21. Senjata makan tuan?

10.2K 1.1K 5
                                    

Mereka langsung berdatangan perorang untuk memberikan hadiah terbaik mereka kepada sang Putri. Sampai giliran Shu Hang pun tiba, dia berjalan dengan anggun dan sombong menghampiri Putri Qiaosheng. Dia langsung mengeluarkan sebuah gelang yang terbuat dari berlian terbaik di sepanjang Negri.

"Putri, ini adalah gelang berlian terbaik dan tidak ada siapapun yang pernah memilikinya selain tuan Putri," ucap Shu Hang bangga.

Semua orang yang di sana terkagum-kagum dan iri, mereka sangat ingin sekali mendapatkan hadiah seperti itu.

"Ba-baiklah, bibi feng tolong kau simpan gelang ini," perintah Putri Qiaosheng pada pelayan yang terus berada di sampingnya.

Shu Hang terkejut, Putri Qiaosheng benar-benar telah menghinanya di depan semua orang dengan mengatakan hal itu. Dia sangat kesal pada sikap angkuhnya Putri Qiaosheng yang tidak memakai gelangnya dan malah menyuruh pelayan untuk menyimpannya saja.

Dia terpaksa tersenyum padanya lalu membungkuk hormat dan pergi menjauh dari Putri Qiaosheng.

'Tenangkan dirimu Shu Hang, jangan sampai kau membuat kesalahan di sini,' ucap Shu Hang di dalam hatinya.

Semua orang yang melihat sikap angkuh Putri Qiaosheng itu langsung menggunjingkannya dan memuji sikap sabar Shu Hang yang di rendahkan seperti itu.

Setelah itu, Xue Mingyan menghampiri Putri Qiaosheng sambil tersenyum ramah padanya. "Putri, ini hadiah dari Xue Mingyan untuk putri." Dia langsung mengeluarkan sebuah pedang.

Semua orang terkejut melihatnya, lalu mereka langsung menertawakan Xue Mingyan dalam diam.

"Lihatlah gadis bodoh itu, dia malah memberikan sebuah pedang padanya. Dia pikir acara ulang tahun ini apa?" ejek salah seorang putri.

"Dia sudah gila, Shu Hang apakah dia kakakmu?" tanya Seseorang pada Shu Hang.

"Iya dia kakakku, mungkin memang benar dia sudah gila," Jawab Shu Hang sambil tersenyum merendahkan Xue Mingyan.

Xue Mingyan tetap teguh, dia tidak peduli dengan hinaan orang lain untuknya. Yang dia pedulikan sekarang adalah tanggapan dari Putri Qiaosheng.

"Ka-kau ... ba-bagaimana kau bisa tahu!?" tanya Putri Qiaosheng tidak percaya.

Xue Mingyan tersenyum senang, "Karena akupun sama sepertimu Putri, lebih suka kegiatan yang dilakukan para pria," balasnya sambil mengedipkan sebelah matanya.

Putri Qiaosheng tersenyum senang, lalu dia berdiri dan berjalan mendekati Xue Mingyan.

"Akhirnya, aku bisa menemukan seseorang yang sepertiku," ucap Putri Qiaosheng senang sambil menggenggam erat kedua tangan Xue Mingyan.

"Baiklah, aku akan menyimpannya dengan baik. Terima kasih atas hadiah yang kau berikan," tambahnya senang.

Semua orang dikejutkan lagi dengan sikapnya Putri Qiaosheng yang menerima dengan senang hati hadiah dari Xue Mingyan.

'Hehehe, tak sia-sia aku membeli informasi dari pria konyol itu kemarin,' ucap Xue Mingyan bangga di dalam hatinya.

Flashback On

"Nona, aku mendapatkan informasi bahwa Putri Qiaosheng itu seseorang yang sangat mencintai kegiatan seorang pria," ujar penjual Informasi tersebut.

"Apa!? kau jangan mempermainkanku!" bantah Xue Mingyan sambil menggebrak meja dan menatap tajam padanya.

"Be-benar, informasi yang kuberikan selalu akurat nona," jawabnya takut.

Xue Mingyan mengerutkan keningnya heran, bagaimana seorang putri bisa mnyukai kegiatan seorang pria? Apa jangan-jangan dia tidak pernah menunjukan dirinya karena hal itu?

"Dia sangat menyukai berpedang, memburu, memanah. Tetapi dia sangat membenci membaca puisi, bermain kecapi, menari dan hal-hal lainnya yang menyangkut wanita," tambahnya lagi.

"Dia seorang pria?" tanya Xue Mingyan.

Penjual informasi tersebut menggelengkan kepalanya, "Bukan, dia adalah seorang putri. Mungkin dia tidak pernah keluar menunjukan dirinya karena tidak mau diejek oranglain karena kegemarannya itu," jawabnya.

"Baiklah, aku akan mempercayaimu. Tapi jika informasi yang kau berikan salah, aku tidak segan-segan menghancurkan tempat ini dalam sekejap!" ancam Xue Mingyan.

Penjual Informasi tersebut sedikit ketakutan, sebenarnya dia juga tidak yakin dengan perkataan bawahannya itu yang selalu mencari informasi orang orang.

Akan tetapi melihat bahwa bawahannya tidak pernah salah memberikan informasi untuknya, jadi dia percaya saja.

Flashback Off

Xue Mingyan tersenyum menatap Putri Qiaosheng. Shu Hang yang melihatnya menjadi geram dan marah, dia tak akan membiarkan Xue Mingyan menang lagi darinya sekarang. Dia berjalan menghampiri Xue Mingyan dan Putri Qiaosheng.

"Kakak Ming er, aku tahu niat baikmu memberikan hadiah yang disukai Putri Qiaosheng. Tapi, itu akan menjadi sebuah kesalahan jika kakak berbohong padanya. Kakak bahkan tidak pernah menyentuh pedang sekalipun, tidak baik jika kakak membohongi Putri Qiaosheng demi mendapatkan perhatiannya," panjang Shu Hang.

Putri Qiaosheng terdiam, dia menjadi galau dan kebingungan sekarang. Tetapi kemudian dia sudah memutuskan. "Aku mempercayai Ming er, dia tidak mungkin berbohong padaku," ucapnya yakin.

Shu Hang terkejut karena Putri Qiaosheng mengatakan hal itu dengan sangat yakin.

"Hang er senang dengan sikap Putri Qiaosheng, tapi kebohongan yang dilakukan oleh Kakak Ming er akan memberikan contoh yang buruk bagi masyarakat. Dan itu bisa berakibat fatal di masa depan," bantah Shu Hang.

Semua orang mulai menggunjingkan Xue Mingyan dan Putri Qiaosheng.

"Tidak! yang dikatakan oleh Xue Mingyan itu benar. Aku sangat mempercayainya," tolak Wei Tianzhi di tengah-tengah mereka.

"Wei er benar, memang aku selalu tidak percaya dengan ucapannya itu. Tapi sekarang yang dia katakan sepenuhnya benar," tambah Qixuan.

Wei Tianzhi menatap sinis Qixuan, dia benar-benar menghina dan memuji padanya secara bersamaan.

"Apa?" tanya Qixuan.

Wei Tianzhi memalingkan wajahnya ke arah lain karena kesal pada Qixuan.

'Cih, dasar kau sudah memikat hati banyak orang Xue Mingyan. Tapi aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi,' ucap Shu Hang kesal ketika banyak yang mendukung Xue Mingyan.

"Bagaimana kalian bisa percaya dengannya, saat ini adalah pertemuan pertama kalian?" tanya Shu Hang pada Wei Tianzhi dan Qixuan.

Wei Tianzhi tersenyum merendahkan menatap Shu Hang. "Tidak perlu pertemuan kedua untuk mempercayainya, dilihat saja dia bukan orang yang sering berbohong dan angkuh seperti dirimu Shu Hang," ejeknya.

Shu Hang menjadi murka dan kesal karena Wei Tianzhi telah merendahkannya begitu saja.

"Kalau kau sangat yakin dengan kemampuannya, kenapa tidak diuji saja. Kita akan mengetahui kebenarannya setelah dia diuji," ucap Shu Hang sambil tersenyum merendahkan.

Xue Mingyan tersenyum, dia tak habis pikir ternyata masih ada orang yang begitu mempercayainya seperti ini sebelumnya selain Lala dan Lusi.

"Kalian tidak perlu meributkan hal yang tidak penting seperti itu. Lebih baik kita akhiri saja masalah ini," ujar Xue Mingyan menengahi masalah.

Shu Hang tertawa sinis, "Kakak Ming er, apakah kau takut kebohonganmu akan terbongkar di sini?" tanyanya.

Xue Mingyan menatap tajam Shu Hang, tetapi kemudian dia mengedikkan bahunya.

"Adikku Hang er, jika aku di uji apa yang akan aku dapatkan dari hal itu. Kau tahu kan kalau aku membenci yang namanya sia-sia hmm?" tanya Xue Mingyan balik sambil tersenyum sinis menatap Shu Hang.

"Baiklah, aku akan memberimu sedikit harapan. Jika kau berhasil, maka aku akan bersedia ditampar olehmu!" hardik Shu Hang ringan.

'Akhirnya kau masuk ke dalam jebakanku Shu Hang. Kekesalanku pada Li sialan itu akan kulampiaskan padamu hari ini,' batin Xue Mingyan.

"Baiklah kuterima tantanganmu. Putri bolehkah aku meminjam pedang milikmu? dan beberapa pengawal di sini?" tanya Xue Mingyan pada Putri Qiaosheng.

The Princess's Revenge Plan [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang