07. Jendral Yun?

14.8K 1.6K 20
                                    

"Hati hati nona, kau bisa melukaiku dengan pedangmu ini."

"Melukai seorang penguntit sepertinya tidak akan menjadi masalah besar," balasnya dengan masih menodongkan pedang kayunya pada Jendral Yun.

Jendral Yun tersenyum ketika melihat gadis di depannya yang sedang menatapnya tajam.

"Sepertinya terjadi kesalahpahaman di sini," balas Jendral Yun.

"Katakan apa maumu? apa tujuanmu datang kemari?" tanya gadis itu tanpa berbasa basi lagi.

Jendral Yun masih tersenyum dan menatap ke arahnya. Tiba tiba gadis yang berada di depannya langsung menyerangnya.

Dirinya tidak terkejut sama sekali dengan serangan dadakan ini. Tanpa mengeluarkan kekuatanpun Jendral Yun berhasil melempar pedang kayu milik gadis di depannya jauh. Gadis itu melihat pedangnya yang terlempar cukup jauh karena tangkisan darinya.

"Maaf mengecewakanmu. Tetapi kau masih memiliki banyak celah," ujar Jendral Yun.

Dia menatap bingung gadis di depannya, yang sepertinya sedang memikirkan sesuatu menurutnya.

"Katakan apa maumu?" tanya Gadis itu lagi.
Jendral Yun tersenyum menatap gadis di depannya yang menurutnya telah menyerah.

"Semudah itukah kau menyerah? bukankah sebelumnya kau mengatakan 'melukai seorang penguntit sepertinya tidak akan menjadi masalah besar' bukan?" tanyanya balik sambil menyipitkan matanya menatap gadis di depannya.

Gadis itu terdiam mendengar ucapannya Jendral Yun. Melihat beragam ekspresi yang dikeluarkan gadis ini membuat Jendral Yun tersenyum senang, karena menurutnya itu menggemaskan.

"Aku hanyalah seorang gadis lemah dan tak berdaya," balasnya sedih.

Jendral Yun menahan untuk tidak tersenyum senang.

"Sebegitu lemah dan tidak berdayakah kamu sampai sampai menodongku dengan pedang kayu dan menatap tajam diriku ini?" tanya Jendral Yun balik.

Bukannya menjawab, gadis itu malah menatapnya tak suka. Sepertinya dia sudah hampir menyerah.

"Hahh, sudahlah aku mengaku kalah. Apa yang kau inginkan datang kemari hah? kau mengincar uang? maaf mengecewakanmu tapi di sini tidak ada barang berharga sedikitpun yang bisa kau ambil," panjang gadis itu.

Jendral Yun tersenyum sinis ketika gadis yang berada di depannya ini mengatakan hal itu.

'Dia sungguh tidak tahu diriku? hmm menarik,' puji Jendral Yun di dalam hatinya.
"Aku hanya ingin mengambil sesuatu yang menarik perhatianku," gumamnya.

Jendral Yun ingin sekali mengatakan hal itu, akan tetapi menurutnya ini terlalu terburu buru, jadi dia memutuskan yang lain.

"Kalau kau mengijinkannya aku akan mengambilnya nanti," ucapnya kemudian pergi meninggalkan gadis itu yang kebingungan.

"Jendral Yun, apakah kau baik baik saja?" tanya Shu Hang sambil menatap bingung Jendral Yun yang tengah melamun.

Jendral Yun tersentak, dia menatap ke sampingnya dan menjumpai Shu Hang yang tengah menatapnya khawatir.

"Tidak apa apa, aku akan menemui Perdana Mentri untuk pamit," balasnya dan langsung pergi begitu saja meninggalkan Shu Hang.

Shu Hang terdiam, dia merasakan terjadi perubahan yang aneh pada Jendral Yun.

***

"Nona, kau sedang memikirkan apa?" tanya Lala penasaran.

Xue Mingyan menoleh ke samping kirinya dan menatap Lala intens. Lala jadi salah tingkah karena ditatap seperti itu oleh Xue Mingyan.

The Princess's Revenge Plan [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang