Di pavilliun Teratai Indah, masih terjadi pertarungan sengit. Kedua belah pihak sama sama kuat, tetapi seseorang tiba tiba muncul di tengah tengah perkelahian mereka.
"Nona, kemarilah bersembunyi di belakangku," ucap Li Chunfeng tiba-tiba di belakang Xue Mingyan.
Xue Mingyan menatap bingung Li Chunfeng yang tiba-tiba berada di belakang tubuhnya. Tetapi pada saat melihat wajahnya, dia jadi teringat mimpi buruknya ketika kakaknya marah karena tidak mendengarkan ucapannya itu. Tanpa pikir panjang, dia bergegas mendekati Li Chunfeng.
"Jangan mendekatinya Nona!" teriak Fengying ketika melihat Xue Mingyan mendekati Li Chunfeng.
Terlambat, Xue Mingyan telah mendekati Li Chunfeng dan tiba-tiba hal mengejutkan terjadi. Li Chunfeng menusukkan pedangnya pada Xue Mingyan.
"Nona!" teriak Lala dan Lusi bersamaan.
"Uhuuk." Xue Mingyan langsung mengeluarkan darah dari mulutnya dan sekarang dia merasakan sesuatu telah menembus tubuhnya.
Li Chunfeng mencabut pedangnya dari tubuh Xue Mingyan dan membuatnya langsung terduduk lemas di tanah.
Xue Mingyan menatap tidak percaya padanya, "Ke-kenapa?" tanyanya.
"Ini semua salahmu, kau telah menyakiti hatiku. Itulah yang akan kau dapatkan karena perbuatan yang telah kau lakukan padaku," balasnya.
Xue Mingyan menitikkan air matanya, ketika dia mengatakan hal itu kenapa terasa seperti kakaknya yang kecewa padanya di mimpi tempo hari itu.
"Tidak!!" teriak Perdana Mentri saat melihat Xue Mingyan yang ditusuk dengan sebuah pedang dan berhasil menembusnya sampai ke belakang.
Perdana Mentri berlari ke arah putrinya, tetapi tiba-tiba seseorang muncul di hadapannya dan meninju Li Chunfeng.
"Berani sekali kau!!" teriak Liu Xingsheng yang meninju wajah Li Chunfeng.
Langsung saja dia menyerang balik Li Chunfeng, dia memukulinya hampir menghabisi nyawanya. Huanran dan Fengying terkejut, dia tidak pernah melihat tuannya semarah ini. Mereka harus mencegahnya jika tidak, mungkin tubuh Li Chunfeng tidak akan tersisa.
Mereka berdua langsung mendekati tuannya dan berusaha untuk menghalangi Liu Xingsheng dari menghabisi Li Chunfeng.
"Ming er, tenanglah kau akan baik baik saja," ucap Perdana Mentri sedih.
Dia menggenggam tangannya Xue Mingyan erat dan menopang badannya dengan tangannya. Xue Mingyan menatap sendu wajah ayahnya ini. Dia berusaha untuk tetap tersenyum di depannya dan mencoba menahan sakitnya ini.
'Ukh aku tidak tahu bakal sesakit ini saat ditusuk,' keluh Xue Mingyan di dalam hatinya.
Dia menatap ke sampingnya dan melihat Li orang yang selalu mengikutinya sedang habis habisan menghajar Li Chunfeng.
"Li ... Li," panggil Xue Mingyan lirih.
Liu Xingsheng langsung terdiam saat seseorang memanggil namanya, dia berbalik dan menatap Xue Mingyan yang tengah menatapnya sekarang. Langsung saja dia melemparkan Li Chunfeng ke sembarang arah dan berjalan mendekati Xue Mingyan.
Setelah dekat, dia merebut Xue Mingyan dari pangkuannya Perdana Mentri lalu memeluknya erat.
"Li ... uhuk, te-terima ka-sih," ucap Xue Mingyan tepat di telinganya Liu Xingsheng.
"Bertahanlah, aku akan menyelamatkanmu bagaimanapun caranya," balas Liu Xingsheng.
Dia langsung menggendong tubuh Xue Mingyan dan membawanya masuk ke dalam kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Princess's Revenge Plan [TAMAT]
Fantasi[Fantasy - Chinnese ] [Romance - Komedi ] *** Aku tidak tahu mengapa bisa ada di sini? Saat bangun, aku sudah memasuki tubuh orang lain dan melintasi waktu ke masa lalu. Sang pemilik tubuh asli ku adalah seseorang yang lemah, dia sering ditindas, di...