Happy reading~~
"Kau akan pergi?" tanya Qixuan ketika melihat Xue Mingyan yang sedang berjalan menghampirinya.
"Ka .. kalian masih ada di sini?" tanya Xue Mingyan terkejut ketika tahu bahwa mereka masih belum pergi dan hanya terhalang oleh tembok saja daritadi.
"Gawat! apakah mereka menyadari sikapku tadi!?" tanya Xue Mingyan di dalam hatinya terkejut.
Wei Tianzhi berjalan menghampiri Qixuan dan Xue Mingyan.
"Maafkan kami, ka ... kami tadi mendengar percakapan kalian semuanya." ujar Wei Tianzhi.
Kedua pipi Xue Mingyan bersemu merona, dia malu karena tadi inisiatifnya sendiri agar Liu Xingsheng bisa mengizinkannya pergi.
"Lupakan, aku akan tetap pergi." ucap Xue Mingyan berusaha mengubah topik pembicaraannya.
"Hei! jika kau pergi untuk menangkap Shu er, kau tidak boleh membunuhnya langsung. Aku ... ada sesuatu yang ingin kubicarakan padanya terlebih dahulu." ujar Pangeran Ketiga tiba tiba dengan raut wajah kesal.
Xue Mingyan mengernyit heran, dia berjalan mendekati Pangeran Ketiga.
"Hoi, kau sudah gila!? kau masih menganggapnya ba ...."
"Tidak! aku sudah muak dengannya, kau tenang saja. Aku tidak akan masuk dalam jebakannya lagi." potong Pangeran Ketiga langsung.
Xue Mingyan tersenyum senang mendengarnya, dia senang karena akhirnya Pangeran Ketiga bisa mengetahui sifat aslinya Shu Hang juga.
Karena menurutnya Pangeran Ketiga sudah benar benar masuk ke dalam jalan yang salah.
Dia tidak mau membuat korban Shu Hang bertambah lagi.
"Ini baru namanya temanku." ujar Xue Mingyan sambil menepuk bahunya Pangeran Ketiga.
Pangeran Ketiga tersentak, begitu juga dengan Liu Xingsheng.
"Kau tenang saja, aku tidak akan membunuhnya langsung. Kan kubiarkan dia menyelesaikan masalahnya denganmu, lalu kemudian denganku." tambahnya lagi.
Liu Xingsheng yang melihatnya sedikit kesal, dia baru mengetahui ternyata adiknya dan Xue Mingyan akrab.
Dia berjalan menghampiri Xue Mingyan dan segera menutup mulutnya yang terus mengoceh tidak jelas.
Xue Mingyan melirik ke belakang tubuhnya dan menjumpai Liu Xingsheng yang tengah menatapnya datar.
"Emm, mengaha kauw memetup muutku ( mengapa kau menutup mulutku)?" tanya Xue Mingyan bingung.
"Sudahlah, ayo kita pergi." ucap Liu Xingsheng menggiring Xue Mingyan untuk pergi bersamanya.
Pangeran Ketiga menatap bingung Liu Xingsheng dan Xue Mingyan.
"Pasangan yang aneh!" ejek Pangeran Ketiga refleks ketika melihatnya.
***
Xue Mingyan sedang duduk terdiam di dalam kereta, dirinya sedang melamun.
Flashback On
Liu Xingsheng terus memperhatikan Xue Mingyan yang tengah berbicara sebentar kepada Lala dan Lusi.
Dia membiarkan Xue Mingyan berbicara dengan mereka, karena dari awal yang selalu menemani Xue Mingyan adalah Lala dan Lusi.
"Nona, hati hati di jalan. Di sana udaranya sangat dingin, jangan lupa untuk selalu memakai syal hangat saat keluar." pesan Lala.
"Ap ... apakah nona yakin ingin pergi sendiri? mungkin jika kami ikut kami bisa mela ..."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Princess's Revenge Plan [TAMAT]
Fantasy[Fantasy - Chinnese ] [Romance - Komedi ] *** Aku tidak tahu mengapa bisa ada di sini? Saat bangun, aku sudah memasuki tubuh orang lain dan melintasi waktu ke masa lalu. Sang pemilik tubuh asli ku adalah seseorang yang lemah, dia sering ditindas, di...