CHAPTER 46 : WYZARD

7.2K 1.1K 15
                                    

"Hmm... Halo Nona Irene! Ternyata aku bisa ketahuan oleh Anda, ya, Nona." seringai pria itu tanpa memperlihatkan wajahnya yang tampak gelap oleh bayangan.

"Siapa kau?" tanya Irene dingin dan pria itu tersenyum tak kalah dinginnya dan menjawab, "WYZARD, nama saya Wyzard." ujarnya dengan aura hitam yang kuat membuat Irene tertekan.

"Dark magic?" heran Irene terkejut. "Apa maumu?" tanya Irene lagi.

"Saya hanya ingin membantu Anda." jawabnya dan membuat Irene penuh heran dalam kewaspadaan. "Saya akan membantu Anda untuk mencapai keinginan Anda." lanjutnya penuh tekanan sihir.

Irene yang benar-benar merasakan kekuatan besar yang membuatnya sedikit sesak dan ia pun menggeram, "Pergi! Aku tak butuh!"

"Hmph, sungguh? Apakah Anda tak akan menyesal karena tak tau apapun dan salah paham tentang...ibu Anda?" ujarnya menantang yang membuat Irene makin merasa aneh.

"Apa yang kau maksud?"

"Ya, sebaiknya Anda mencari tau semuanya dahulu dan Anda akan mengerti maksud saya." ujarnya dan tiba-tiba ia menampakkan mata merah terang dengan iris hitam panjang vertikal.

"Siapa dia? Tapi...kenapa ini terasa tidak asing?" pikir Irene.

"Nona, jangan takut. Saya takkan membahayakan Anda. Kali ini saya hanya akan memberikan sedikit petunjuk untuk Anda." ujarnya dan kemudian sebuah lingkaran sihir keunguan mengarah ke kening Irene.

"Kau! Apa yang kau-"
Bruk
Lingkaran sihir itu menyentuh kening Irene dan Irene pun tak sadarkan diri. Lalu orang berjubah itu menghampiri dan menggendong Irene. Orang yang dipanggil "Wyzard" itu pun tersenyum dari balik bayangan dalam tudung jubahnya.

"Hmph, Irene, kau telah sekuat ini dan kau akan segera menjadi bagian dariku. Aku akan membuatmu kuat dan aku tak akan membiarkan kau mati oleh mereka lagi. Mari kita balas dendam dan kuasai dunia yang kejam ini." gumam Wyzard pelan.

Sementara itu, di dalam mansion. Duke tengah berjalan menuju ruang kerjanya. Namun, Griselle tiba-tiba datang dan menghampirinya.

"Anda mau ke mana, Yang Mulia?" tanya Griselle.

"Ruanganku." jawab duke.

"Tidakkah Anda lelah."

"Diamlah." ucap duke ketus dan membuat Griselle geram.

"Duke, kenapa Anda selalu seperti ini? Kenapa Anda selalu dingin seperti ini kepada saya? Saya hanya khawatir kepada Anda." ujar Griselle lirih sambil menggapai lengan duke.

"Menjauhlah! Berhentilah mengganggu-" tiba-tiba duke merasa aneh. Pikirannya tiba-tiba kosong dan ia tak bisa melihat dengan jelas. Pandangannya kosong.

Griselle tampak tersenyum miring karena ia hampir berhasil menggunakan mantra sihir di tangannya. "Apa yang Anda katakan. Saya tak mengganggu Anda. Saya, hanya ingin Anda dekat pada saya dan menjauhi mereka semua."  ujarnya sambil mengusap dagu duke yang mematung bagai boneka.

"Saya akan jamin jika Anda mematuhi saya, saya tak akan membiarkan Anda mati sia-sia, Duke Rolland." ujarnya mencoba menutup mata duke untuk melakukan suatu hal. Namun, sebelum berhasil, pengawal setia duke datang dan Griselle segera mengurungkan niatnya.

"Duke!"

"Sial!" umpat Griselle saat duke kembali tersadar.

Duke mengerjap bingung dan tersadar, "Oh?! Lowren?!" Melihat wajah Lowren yang sedikit panik, duke pun bertanya, "Ada apa?"

"Duke, Nona Irene...kami menemukannya tak sadarkan diri di taman belakang."

"Apa?" kejut duke tak percaya.

I WAS BORN TO BE ALONE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang