CHAPTER 23 : HOT NEWS

16.8K 2.6K 248
                                    

"Aku tak menyangka jika Kaisar bisa diguna-guna olehnya."

'Hah?!! Aku? Mengguna-guna? Kaisar? Palamu!!' kesal Irene mendengar hal yang tidak-tidak.

"Iya. Apa kalian juga dengar kalau Nona Harris telah meninggal? Keluarganya sangat berduka sekarang."

'...!!! Nina... mati?'

"Apa? Bagaimana mungkin? Bukankah dia berada di academy?"
"Kabarnya, tiga hari yang lalu keluarganya meminta izin academy untuk membawa Nona Harris ke rumahnya karena ibunya berulang tahun. Namun, esok, pada malam saat pesta ulang tahun ibunya, ia hilang dan ditemukan tewas mengenaskan pada pagi harinya di hutan di sekitar kediaman mereka."
"Astagaaa!"
"Tapi, bukankah tak lama ini dia dan teman-temannya ribut dengan iblis itu?'
"Hiks, berarti hanya dia yang bisa melakukan itu untuk belas dendamkan?"
"Ya, sebaiknya jangan cari gara-gara lagi dengannya."
Bisik mereka yang diam-diam dapat didengar Irene sambil berjalan.

*tap..tap..tap..gret*
"Bagaimana? Bagaimana kau bisa membunuhnya, iblis?!!*
Emma tiba-tiba berlari dan menarik kerah Irene ke atas hingga leher Irene agak tercekik. Dari mata Emma, Irene dapat melihatnya tidak sedang main-main atau berbohong. Dia sungguh marah dan membenci Irene. Bahkan Irene juga melihat dan merasakan perasaan penasaran dan bingung dari wajah Sophie.

'Jadi, ini bukan mereka? Jadi, siapa yang membuat keributan ini untukku?'
'Lalu untuk apa rumor luar biasa ini, ya?'
'Apa aku harus ikuti alurnya agar mereka bisa diam sebentar sekalian memancing pelakunya keluar?' bathin Irene.

"Ya, itu karena dia yang minta sendiri. Juga siapa yang menggangguku akan mati. Bukankah itu wajar karena aku iblis?" ucap Irene mencoba membuat semua orang takut dan diam agar Irene bisa tenang mencari akar masalahnya dan segera menuntaskannya.

"Kau! Teganya kau! Dia hanya membuat kau sedikit malu. Hanya sedikit! Tapi kau membunuhnya?!!" teriak Emma bergetar marah dan sangat benci hingga matanya yang memerah menangis, terbelalak, dan bergetar.

"Karena kau tau sekejam apa aku, bagaimana bisa kau masih berani melakukan hal ini padaku?" ucap irene menekan hingga semua orang yang berbisik juga terdiam.

"E-emma, hentikan! Lepaskan dia! Maaf K-kakak. Tolong biarkan dia." ucap Sophie tertekan dan menarik lengan Emma menjauh dariku.

"Ck, ingat ini! Jika kalian mengganguku lagi maka kalian akan sama sepertinya." ujar Irene keras.

Irene pun pergi meninggalkan suasana tegang dan ketakutan dari mata mereka.

"Ha...hah..haaaa~hiks~hiks~...aaaaaaa" tangis putus asa dan duka Emma keras dan Sophie juga memeluk Emma dengan mata berlinangan.

*tap...tap...tap...*
Setelah melakukan penekanan tadi. Sepanjang jalan Irene berjalan dengan tenang, sebab semua orang takut dan diam, walau rasa benci mereka sangat memuncak.

Hingga tiba di kelas, suasananya sudah suram. Ia tak menyangka kalau amarahnya di sebelah telah kesampaian ke seluruh kelas.

"Hmm?!"
'Koran?'
Irene melihat sebuah koran di tangan siswa dan mengambilnya. Ia melihat isinya dan...

"Hah." Irene senyum sumringah melihat apa yang dikabarkan di sana.

'Anak 'Wanita Jahat' Mengguna-Guna Kaisar.'

'Balas Dendam, Irene, si Anak 'Wanita Jahat', membunuh Nona Muda Harris.'

"Waw..." takjub Irene melihat isi berita.

"Hei, kau. Dasar jal..."
"Ssttt...Tutup mulutmu!!" ucap teman pemilik koran yang sangat benci padaku dan mencoba menghentikannya.
"Ukh...bagaimana kita bisa takut dengan orang ini?"
"Benar. Sangat merendah jika kita juga takut padanya. Dia hanya mengguna-gunai Kaisar. Maka kita harus menyadarkan Yang Mulai lagi."
"Benar."

I WAS BORN TO BE ALONE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang