42. Aku akan pergi

5.1K 606 14
                                    

Xue Mingyan dan Liu Xingsheng sedang berjalan beriringan berdua.

Karena sebelumnya Xue Mingyan menyuruh Lala dan Lusi untuk tidak mengikutinya.

Entah kenapa Xue Mingyan menjadi sedikit gelisah ketika memikirkan dirinya yang pamit pergi ke Kerajaan Bhaizhu.

Suatu perasaan khawatir tiba tiba dirasakan olehnya.

"Xue er?" tanya Liu Xingsheng membuyarkan lamunannya Xue Mingyan.

"I ... iya?" tanya Xue Mingyan balik.

Liu Xingsheng mengernyit heran, "Apa yang sedang kau lamunkan?" tanyanya bingung.

Xue Mingyan menjadi gugup, dia bingung bagaimana mengatakannya pada Liu Xingsheng bahwa dirinya akan pergi ke kerajaan Bhaizhu.

"Wah~~ ternyata ada kakak ipar di sini." ucap seseorang yang tak lain adalah Pangeran Kedua.

Pangeran Kedua dan Pangeran Ketiga tidak sengaja berpapasan dengan Liu Xingsheng dan juga Xue Mingyan.

Pangeran Ketiga memalingkan wajahnya ke arah lain, enggan untuk menatap Xue Mingyan karena dirinya masih sedikit kesal dan juga malu padanya.

Xue Mingyan tersenyum ramah menanggapi pernyataannya Pangeran Kedua tadi.

"Kebetulan sekali Nona Xue er sedang berada di sini, seseorang ingin berbicara denganmu." ucap Pangeran Kedua.

Xue Mingyan mengernyit heran, "Seseorang?" tanyanya penasaran.

Pangeran Kedua mengangguk, kemudian mempersilahkan Xue Mingyan untuk mengikutinya pergi ke suatu tempat.

Xue Mingyan menatap Liu Xingsheng yang mengangguk sambil tersenyum mengizinkan Xue Mingyan ikut dengan Pangeran Kedua.

Setelah itu, Xue Mingyan ikut pergi bersama dengan Pangeran Kedua diikuti Liu Xingsheng dan Pangeran Ketiga.

Xue Mingyan melihat dua orang perempuan yang sedang asyik bercanda di taman Teratai.

"Wei er? Qi er?" tanya Xue Mingyan refleks saat melihat kedua temannya yang dia jumpai di acara ulang tahunnya Putri Qiaosheng terdahulu.

Kedua gadis itu menoleh ke arah Xue Mingyan ketika nama mereka dipanggil olehnya.

"Xue er?" ucap Wei Tianzhi dan Qixuan senang saat melihat Xue Mingyan tengah menatapnya terkejut.

Tanpa pikir panjang mereka berdua langsung memeluk senang Xue Mingyan.

"Tunggu! apa maksudnya ini!? kenapa semua orang ada di sini?" tanya Xue Mingyan kesal di dalam hatinya.

Dia kesal mengapa di saat dirinya akan pergi ke kerajaan Bhaizhu semua orang harus berkumpul di sini.

Xue Mingyan menjadi mempertanyakan rencananya sendiri. Apakah dirinya salah rencana? untuk datang menemui Liu Xingsheng sebelum pergi ke kerajaan Bhaizhu.

"Ukhh, aku bahkan tidak memikirkan ini sebelumnya." keluh Xue Mingyan di dalam hatinya.

Dirinya menyesal karena merencanakan hal itu.

"Apakah kau baik baik saja Xue er? aku sangat khawatir ketika mendengar dirimu terluka parah akibat teror di kediamanmu sendiri." ucap Qixuan khawatir setelah melepaskan pelukannya.

"Benar yang dikatakan Qi er, aku juga sangat sangat mengkhawatirkanmu Xue er." tambah Wei Tianzhi membenarkan ucapannya Qixuan.

Xue Mingyan tersenyum, "Tidak apa, sekarang aku baik baik saja. Tapi .... bagaimana kalian bisa ada di sini?" tanyanya bingung dengan kehadirannya mereka berdua.

Tiba tiba kedua pipi Qixuan merona, Wei Tianzhi yang melihat itu langsung menatap menggoda Qixuan.

"Hoho, tanyakanlah padanya," ucap Wei Tianzhi sambil menyenggol bahu Qixuan.

Xue Mingyan menjadi bingung, dia sama sekali belum mengerti maksud perkataanya Wei Tianzhi dan Qixuan yang tiba tiba menjadi malu malu seperti ini.

Liu Xingsheng tersenyum melihat Xue Mingyan yang kebingungan seperti itu. Karena menurutnya itu terlihat sangat lucu dan meggemaskan.

"Ekhem, Xue er ku, jika kau masih kebingungan bagaimana jika kau tanyakan saja pada Wang Cusheng," ujarnya sambil mengarahkan pada Pangeran Kedua.

Xue Mingyan terdiam, dia sedang memikirkan atas sikap semua orang sekarang.

"Apa!? jangan katakan bahwa kaliaaann ...." ucapnya sambil menunjuk ke arah Qixuan dan Pangeran Kedua bergilir.

"Eitss, ternyata kau sudah mengerti Xue er." ucap Wei Tianzhi tiba tiba sambil menurunkan tangannya Xue Mingyan.

Xue Mingyan menatap tak percaya Qixuan, dia benar benar terkejut ketika tau bahwa ternyata Qixuan memiliki hubungan dengan Pangeran Kedua.

"Hah!? bagaimana ini terjadi? kenapa aku tidak tau sama sekali?" tanya Xue Mingyan berbisik pada Wei Tianzhi.

"Entahlah, mungkin ini takdir. Aku juga heran mengapa Pangeran Kedua yang terkenal cuek itu bisa menyukai Qixuan." balasnya juga ikut berbisik.

Xue Mingyan menatap datar Wei Tianzhi, dia benar benar sedikit kesal saat mendengar kalimat terakhir Wei Tianzhi barusan.

"Apa? apa aku salah bicara?" tanya Wei Tianzhi menatap bingung Xue Mingyan.

Xue Mingyan memutar matanya malas, Wei Tianzhi ini selalu saja tidak mengerti dengan ucapannya sendiri.

"Hei, apakah kalian akan mendiamkanku?" tanya Qixuan sedih.

Xue Mingyan tersenyum jahil, "Mengapa tidak? sekarang kau pasti akan sibuk dengan urusanmu dan Pangeran Kedua. Bisa saja kau yang akan melupakan kami." balas Xue Mingyan berpura pura sedih.

Qixuan menjadi kesal, kedua pipinya menjadi merona kembali.

"Ekhem, Xue er aku ingin bertanya sesuatu padamu." ucap Liu Xingsheng mengganti suasananya.

Xue Mingyan menoleh dan menatap bingung Liu Xingsheng.

"Kau belum menjawab pertanyaanku sebelumnya, apa yang kau lamunkan tadi?" tanya Liu Xingsheng.

Xue Mingyan terdiam, dia hampir saja melupakannya karena kedua temannya ini.

Saat akan menjawabnya, Xue Mingyan menjadi terdiam kembali karena semua tatapan tertuju padanya.

"Tunggu! apa ini? kenapa semua orang harus menatapku!?" keluh Xue Mingyan di dalam hatinya.

Xue Mingyan menghela napas terlebih dahulu, entah mengapa dia menjadi sedikit tegang dan gugup untuk berbicara.

"Aku akan pergi ke kerajaan Bhaizhu." ucap Xue Mingyan dengan cepat.

"Apa!?" tanya Liu Xingsheng kesal.

Dia berjalan menghampiri Xue Mingyan dan memegang kedua tangannya Xue Mingyan.

"Kau pasti sedang bercanda kan?" tanyanya memastikan.

Xue Mingyan terdiam menunduk dan tidak menjawab pertanyaannya Liu Xingsheng tadi.

Liu Xingsheng menghela napas kasar, "Kalau begitu aku juga akan pergi." ucapnya.

"Jangan! kau tidak boleh pergi kemanapun!" bantah Xue Mingyan.

"Kenapa? kenapa aku tidak boleh ikut!? apakah aku harus diam saja saat kau sedang masuk ke dalam sebuah bahaya?" tanya Liu Xingsheng kesal.

Xue Mingyan menggelengkan kepalanya, reaksi ini bukan yang diharapkannya sebelumnya.

The Princess's Revenge Plan [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang