31. Awalnya

8K 940 53
                                    

"Kau ..... sebegitukah pentingnya orang yang wajahnya hampir sama dengannya. Sampai sampai kau begitu khawatir padanya? ingatlah Xue er, dia itu orang yang hampir membunuhmu." ucap Liu Xingsheng kesal.

Xue Mingyan menggelengkan kepalanya menolak, "Tidak! bukan, bukan itu maksudku." bantahnya.

"Tunggu, apa maksudmu?" tanya Xue Mingyan setelah mencerna dengan baik perkataannya Liu Xingsheng.

Dia menatap Li Chunfeng, "Kau mengetahuinya?" tanyanya tidak percaya.

Li Chunfeng tersenyum, dia tidak boleh menyia nyiakan kesempatan ini.

"Be .... benar a .... aku adalah reingkarnasi kekasihmu." balasnya parau.

Xue Mingyan menatap tidak percaya, tetapi kemudian dia tersenyum sinis.

Liu Xingsheng terkejut, dia sakit hati sekali melihat Xue Mingyan yang begitu mengkhawatirkannya.

Di tengah suasana yang sunyi, tiba tiba Xue Mingyan tertawa puas.

Semua orang yang ada di sana berhasil dikejutkan dengan tindakannya Xue Mingyan.

"Berani sekali kau berbohong padaku hah! aku tidak pernah memiliki kekasih sebelumnya." ucap Xue Mingyan kesal.

Liu Xingsheng dan Li Chunfeng terkejut mendengarnya, mereka berdua bingung mengapa Xue Mingyan begitu khawatir pada Li Chunfeng jika belum pernah bertemu sama sekali.

Xue Mingyan berdiri kemudian menatap Fengying dan Huanran.

"Jangan bunuh dia, aku tidak tega melihatnya. Penjarakan dia saja seumur hidupnya." pinta Xue Mingyan.

"Aku tidak mengerti apa maksudmu Xue er? sebelumnya kau begitu khawatir padanya, lalu kau membencinya tetapi sekarang kau tidak tega melihat dirinya dibunuh?" tanya Liu Xingsheng yang pasrah karena sejak tadi dia tidak mengerti apa yang Xue Mingyan lakukan daritadi.

Xue Mingyan berjalan menghampiri Liu Xingsheng dan berniat mengajaknya keluar.

Tetapi sebelum itu dia mengingatkan perintahnya lagi pada Fengying dan Huanran.

"Tunggu sebentar, kita ini pelayannya siapa? Nona Xue Mingyan atau Tuan?" tanya Huanran bingung akan Xue Mingyan yang memerintahkannya.

Fengying menatap datar Huanran yang sama sekali tidak bisa mengerti pada keadaan.

Bukannya menjawab dia malah berjalan menghampiri Li Chunfeng sambil menggeleng gelengkan kepalanya.

"Aihh, lagi. Kau tidak menjawab pertanyaanku lagi kakak." ucap Huanran kesal.

Karena tidak ada jawaban, akhirnya Huanran pasrah dan berjalan menghampiri Li Chunfeng untuk membawanya ke penjara di Kota.

"Kau ingin membawaku kemana?" tanya Liu Xingsheng penasaran karena daritadi dia mengajaknya keluar dari tempat rahasia.

Xue Mingyan tidak menjawabnya, dia terus menarik tangan Liu Xingsheng untuk mengikutinya.

Mereka sampai di sebuah sungai, Xue Mingyan langsung melepaskan tangannya Liu Xingsheng dan berlari ke arah sungai.

Setelah sampai di tepi sungai, dia berjongkok dan meminum sedikit airnya.

"Kau haus?" tanya Liu Xingsheng bingung.

Xue Mingyan mengangguk, "Iya aku haus sekali. Aku mengajakmu ke sini karena takut kau mencariku, lagipula aku tidak tahu tempat ini. Aku takut tidak bisa mencari jalan pulang dan tersesat di sini." balasnya ringan.

Liu Xingsheng terdiam membatu, dia pikir ada apa Xue Mingyan mengajak kemari.

Dirinya terlalu banyak berharap pada Xue Mingyan yang tidak peka ini. Tetapi kemudian, Liu Xingsheng tersenyum saat melihat sungai ini.

Sungai yang mempertemukannya dengan Xue Mingyan dulu.

Dia berjalan menghampiri Xue Mingyan dan ikut berjongkok di sebelahnya.

"Pasti kau akan bertanya mengapa aku seperti itu tadi, benar bukan?" tanya Xue Mingyan.

Liu Xingsheng hampir saja melupakannya karena mengingat pertemuan pertama dirinya dan Xue Mingyan.

Karena tidak ada jawaban, Xue Mingyan langsung saja menceritakan alasan sesungguhnya.

"Kau percaya pada reingkarnasi?" tanya Xue Mingyan.

Liu Xingsheng mengerutkan keningnya belum mengerti maksud dari ucapannya Xue Mingyan.

"Sebenarnya aku bukanlah orang jaman ini, aku melintasi waktu dari masa depan ke masa ini. Dan mengenai alasanku mengapa aku membiarkan Li Chunfeng adalah wajahnya yang sangat mirip dengan orang yang kucintai di kehidupanku sebelumnya." tambah Xue Mingyan.

Liu Xingsheng terkejut, dia berpikir ternyata benar yang diucapkan oleh Li Chunfeng padanya.

"Jadi, apakah kau akan mencintai Li Chunfeng dan menerimanya menjadi kekasihmu?" tanya Liu Xingsheng sedih.

Xue Mingyan menggelengkan kepalanya menolak, "Tidak tidak, dia hanya mirip saja bukan kakakku yang sebenarnya." tolaknya.

Liu Xingsheng menatap tak percaya, hatinya sangat senang sekarang saat mendengar bahwa Xue Mingyan tidak akan menjadi kekasihnya Li Chunfeng dan juga ternyata orang yang wajahnya mirip di kehidupan sebelumnya itu adalah kakaknya bukan kekasihnya.

"Tidak apa apa, kau harus kuat untuk melawannya. Terkadang masa lalu kita sendiripun bisa menjadi senjata yang membunuh kita di masa depan." ucap Liu Xingsheng.

Xue Mingyan mengangguk, dia setuju dengan ucapannya Liu Xingsheng.

"Okh, apakah kau masih mengingat sungai ini?" tanya Liu Xingsheng.

Xue Mingyan melihat ujung ujung sungai ini, "Tidak memangnya kenapa?" tanyanya pasrah.

Liu Xingsheng tersenyum canggung, dia tak habis pikir jika Xue Mingyan langsung melupakannya begitu saja.

Xue Mingyan terdiam, dia sedang mencoba mengingat sungai ini.

"Akh, aku tahu! sungai ini adalah tempat dimana aku diracuni oleh saudaraku sendiri. Benar juga, aku belum memperhitungkan balas dendamku yang ini. Sepertinya aku harus mencatat semua dendamku di buku, jika tidak aku akan dirugikan untuk hal itu." ucap Xue Mingyan yang sedang memikirkan cara pembalasan dendamnya ini.

Liu Xingsheng menghela napas kasar, dia bingung apakah kodenya selama ini masih kurang? sampai sampai Xue Mingya tidak peka sama sekali.

"Tunggu! apa maksud dari ucapanmu itu Xue er?" tanya Liu Xingsheng saat menyadari semua ucapannya Xue Mingyan.

"Lupakan, sekarang Li aku ingin mengetahui bagaimana kau bisa jatuh cinta padaku? aku masih belum mengerti." ucap Xue Mingyan mengalihkan pembicaraannya.

"Kau tidak ingin memberitahuku? baiklah aku akan mencarinya sendiri." ucap Liu Xingsheng di dalam hatinya.

"Kau ingin tahu?" tanya Liu Xingsheng.

Xue Mingyan mengangguk antusias, dia menjadi pensaran bagaimana Liu Xingsheng bisa mencintainya.

"Tunggu chapter selanjutnya, kita akan membahasnya nanti." balas Liu Xingsheng sambil menjentikkan jarinya.

"Apa maksudnya!?" tanya Xue Mingyan pada dirinya sendiri.

The Princess's Revenge Plan [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang