Hampir seminggu lamanya Xue Mingyan tinggal di Kekaisaran.
Sebelumnya saat Shu Hang diasingkan, Xue Mingyan diperintahkan oleh Kaisar Changsheng untuk tinggal sementara di Kekaisaran.
Putri Qiaosheng sering sekali mengunjungi Xue Mingyan walaupun hanya bertegur sapa saja.
Sering kali pula Liu Xingsheng dan Jendral Yun pun datang ke pavilliunnya Xue Mingyan.
Saat itulah selalu saja ada pertengkaran yang dibuat oleh Liu Xingsheng dan Jendral Yun sendiri.
Seperti hari ini saat Xue Mingyan dan Putri Qiaosheng tengah belajar berpedang bersama, tiba tiba Liu Xingsheng dan Jendral Yun datang ke pavilliun Xue Mingyan.
Liu Xingsheng tersenyum senang saat melihat Xue Mingyan yang begitu giatnya belajar berpedang.
Dia sedikit bingung mengapa Xue Mingyan ingin belajar seperti itu, dan berbeda dari wanita pada umumnya.
Akan tetapi karena berbedanya itulah membuat Xue Mingyan sangat spesial untuknya sendiri.
Jendral Yun terdiam ketika melihat Xue Mingyan yang tengah mempraktekan permainan pedang yang menurutnya anggun nan kejam.
Dia tersenyum saat teringat pertama kalinya bertemu dengan Xue Mingyan.
"Kau benar benar giat sekali istriku," puji Liu Xingsheng sambil tersenyum menatap Xue Mingyan.
Jendral Yun tersentak karena akhir kalimatnya Liu Xingsheng. Dia mengepalkan tangannya kuat menahan emosi yang sedang bergemuruh di dada dan kepalanya saat ini.
Berbeda sekali dengan Xue Mingyan yang langsung merona kedua pipinya itu saat Liu Xingsheng menyebutnya 'istri' padanya.
"Aihh, Xue er ku manis sekali saat kedua pipinya merona seperti itu." ucap Liu Xingsheng senang di dalam hatinya.
"Hei, jangan sembarangan memanggilnya, lagipula lamaranmu masih belum terjawab olehnya." ucap Jendral Yun kesal.
"Tidak apa apa, nanti juga Kak Xue er akan menerimanya. Aku akan sangat senang jika Kak Xue er menikah dengan Kakak Pangeran Putra Mahkota." bantah Putri Qiaosheng langsung.
Liu Xingsheng tersenyum penuh kemenangan dan menatap remeh Jendral Yun.
"Adik yang baik," puji Liu Xingsheng sambil mengusap rambutnya Putri Qiaosheng.
Karena Jendral Yun tidak menerimanya, mulailah pertengkaran yang mungkin tidak akan menemui ujungnya.
Xue Mingyan menatap datar Liu Xingsheng dan Jendral Yun yang bertengkar di depannya sekarang.
"Oh tuhan, kenapa pula aku harus berdebar dan tersipu malu pada Liu Xingsheng yang seperti bocah ini." keluh Xue Mingyan di dalam hatinya.
"Aku pergi saja," ucap Xue Mingyan pasrah dan langsung pergi keluar dari pavilliunnya.
Liu Xingsheng dan Jendral Yun masih belum sadar ketika Xue Mingyan pergi meninggalkan mereka berdua.
Xue Mingyan berjalan kemana kakinya ingin pergi.
"Hei wanita jahat!" ucap seseorang di belakangnya Xue Mingyan.
Xue Mingyan menghentikan langkah kakinya, dia sangat mengenal suara ini.
Langsung saja Xue Mingyan membalikkan tubuhnya untuk memastikannya.
Dan seperti yang Xue Mingyan duga, orang yang memanggilnya 'Wanita jahat' bukan dan tak lain adalah Pangeran Ketiga.
"Apa maumu?" tanya Xue Mingyan langsung.
Pangeran Ketiga tersenyum sinis, "Bisakah kau tidak menganggu kebahagiaan kami berdua?" tanyanya sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Princess's Revenge Plan [TAMAT]
Fantasy[Fantasy - Chinnese ] [Romance - Komedi ] *** Aku tidak tahu mengapa bisa ada di sini? Saat bangun, aku sudah memasuki tubuh orang lain dan melintasi waktu ke masa lalu. Sang pemilik tubuh asli ku adalah seseorang yang lemah, dia sering ditindas, di...