"Akh gara gara dia aku jadi lupa padamu Raja Neraka. Aku harus bagaimana hah? Biasanya orang yang ditugaskan oleh Raja Neraka itu selalu ditinggali dengan sistem yang bisa membantunya kapanpun. Tetapi mengapa diriku tidak? kau sungguh pilih kasih, kalau kau tidak menjawabku juga aku akan membunuh diriku lagi nih. Ayo jawab!" rengek Xue Mingyan kesal sambil menatap ke atas.
"No-nona, Perdana Mentri memanggil anda ke kediaman Utama sekarang," ucap seorang pelayan.
Xue Mingyan mengangguk mengerti, "Baiklah aku akan datang ke sana setelah Lala dan Lusi datang kemari," balasnya.
"Ma-maafkan saya nona, tapi Perdana Mentri menyuruh saya untuk mengajak nona pergi ke kediaman Utama. Biar saya saja yang akan memberitahu kedua pelayan nyonya," ucapnya panjang.
Xue Mingyan pasrah, "Ya sudah, aku akan pergi sekarang. Tapi ingat! jangan membuat kesalahan padaku kalau kau ingin bernasib baik," ancam Xue Mingyan lalu berjalan pergi ke Kediaman Utama.
Pelayan itu menghela napas lega, sungguh dia sangat takut pada Xue Mingyan yang sekarang.
Xue Mingyan berjalan santai ke Kediaman Utama. Saat masuk dia menjumpai Selir Niang dan Ayahnya Perdana Mentri.
"Salam Ming er untuk ayah." hormat Xue Mingyan.
"Aku memanggilmu ke sini untuk membicarakan hukuman yang pantas bagi Shu Hang. Karena di sini yang menjadi korban adalah dirimu, maka kau berhak untuk memberikan hukuman padanya," panjang Perdana Mentri.
"Tidak! tuan apakah tuan tidak ingin menyelidiki lagi? bisa saja itu hanya tipuan seseorang untuk merusak nama baik Shu Hang," tolak Selir Niang.
"Aku tidak meminta pendapatmu," bantah Perdana Mentri sarkas.
Selir Niang terkejut dengan perubahan sikap Perdana Mentri. Biasanya dia tidak akan membantah permintaannya, tetapi sekarang bahkan dia tidak mau mendengarkannya?
Xue Mingyan kegirangan di dalam hatinya, ketika melihat Selir Niang yang terlihat menyedihkan sekarang.
'Hehe, otak jahatku mulai bekerja lagi,' ucap Xue Mingyan di dalam hatinya.
"Ayah, apa benar yang dikatakan ayah?" tanya Xue Mingyan memastikan.
"Tentu saja Ming er, kau berhak menghukum Shu Hang. Katakan saja tidak perlu khawatir," balas Perdana Mentri.
'Kalau begitu bunuh dia dengan menyeretnya memakai kuda tercepat mengelilingi kota. Lalu gantung dia di ibukota karena telah mengkhianati Perdana Mentri dengan rencana pembunuhan bagi Nona Besar.' Tetapi kalimat itu hanya angannya saja, Xue Mingyan tidak mungkin mengatakan hal itu karena tujuannya bukanlah ini.
"Kalau begitu, bebaskan saja Hang er ayah," ujar Xue Mingyan dengan tersenyum manis.
Perdana Mentri kaget dengan jawaban Xue Mingyan ini, "Ming er, kau tidak perlu takut meengatakannya," balasnya.
Xue Mingyan menggelengkan kepalanya menolak, "Aku tidak takut ayah, karena ayah ada di sini bersamaku. Aku tidak ingin jika Hang er kehilangan masa remajanya sepertiku, lagipula aku tidak apa apa ayah, jadi ayah tidak perlu menghukumnya lagi,"
'Huhuhu, aku harus merelakan keinginanku,' keluh Xue Mingyan sedih di dalam hatinya.
Keinginannya Xue Mingyan dia tutupi dengan belas kasihannya. Jika dia membebaskan Shu Hang tanpa rasa iri hati dan dengki itu akan membuat Perdana Mentri akan memperhatikannya lagi. Karena itulah tujuan utamanya saat ini.
Dan benar saja, Perdana Mentri terkagum kagum dengan sifat baiknya Xue Mingyan. Dia jadi teringat akan mendiang permaisurinya yang sekarang mirip sekali dengan Xue Mingyan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Princess's Revenge Plan [TAMAT]
Fantasy[Fantasy - Chinnese ] [Romance - Komedi ] *** Aku tidak tahu mengapa bisa ada di sini? Saat bangun, aku sudah memasuki tubuh orang lain dan melintasi waktu ke masa lalu. Sang pemilik tubuh asli ku adalah seseorang yang lemah, dia sering ditindas, di...