23. Mengapa?

9.9K 1.1K 6
                                    

"Kakak, apakah kalian datang kemari untuk memberikan hadiah untukku?" tanya Putri Qiaosheng.

"Tentu saja, aku akan memberikan hadiah untukmu," balas Pangeran kedua sambil tersenyum.

Semua putri yang di sana menjadi luluh karena senyuman yang diberikan Pangeran kedua untuk Putri Qiaosheng. Mereka juga iri pada Putri Qiaosheng yang bisa dengan mudahnya mengobrol dengan mereka, pangeran impian seluruh negri.

"Ming er sampai sekarang belum kembali," ucap Qixuan khawatir dan tidak mempedulikan kehadiran para pangeran karena terlalu sibuk dengan pikirannya yang memikirkan Xue Mingyan.

Wei Tianzhi yang tengah fokus mengagumi ketiga pangeran tampan yang ada di depannya ini langsung tersadar karena ucapannya Qixuan.

"Benar juga, dia sudah terlalu lama pergi," balas Wei Tianzhi.

"Kalau begitu aku ingin mencarinya sebentar, kau tinggalah di sini," perintah Qixuan yang langsung pergi begitu saja.

Wei Tianzhi mengedikkan bahunya tidak peduli, sekarang dia mau melanjutkan mengagumi para pria tampan di depannya.

Pangeran kedua melihat Qixuan yang langsung pergi begitu saja. Dia terlihat berbeda dari putri lainnya dan itu sangat menarik perhatiannya.

Qixuan berjalan-jalan mencari Xue Mingyan. Akhirnya pada saat mencari di taman, dia menemukan Xue Mingyan yang tengah berteduh di bawah pohon. Dia menghampirinya dan duduk tepat di sebelahnya.

"Ming er, aku sudah mencarimu daritadi. Kenapa kau pergi begitu lama dan tidak kembali ke Aula?" tanya Qixuan penasaran.

Xue Mingyan menengadahkan kepalanya dan menatap sendu Qixuan. Hatinya benar-benar sangat kacau sekarang, dia menjadi tidak fokus dan ingin menangis.

Qixuan menatap khawatir Xue Mingyan, langsung saja dia memeluknya erat erat. Dia tahu Xue Mingyan sedang bersedih sekarang dan ingin menangis mungkin, makanya dia memeluknya untuk menenangkannya.

"Menangislah, jika kau ingin," ucap Qixuan.

Xue Mingyan tidak kuat lagi menahannya, dia langsung menangis di pelukannya Qixuan. Dia tidak kuat menahan rindu pada Kakak yang sangat dia cintai. Semua ingatan tentang kakaknya terbesit begitu saja.

Dirinya menyesal, mungkin jika dirinya tahu hidupnya seperti ini, dia tak akan pernah menyia-nyiakan waktu kebersamaannya dengan kakaknya ini.

Qixuan sedikit terkejut karena Xue Mingyan yang sekarang berbeda dengan sebelumnya. Jika sebelumnya dia seperti seekor harimau yang tidak akan melepaskan mangsanya dengan mudah, tetapi sekarang dia terlihat seperti seekor kelinci yang menyedihkan.

Benar-benar membuatnya sedikit kebingungan tadi. Tetapi dia juga merasa heran, kenapa Xue Mingyan bisa berubah secepat ini?

"Jika kau butuh seorang teman, aku akan menjadi temanmu," ucap Qixuan.

Xue Mingyan melepaskan pelukannya Qixuan dan beralih menatapnya. "Maafkan aku, aku tiba tiba teringat masa laluku," lirih Xue Mingyan.

Qixuan tersenyum, dia menyeka air matanya Xue Mingyan dengan tangannya sendiri lalu menggenggam kedua tangannya Xue Mingyan erat.

"Yang sudah terjadi biarlah berlalu, jangan mengungkitnya ataupun mengingatnya. Jika tidak, itu akan membuatmu kesulitan untuk bangkit di masa depan," saran Qixuan.

Xue Mingyan terdiam, dia sedang mencerna kata-katanya Qixuan,  tetapi kemudian dia membalas senyumannya Qixuan.

"Bolehkah aku tahu apa yang terjadi padamu? akh jika kau tidak mau juga tidak apa apa," tanya Qixuan.

The Princess's Revenge Plan [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang