CHAPTER 66 : BROKEN MASK

7.2K 1.2K 331
                                    

★Happy Reading★
.
.
.

Semua orang tampak terkejut karena pupil mata sebelah kanan Irene berubah. Sophie bahkan gemetar karena ia barusan sangat melihat jelas perubahan mata itu.

"K-Kakak...kau-"

"Ssst...shut up, Damn Girl!" ucap Irene sangat dingin dengan telunjuknya yang di depan bibirnya.

Melihat perubahan aura Irene yang makin gelap membuat semua orang terkejut dan takut, kecuali satu orang yang diam-diam tersenyum menyeringai.

"Akhirnya kau mulai bangkit. Aku akan menantikan kekuatanmu itu, Nona," batin orang itu.

Sementara itu, Irene kini berjalan mendekat ke arah Sophie. Walau duke dan kedua putranya menghalangi, Irene tak gentar menghentikan langkahnya untuk mengikis jarak enam meter mereka.

"Hei! Kau bilang apa tadi? Menyegel sihirku agar kebencian mereka hilang? Haha...yang benar saja. Setelah sihir terkutuk milikku disegel, maka takkan ada lagi yang bisa menghentikan kalian," ucap Irene terkekeh sinis.

"Mundur!" bentak duke pada Irene yang mulai mendekat lagi. Semua itu dilihat semua orang, bahkan oleh Velix dan yang lainnya.

Merasa Irene tak main-main membuat ketiga teman Irene was-was. Mereka ingin menghampiri, namun entah kenapa sangat berat kaki untuk mereka langkahkan. Hal itu membuat mereka mengumpat dalam hati karena tubuh mereka kaku seolah mereka tak diizinkan untuk ikut campur.

Di sisi lain, Kyeran menatap keponakannya dengan mata terkejut, namun setelah itu ia kembali menawutkan wajah sendunya dan memanggil Irene, "Irene Sayang? Ada apa denganmu? Kenapa kamu marah, Sayang? Apa karena ayah?"

"Pftt...haha..." Semua orang menatap bingung dan kesal pada Irene, namun kemudian wajah mereka kembali terkejut saat wajah Irene terlihat dingin dan menatap tajam kepada ayahnya itu.

"Hah...kau salah alamat, Tuan. Bukankah kau tau siapa putrimu yang sebenarnya, hmm?" tanya Irene terdengar sinis. "Ya, kau putriku. Lalu siapa lagi, Sayang?" jawab Kyeran lembut.

"Oh, kau tak bisa berbohong. Karena aku...sudah tahu semuanya, Tuan Kyeran," tutur Irene membuat semua orang penasaran.

"Karena aku sudah tahu semuanya, maka aku akan membuat kalian semua, para manusia bodoh, mengetahuinya juga."

Setelah mengatakan itu, tiba-tiba Irene menyerang Kyeran dengan cepat hingga Kyeran yg masih dalam wujud mata ungu dan rambut merah mahogany-nya, terhempas keras ke lantai.

Semua orang histeris, sedangkan Irene sudah dipenuhi oleh semua rasa benci dan rasa amarah. Dia akan membuat mereka hancur perlahan, semuanya.

"K-Kakak...apa yang kau-"

"Diam, atau bagianmu serta wanita sialan itu, akan datang lebih cepat," ucap Irene menunjuk Sophie dalam pelukan Grisella.

"T-tapi dia Ayahmu, Kak. Kau bisa menbencinya, tapi jangan membunuhnya, Kak!"

"Hah! Ayah? Dia? Oh, betapa lucunya. Kau pikir aku bisa dibodohi? Tidak, karena aku tahu segalanya, semuanya."

Irene lalu mendekat ke arah Kyeran dan kembali menyerangnya dengan sihir gelapnya. "Akh!" teriak Kyeran ketika Irene menjambak rambutnya dan menyerap kekuatan yang dia sembunyikan. Tunggu, menyerap? Bagaimana dia bisa melakukannya, kejut Kyeran.

"Kau, apa yang kau lakukan?!" teriak Grisella tiba-tiba. "Aku? Aku...hanya ingin menyiksa kalian," jawab Irene.

"Dasar iblis! Kau benar-benar iblis!"

"Haha...ya, aku iblis. Aku memang iblis. Jadi kalian bisa mengataiku seperti itu karena memang itulah aku. Tapi..." Irene menarik rambut Kyeran hingga kepala pria itu terangkat, "...aku tak mengakui bajing*n ini sebagai ayahku bahkan sebagai manusia."

I WAS BORN TO BE ALONE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang