi mereka. Aku tersudut dan panah mulai menghujaniku. Aku membuat perisai es menahan serangan itu.
Kemudian, aku makin sangat terdesak dan aku pun mencoba kabur keluar dengan batu teleportasi berwarna emas itu.
Aku mentransfer manaku untuk menggunakan batu itu. Sementara itu, serangan makin kuat hingga perisaiku mulai retak.
KAMU SEDANG MEMBACA
I WAS BORN TO BE ALONE [END]
Fantasy[Terbit ✔ Link shopee ada di bio] Menuju akhir dari balas dendam... (Revisi lanjutan di ver. novel ya...😁) Terlahir dari "Wanita Jahat" dan memiliki dark magic, mereka pun memanggilku Iblis. Dibenci, dijauhi, dibuang, dan diasingkan, itulah yang me...