Chapter 24

292 46 3
                                    

"Kamu mau makan apa?"

Gina belum selesai membaca semua list di buku menu tapi Cakra sudah menanyakan pesanan.

"Nggak usah pakai kamu-kamu deh, Cak. Formal banget." Gina lantas menutup buku menu.

Cakra menatapnya sambil memicingkan mata, "Nggak sampe lo berhenti panggil aku Cak-Cak. I told you, aku ngerasa dipanggil Cicak."

Gina menepuk pelan jidatnya, "Sori gue lupa. Kebiasaan soalnya." Gina terbiasa memanggil nama orang dengan penggalan namanya.

Cakra hanya menarik sebelah ujung bibirnya, "Jadi mau pesan apa?"

"Yang paling enak apa?" Gina sudah tidak berniat membuka buku menu lagi.

"Kalau kamu tanya yang paling enak, aku rekomendasiin semua menunya. Ini resto tanteku kalau kamu lupa tentu saja aku sanjung-sanjung sampai akhir." Jelas Cakra dengan penjelasan masuk akalnya.

"Kalau gue pesen semua, takutnya lo kaget lihat bill-nya. Apa kabar dompet lo. Entar lo nyesel lagi."  Gina lalu mengecilkan suaranya, "Tapi kira-kira tante lo minta dibayar atau digratisin? Lo, kan ponakannya." Katanya lalu melirik sejenak perempuan tinggi berambut bob yang tengah berdiri di meja kasir, tantenya Cakra yang punya rumah makan Lesehan Nusantara Ini.

"Bisa aja kamu. Kalau gitu gue rekomendasiin ayam lalapan spesial buatan tanteku. Ayam lalapan tanteku beda sama ayam lalapan manapun. Aku jamin kamu minta nambah." Puji Cakra dengan bangga.

"Okay. I'll wait." Gina mengangguk lalu Cakra dengan cepat membuat pesanan.

Biar Gina ceritakan kronologi kenapa Gina bisa bersama Cakra sekarang.

Jadi, Yuli-lah yang mengantar Gina ke sini untuk memenuhi undangan makan dari Cakra dan sekarang perempuan yang sudah merasa seperti sopir pribadi Gina itu akhirnya menunggunya sendirian di dalam mobil atau lebih tepatnya bersembunyi agar tidak kelihatan oleh Cakra.

"Rumah makan tante kamu gede juga yah, Cak. Ramai juga. Baru seminggu buka tapi pelanggannya udah banyak loh." Puji Gina setelah pesanan mereka sampai.

Rumah makan lesehan yang menyajikan masakan nusantara. Bernama Lesehan Nusantara yang dibuat seasri mungkin dengan susunan pot berisi bunga Bahagia dan Sri Rejeki.

Pelanggan juga bisa memilih lesehan yang beragam, salah satunya tempat pendopo unik dengan kolam ikan koi. Yang tidak kalah penting khususnya bagi pengguna media sosial, Lesehan Nusantara juga menyediakan spot foto dinding bagi mereka yang ingin mengabadikan momen dengan keluarga, teman atau pasangan.

"Lumayan. Kan gue udah bilang kalau masakan tanteku itu terbaik. Iya, kan?"

Gina yang sedang mencemot dada ayam miliknya tidak bisa berbicara makanya hanya mengacungkan jempol tangan kiri.

Cakra ikut melakukan hal yang sama.

"Ngomong-ngomong lo cuma taktir gue aja nih? Nggak ngajak siapa gitu?" Gina memulai melaksanakan misi rahasinya.

"Maksudnya?"

Masa itu saja tidak mengerti. Gina mendumel dalam hati.

"Kamu nggak ngajak teman kamu yang lain gabung bareng kita?" Gina akhirnya memperjelas pertanyaannya.

"Emangnya gue belum bilang yah kalau gue bukan orang yang bisa bergabung dalam lingkaran pertemanan orang lain dengan mudah?" Kata Cakra setelah meneguk sedikit air putihnya.

"Hei... nggak usah merendah gitu. Gue lihat di kondangan kemarin lo datang bareng satu rombongan. Saking banyaknya, bisa bikin tim kesebelasan. Jangan bilang mereka bukan teman kamu yang bisa diajak nongkrong karena aku nggak akan percaya." Tuduh Gina dengan percaya diri.

Sing Me A Love Song (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang