Xue Mingyan tengah bersiap siap untuk pulang ke Kediaman Perdana Mentri atau rumahnya sendiri.
Sebelumnya dia meminta Liu Xingsheng untuk menemaninya menghadap Kaisar untuk mengizinkannya pulang ke rumahnya sendiri.
Dia dibantu oleh beberapa pelayan kerajaan karena Lala dan Lusi masih mengerjakan tugasnya.
"Kak Xue er, kau akan pulang sekarang?" tanya Putri Qiaosheng tiba tiba.
Xue Mingyan melirik ke arah pintu dan menemukan Putri Qiaosheng sedang menatapnya sedih.
Dia langsung tersenyum kemudian mengangguk untuk menjawab pertanyaannya Putri Qiaosheng tadi.
Putri Qiaosheng langsung berjalan menghampiri Xue Mingyan dan tiba tiba memeluknya erat.
Xue Mingyan tersentak karena tindakan yang tiba tiba dari Putri Qiaosheng.
"Bisakah kak Xue er tinggal lebih lama lagi di sini?" tanya Putri Qiaosheng.
Xue Mingyan tersenyum, "Aku hanya akan menguruskan beberapa hal saja di sana. Setelah itu, aku akan pulang lagi ke sini," ucapnya sambil mengusap lembut kepala Putri Qiaosheng.
Putri Qiaosheng terdiam sesaat masih menikmati pelukan yang hangat dari Xue Mingyan.
Akan tetapi beberapa detik kemudian dia langsung menatap tak percaya Xue Mingyan.
"Tunggu, Kak Xue er bilang akan datang kembali lagi? Aaaa berarti kakak sudah menyetujui lamarannya kak Pangeran Putra Mahkota." ucap Putri Qiaosheng kegirangan.
Dia langsung bersuka ria atas pemikirannya sendiri yang langsung menyimpulkannya begitu saja.
"Tunggu, Qiao er tunggu dulu." ucap Xue Mingyan menghentikkan kegilaannya Putri Qiaosheng.
"Yeeayy akhirnya aku akan memiliki Kakak perempuan." ucap Putri Qiaosheng kegirangan.
Xue Mingyan berusaha menghentikkan Putri Qiasheng yang terlampau senang ini.
Saat tengah berusaha, dia tidak sengaja melirik ke arah pintu.
Xue Mingyan membulatkan matanya tidak percaya saat melihat Liu Xingsheng yang sedang berdiri terdiam di ambang pintu.
Dan itu berhasil membuat Xue Mingyan menjadi kebingungan dan salah tingkah.
"Haha, Li kau datang kemari lagi?" tanya Xue Mingyan berusaha untuk mengubah suasananya.
Liu Xingsheng beralih menatap Xue Mingyan, kemudian berjalan menghampirinya.
"Apakah hari ini telah tiba waktunya?" tanyanya serius pada Xue Mingyan sambil menatapnya.
Xue Mingyan terdiam, dia malah memalingkan wajahnya ke arah lain tidak mau bertatapan dengan Liu Xingsheng.
Entah kenapa dia malu akan hal itu, jantungnya kini berdetak dengan kencang kembali.
Liu Xingsheng langsung menarik pergi Xue Mingyan keluar ikut dengannya.
Putri Qiaosheng tersenyum senang menatap Liu Xingsheng yang membawa Xue Mingyan pergi.
"Hehe, sepertinya akan ada kisah yang menarik di sini." ucap Putri Qiaosheng senang.
"Aku harus mengikuti mereka akan pergi kemana." tambahnya lagi.
Setelah mengatakan hal itu Putri Qiaosheng pergi mengikuti Xue Mingyan dan Liu Xingsheng, berusaha untuk tahu apa yang akan dibicarakan oleh mereka berdua.
Saat sampai dia melihat Xue Mingyan dan Liu Xingsheng sedang dalam keadaan yang serius.
Putri Qiaosheng memantau mereka dari kejauhan karena takut tertangkap basah.
"Kenapa kau membawaku keluar?" tanya Xue Mingyan bingung.
Liu Xingsheng tidak menjawab pertanyaannya Xue Mingyan dan malah mengajaknya untuk pergi dari sana lagi.
Tanpa pemberitahuan apapun, dia langsung menggendong tubuh Xue Mingyan dan pergi begitu saja.
Xue Mingyan sedikit tersentak saat Liu Xingsheng tiba tiba menggendongnya ala bridestyle dan membawanya pergi entah kemana.
"Aiishhh ternyata Kak Li mengetahui keberadaanku di sini. Yahhh, aku akan meninggalkan cerita menarik." keluh Putri Qiaosheng saat melihat Xue Mingyan dan Liu Xingsheng pergi.
Liu Xingsheng membawa Xue Mingyan ke sebuah pondok tempat rahasia miliknya.
Setelah sampai dia langsung menurunkan Xue Mingyan.
"Maafkan aku, tadi adik Qiao er mengikuti kita." ucap Liu Xingsheng.
Xue Mingyan tidak menjawabnya, dia memalingkan wajahnya ke arah lain karena wajahnya sekarang telah merona seperti kepiting rebus.
Jantungnya kini berdetak sangat cepat sekali.
"Ukh, apa yang terjadi pada diriku. Kenapa aku menjadi seperti ini?" tanya Xue Mingyan di dalam hatinya.
"Ekhem, tidak apa apa," balas Xue Mingyan singkat.
Liu Xingsheng terdiam saat melihat Xue Mingyan yang memalingkan wajahnya ke arah lain ketika menjawab pertanyaannya tadi.
"Lihatlah aku Xue er," perintah Liu Xingsheng yang memegang dagu Xue Mingyan dan mengarahkannya untuk menatapnya.
"Apakah kau ingin mengatakan sesuatu?" tanya Liu Xingsheng.
Xue Mingyan terdiam, suasananya tiba tiba menjadi canggung. Karena dia tidak bisa mengendalikan dirinya yang tiba tiba aneh seperti ini, maka lebih baik sekarang menjauhlah darinya, itulah yang sedang dipikirkan Xue Mingyan.
Xue Mingyan langsung menepis tangannya Liu Xingsheng, "Ti ... tidak ada yang ingin kukatakan." balasnya.
Liu Xingsheng terdiam, akan tetapi perlahan dia berjalan mendekati Xue Mingyan.
"Ka ... kau! a ... apa yang ingin kau lakukan?" tanya Xue Mingyan panik saat Liu Xingsheng mendekatinya.
Setiap satu langkah Liu Xingsheng maju, maka satu langkah mundur untuk Xue Mingyan.
Kegiatan itu langsung berhenti saat punggung Xue Mingyan menempel pada dinding.
Xue Mingyan menjadi sedikit panik, dia berniat untuk pergi lewat samping kanannya.
Akan tetapi tanganya Liu Xingsheng yang kokoh langsung menahannya.
"Aku tanya lagi, tidak ada yang ingin kau katakankah padaku?" tanya Liu Xingsheng sambil menatap kedua manik mata birunya Xue Mingyan.
"A .. apa yang harus kukatakan hehe," balas Xue Mingyan canggung.
"Tentang kita," balas Liu Xingsheng.
"Katakanlah bahwa kau mencin ..."
"Hormat kepada Nona Xue Mingyan dan Tuan Li." ucap Fengying diikuti oleh Huanran yang menunduk hormat.
Ucapan Liu Xingsheng terpotong karena kedatangan Fengying dan Huanran.
Saat menengadahkan kepalanya sendiri, Fengying dan Huanran terkejut saat menyadari mereka datang di waktu yang salah.
"Tamatlah riwayatku," ucap Fengying dan Huanran bersamaan di dalam hati mereka masing masing.
Seketika seperti tidak ada oksigen di ruangan ini ketika merasakan aura yang kuat dan mengintimidasi dari arah Liu Xingsheng.
Liu Xingsheng mengepalkan tangannya kuat dan beralih mendekati Fengying dan Huanran.
"Berani sekali kalian!" ucap Liu Xingsheng kesal.
Fenying dan Huanran terduduk di lantai, kedua kaki mereka seperti mati rasa dan menatap ngeri Liu Xingsheng yang menatapnya tajam.
"Huff untunglah Fengying dan Huanran datang. Jika tidak! mungkin sesuatu yang mengejutkan terjadi." ucap Xue Mingyan lega di dalam hatinya.
Holla, jangan lupa vote & Commentnya teman teman😄😄
❤❤❤youu All😆😆
KAMU SEDANG MEMBACA
The Princess's Revenge Plan [TAMAT]
Fantasy[Fantasy - Chinnese ] [Romance - Komedi ] *** Aku tidak tahu mengapa bisa ada di sini? Saat bangun, aku sudah memasuki tubuh orang lain dan melintasi waktu ke masa lalu. Sang pemilik tubuh asli ku adalah seseorang yang lemah, dia sering ditindas, di...