03. Pasar Malam

17.7K 1.9K 38
                                    

"Hahhhhhh," Xue Mingyan menghela napasnya lelah.

Dari sore sampai sekarang dia masih membersihkan Pavilliunnya. Awalnya hanya akan membersihkan kamar tidurnya saja, tetapi karena dirinya tidak terbiasa dengan pekerjaan setengah setengah akhirnya Xue Mingyan membersihkan semuanya.

berrrrrrkkkk

Xue Mingyan memegang perutnya yang berbunyi, dia baru menyadari jika dirinya belum makan apapun dari siang.

"Hemm biasanya waktu seperti ini selalu ada yang mengantarkan makan malam untukku," tebak Xue Mingyan.

Seingatnya, setiap pagi siang dan malam selalu ada seorang pelayan yang mengantarkan makanan untuknya.

Dan benar, baru saja memikirkannya ada seorang pelayan masuk ke dalam paviliun untuk mengantarkan makan malam Xue Mingyan.

"Nona, aku letakan makan malammu di sini," ucap pelayan itu sambil menahan senyumnya.

Xue Mingyan mengernyit heran mendengar nada bicara pelayan itu.

Tanpa menunggu lama, pelayan itu pamit pergi ke luar Pavilliunnya tanpa menghina apapun.

"Mencurigakannn," ucap Xue Mingyan setelah melihat gerak gerik aneh dari pelayan yang mengantarkan makan malam untuknya.

Dia merasa aneh, di dalam ingatan pemilik tubuh aslinya setiap pelayan yang mengantarkan makanan untuknya selalu merendahkan dan menghinanya terlebih dahulu.

Akan tetapi sekarang, pelayan itu berlalu pergi tanpa mencaci maki dirinya.

Tanpa menunggu lama Xue Mingyan menghampiri makanan yang pelayan tadi bawa, dan langsung membuka penutupnya.

Dengan cepat dirinya mundur ke belakang ketika melihat di nampang piringnya itu ada seekor ular.

"Seperti yang kupikirkan, dia tidak menghinaku karena mengira pasti aku akan mati karena ular ini," gerutunya kesal.

Xue Mingyan tersenyum sinis, sudah lama sekali dia tidak bermain hal ekstrim seperti ini.

"Baiklah, let's play the game." ucap Xue Mingyan senang.

Ular itu langsung melompat akan menyerangnya, tetapi dengan cepat tangannya langsung mengambil jepit rambut yang dia gunakan dan langsung mengayunkannya pada ular itu.

Craaassshhh

Dengan satu kali tebasan, tubuh ular itu terbagi menjadi dua dan langsung mati dibuatnya.

"Huuh membosankan, kenapa dia langsung mati sih ..." keluh Xue Mingyan.

Dia masih belum cukup puas bermain. Tetapi kemudian perutnya berbunyi kembali.

Xue Mingyan mendekati meja untuk melihat makanan seperti apa yang dibawakan oleh pelayan tadi.

Dan tepat seperti dugaannya, pelayan itu membawakan sepoting roti yang telah mengeras dan air mentah yang cukup bau.

Xue Mingyan menggertakan giginya, kekesalannya ini membuat dirinya menjadi lebih semangat untuk membalaskan dendamnya.

"Lihat saja nanti, aku akan membalaskan apa yang kalian lakukan pada sekarang!" tekad Xue Mingyan.

Akan tetapi sebelum itu dia berpikir bagaimana caranya agar dirinya malam ini tidak berpuasa. Karena kelemahan utamanya sebelum memasuki tubuh ini adalah dirinya yang tidak kuat menahan lapar.

Mungkin untuk saat ini Xue Mingyan masih kuat karena pemilik tubuh asli sudah terbiasa dengan tidak makan sama sekali selama seharian, tetapi jiwa yang memasuki tubuhnya tidak! Dia tidak kuat menahan rasa lapar.

The Princess's Revenge Plan [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang