Beberapa minggu telah berlalu dan malam ini Irene melanjutkan misinya untuk mencari Luwen dan juga mencari informasi tentang keluarga ibunya. Jujur saja, perasaannya tidak baik hari ini. Sebab sedari pagi ia telah dihadapkan dengan Sophie yang telah memulai permainannya.
Flashback On
"Irene, selamat pagi!" ujar Ryan. Dari awal Irene sudah sadar kalau mereka tampak canggung bersamanya, apalagi saat Cecillia masih hanya diam saat melihatnya. Irene tau kalau Cecillia tengah marah padanya untuk pembicaraan tempo hari.
"Hmm, pagi." jawab Irene dan duduk di bangkunya.
Selama pembelajaran hingga jam istirahat ia dapat merasakan bahwa Cecillia sedang tak nyaman dengannya. Lalu, karena Irene tak ingin ambil pusing, ia segera pergi keluar, namun siapa sangka jika saat ia hampir keluar dari pintu, ia dihadang oleh Sophie."Kakak!" seru Sophie membuat Irene jengah.
Irene kesal karena ia selalu mendengar kata "kakak" dari mulut orang yang notabenenya adalah orang asing itu. Dan Sophie sebenarnya hanya kecil beberapa bulan dari kelahiran Irene. Jadi sangat risih saat Irene dipanggil begitu olehnya.
Irene dan yang kesal hanya berlalu pergi namun Sophie memegang lengannya dan kembali berucap, "Kakak, aku telah membuatkanmu bekal, maukah kamu mencobanya?"
"Pergilah!" ujar Irene melepaskan genggaman tangan Sophie, namun siapa sangka jika Sophie mulai bermain dengannya. Ia membuat seolah dirinya didorong jatuh hingga menabrak beberapa orang di belakangnya.
"Akh!"
"Irene!"teriak seseorang dari jauh yang ternyata adalah Albert yang memang selalu mampir ke kelasnya untuk menghampiri adiknya tersayang itu.
Irene tebak, Albert pasti melihatnya seakan mendorong Sophie. Dan benar saja, Albert marah pada Irene lalu membentaknya.
"Irene, bisakah kau lebih baik padanya? Kenapa kau jadi semakin kasar begini, hah? Kemarin dengan sahabatmu dan sekarang pada adikmu?!" ujarnya membela Sophie dan bahkan orang-orang juga membelanya kecuali Cecillia dan kawan-kawan yang hanya diam.
"Hah, seperti biasa." gelak Irene dalam hati.
Ini bukan tanpa alasan Albert atau yang lainnya bisa menjadi pelindung bagi Sophie. Hal ini terjadi semenjak dua tahun yang lalu, saat Irene yang ketahuan mendorong dan memukul Sophie. Namun, alasan Irene memukulnya saat itu adalah karena Sophie telah terang-terangan melukainya dengan dark miliknya yang hanya diketahui Irene. Tidak ada yang tau karena Sophie sangat bersih dalam usahanya apalagi Griselle yang adalah ibunya juga membantu. Irene juga sempat mendengar mereka ingin mencelakai Cecillia dan ia mencegahnya hingga ia sempat terluka. Namun, Irene masih merahasiakan kejadian itu dari siapapun, bahkan pada Cecillia sendiri. Ia hanya tau kalau Sophie kesal karena Cecillia telah digemari banyak orang.
Bukan hanya itu, selama empat tahun ini, duke dan keluarganya sangat memanjakan Sophie. Ini juga diawali saat Sophie yang sakit pergi ke toko pengerajin untuk membuatkan sebuah kalung sebagai ungkapan selamat karena Irene telah berhasil mendapat nilai tertinggi di academy. Namun, setiap kali Irene menerima pemberian Sophie ia selalu menolak. Irene tau pasti kalau yang diberikan oleh Sophie dan Griselle selalu bertujuan buruk dari isi, kandungan bahan, ataupun mantra rahasia di dalam hadiah tersebut.
Tentu melihat hal itu, banyak orang beranggapan bahwa Irene terlalu kasar dan ia terlalu kejam untuk membenci orang yang sangat jelas ingin dekat dan baik dengannya. Duke bahkan pernah membentaknya di depan umum saat Irene membentak Sophie karena tak tahan dengan tindakan gila rubah itu. Irene sepertinya tau kalau kebencian orang padanya mulai kembali juga berkat bantuan dark magic milik Sophie dan kaki tangan Griselle itu. Ia juga tengah mencari tahu tentang hubungan mereka karena ia pikir mereka punya suatu hubungan tersendiri. Namun sekarang ia masih belum mengetahuinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I WAS BORN TO BE ALONE [END]
Fantasy[Terbit ✔ Link shopee ada di bio] Menuju akhir dari balas dendam... (Revisi lanjutan di ver. novel ya...😁) Terlahir dari "Wanita Jahat" dan memiliki dark magic, mereka pun memanggilku Iblis. Dibenci, dijauhi, dibuang, dan diasingkan, itulah yang me...