08. Let's Play The Game

14.6K 1.4K 9
                                    

"Nona, kau sedang memikirkan apa?" tanya Lala penasaran.

Xue Mingyan menoleh ke samping kirinya dan menatap Lala intens. Lala jadi salah tingkah karena ditatap seperti itu oleh Xue Mingyan.

"Lala, aku membutuhkan bantuanmu sekarang," ucap Xue Mingyan.

Lala tertegun tetapi kemudian dia tersenyum lalu mengangguk mengerti.

"Aku ingin kau cari tahu siapa tamu penting ayah, dan semua kejadian hari ini yang ada di kediaman Perdana Mentri dan bawalah ini," perintah Xue Mingyan sambil menyerahkan beberapa koin emas pada Lala.

"I ... ini ..." tanya Lala penasaran karena Xue Mingyan memberikannya beberapa koin emas.

"Koin ini bisa membantumu mencari informasi," balas Xue Mingyan.

Lala mengangguk mengerti, langsung saja dia pergi keluar untuk menjalankan misi pertamanya.

Lusi menatap heran Lala yang pergi dengan begitu semangat sehingga tidak menyadari keberadaannya di samping kirinya.

"Nona, ada apa dengan Lala?" tanya Lusi penasaran.

"Aku memberinya tugas." Lusi menganggukkan kepalanya, dia merasa sedikit sedih karena dirinya masih belum mendapatkan misi pertama dari tuannya ini.

"Lusi, apa kau tahu tadi siang seorang pria tengah memperhatikanku pada saat kita berlatih pedang?" tanya Xue Mingyan.

Lusi terkejut mendengarnya, dia sama sekali tidak merasakan kehadiran lelaki itu sama sekali.

Xue Mingyan terdiam memikirkan lelaki misterius yang dia temui siang ini. Dia bertanya tanya siapakah laki laki itu?

'Dilihat dari pakaiannya sepertinya dia bukan orang sembarangan, tapi untuk apa dia datang kemari?' tanya Xue Mingyan di dalam hatinya.

"Maafkan aku nona tidak bisa menjaga nona dengan baik," ucap Lusi meminta maaf.Xue Mingyan tersadar dari lamunannya karena ucapannya Lusi.

"Kau tidak perlu meminta maaf, ini bukan salahmu," balasnya.

"Maafkan saya nona, jujur saya tidak merasakan kehadirannya waktu itu," jelas Lusi menyesal.

"Wajar saja jika kau tidak merasakan keberadaannya, aku juga awalnya tidak terlalu yakin. Tapi pada saat dia menghampiriku, aku jadi yakin bahwa dia memperhatikanku dari awal," panjang Xue Mingyan.

"Di ... dia menghampiri Nona?" tanya Lusi penasaran.

Xue Mingyan mengangguk, langsung saja Lusi menanyakan sesuatu padanya."Apa yang dia lakukan dengan menghampiri nona? siapa dia? dan apa maksudnya menghampiri nona?" tanyanya penasaran.

Xue Mingyan menggelengkan kepalanya. Dia juga tidak tahu asal usul laki-laki tadi dan juga maksud tujuan menghampirinya.

Seharian ini dirinya tidak pergi kemana mana, jadi dia tidak tahu siapa yang datang dan pergi dari kediamannya ini. Setelah menunggu beberapa lama, akhirnya Lala pulang ke Paviliun Awan.

"Apa yang kau dapatkan?" tanya Xue Mingyan langsung.

"Nona, menurut informasi Jendral Yun datang mengunjungi kediaman Perdana Mentri untuk membicarakan masalah yang terjadi di perbatasan," ujar Lala.

"Dan juga Perdana Mentri menyuruh Nona Shu Hang untuk menemani Jendral Yun jalan jalan di kediaman ini," tambahnya lagi.

Xue Mingyan mengernyit heran, dia merasa aneh kenapa ayahnya membiarkan anaknya yang sudah bertunangan menemani seorang pria single berjalan jalan.

"Lanjutkan," pinta Xue Mingyan.

"Akan tetapi pada saat berjalan jalan, Jendral Yun tiba tiba pergi entah kemana," balas Lala.

The Princess's Revenge Plan [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang