Siapa bilang jadi wedding singer itu gampang? Tidak segampang yang orang lain kira karena pekerjaan wedding singer tidak cukup hanya menyanyi toh saja tapi juga harus bisa menarik perhatian banyak orang juga menguasai banyak lagu dan mengingat bahwa tujuan terpentingnya adalah untuk menghibur.
Tantangan yang lain yaitu suara harus oke begitupun performance. Dan satu lagi, harus bisa memilah lagu yang akan dibawakan tapi jangan sampai terlalu mainstream juga.
Lagu yang Gina bawakan pada acara pernikahan kali ini adalah lagu milik Ruth Sahanaya berjudul Kaulah Segalanya, lagu yang cukup sering didengar di nikahan karena lagu ini bertemakan ungkapan cinta yang dalam.
Gina turun dari panggung seteleh menyelesaikan beberapa lagu dan langsung menghampiri Sandra di salah satu sudut sementara panggung kini diisi oleh seorang bridesmaid yang menyanyikan lagu Korea sambil menari dan membuat tamu-tamu sesekali tertawa.
Ngomong-ngomong, Sandra adalah asisten Yuli yang saat ini mengawasi jalannya acara dari sudut ballroom. Jangan tanyakan kemana perginya Yuli karena Gina pun tidak tahu kenapa malah asisten Yuli yang menjemputnya tadi pagi bukan si bos kampret itu.
"Lo makan aja dulu, Gin. Pasti lo belum makan, kan? Gue mau bicara sama Roy dulu." Ujar Sandra dan menghampiri salah satu fotografer yang tengah mengambil foto para tamu.
Iya juga. Gina memang memang lapar karena tadi pagi tidak sempat sarapan di rumah karena Sandra menjemputnya di jam 7 pagi. Sebenarnya ini rahasia tapi Gina akan jujur kalau ia tidak sempat mandi tadi pagi. Ia hanya menukar baju, mempersiapkan kostum perform yang akan ia bawa ke Bekasi dan set alat make up-nya lalu pergi bersama Sandra. Untungnya Sandra mengabulkan permohonannya untuk menyewa sebuah kamar jadi ia bisa mandi dan bersiap di sana.
Gina mendekati prasmanan dengan langkah pelan. Belum lagi ia harus mengantri bersama ibu-ibu yang kelihatan kesusahan mengambil makanan serta harus mengawasi anaknya yang seperti mau melarikan diri karena memaksa pulang ke rumah.
"Kamu nggak apa-apa?" Tanya seseorang yang dengan lancang memegang lengannya. Kali ini Gina maafkan karena jika si pria tidak menahannya, pasti anak kecil itu sudah membuatnya tersungkur karena disenggol apa lagi dengan heels 10 senti yang melekat di kakinya.
"Nggak apa-apa. Thanks btw." Ujar Gina lalu memperbaiki tatanan dressnya yang bergeser sedikit.
Si pria hanya berdehem lalu mengambilkan piring kosong untuk Gina lalu untuk dirinya sendiri. Bahkan si pria mempersilakan Gina untuk mengisi piringnya terlebih dahulu.
"Aku Ferdi. Kamu?" Kata si Pria memperkenalkan diri terlebih dahulu.
Ferdi sepertinya keluarga dari salah satu mempelai karena mereka mengenakan pakaian yang sama, di mana yang laki-laki mengenakan batik lengan panjang yang dominan berwarna hijau botol sementara perempuan mengenakan atasan kebaya dipadukan dengan rok batik yang senada dengan atasan si pria.
"Gina." Jawab Gina.
"Sendirian aja?"
"Nggak. Sama temen gue yang kebetulan WO yang ngurus acara ini." Balas Gina dan menunjuk ke arah Sandra tapi ragu apakah Ferdi memperhatikan siapa yang Gina tunjuk atau tidak.
"Emang udah lama nyanyi? Maksudku nyanyi di nikahan kayak Gini."
Gina berpikir sejenak. Ia mulai menyanyi sejak lulus SMA berarti sudah 4 tahun lamanya ia bekerja sebagai wedding singer, "Lumayan. Udah sekitar 4 tahun kalau nggak salah."
Ferdi mengangguk paham lalu bertanya lagi, "Kamu punya agensi?"
"Agensi?" Gina menatap Ferdi.
"Makusudku agensi hiburan yang khusus nyediain penyanyi atau band buat acara wedding atau hajatan lain." Tambah Ferdi memberikan penjelasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sing Me A Love Song (On Going)
Romance[16+] Second Project after Love Developer Blurb: Gina punya impian menjadi penyanyi terkenal setara dengan Isyana Sarasvati. Namun ia sadar bahwa menjadi penyayi bermodal pas-pasan: suara pas-pasan dan wajah pas-pasan, maka hasilnya tentu saja pas...