27

296 38 24
                                    


Hi guys kembali lagi dengan aku manusia terimut, termanis, tercans, sekabupaten, wkwk, canda.
Masih adakah yang baca cerita ini? Jika iya, aku bener-bener berterimakasih pada kalian^^

Enjoy reading yaa
Kalo ada tipo-tipo bilang :v

👻👻👻👻👻👻👻

Entah sudah berapa kali Reyhan melangkahkan kaki akhirnya berhenti saat orang yang akan ia jumpai sudah terlihat jelas didepan mata.

Disana terdapat dua orang gadis yang sedang membereskan buku-buku keatas rak dengan sangat tenang. Mungkin jika pintu perpustakaan itu tertutup Reyhan tidak akan dapat melihat dua bidadari sekaligus.

"Hay," Setelah menyapa Reyhan langsung masuk keperpustakaan, sesekali melambaikan tangannya.

"Ada apa Jang?"

"Ada apa Rey?"

Lasmi dan Maya bertanya secara bersamaan. Keduanya saling lirik lalu tersenyum sedangkan Reyhan hanya dapat terkekeh mendengar kekompakan mereka.

"Woah, kompak." Reyhan bertepuk tangan sebagai apresiasinya kepada Lasmi dan Maya. Sudah seperti lomba saja.

"Mau ngapain Lo kesini? Bentar lagi masuk, kita aja buru-buru biar gak telat masuk kelas, lah Lo malah kesini." Lasmi menggeleng sambil terus membereskan buku-buku itu dengan gerakan yang lebih cepat dari sebelumnya.

"Gue mau ketemu Maya."

Reyhan kaget saat beberapa buku yang semula Lasmi pegang terjatuh kelantai hingga menimbulkan bunyi cukup keras.

"Maaf-maaf," ucap Lasmi lalu mengambil buku-buku itu dan segera membereskannya. "Kalo gitu gue keluar yah." Lasmi yakin jika Reyhan akan membicarakan sesuatu dengan Maya maka dari itulah dia memilih untuk pergi saja.

Saat sudah melangkah tiba-tiba saja tangan kanannya ditahan oleh tangan kanan Reyhan.

"Kenapa?" tanya Lasmi keheranan.

"Tungguin," pinta Reyhan.

Lasmi sempat mengumpatnya dalam hati, haruskah dia menjadi obat nyamuk antara Reyhan dan Maya? Oh, tidak!

"Gue cuma mau nanya kabar Maya." Setelah berucap itu pandangan Reyhan tertuju pada Maya yang tengah menatap mereka berdua.

"Apa kabar, May?" Reyhan mengulurkan tangan kanan, sedangkan tangan kirinya ia simpan didalam saku.

Maya menerima uluran tangan Reyhan lebih tepatnya sekarang mereka sedang berjabat tangan.

"Baik," Maya merespon dengan baik tanpa melunturkan senyuman dibibir berwarna merah muda nya.

"Kalo gitu, gue balik kelas yah," pamit Reyhan sembari menggenggam tangan Lasmi membuat Maya meliriknya sekilas.

"Hehe, oke," jawab Maya dengan kekehan yang dibuat-buat.

Reyhan dan Lasmi sudah berada diluar perpustakaan, mereka memilih jalur lapangan karna akan lebih cepat sampai kelas karna jarak perpustakaan dengan kelas mereka cukup jauh.

"Lo ke perputakaan cuma buat nanya itu doang ke Maya?" Lasmi bertanya dengan langkah kaki yang tidak berhenti.

Reyhan yang sedang berjalan sambil menunduk itu menatapnya lalu kemudian merespon dengan sebuah anggukan kecil.

"Emang si Maya kenapa?"

"Sakit."

"Masa? Tadi, dia baik-baik aja ko."

Pasangan Bobrok Tanpa StatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang