Jangan lupa Vote, komen⭐
Happy reading🌻Kalo ada typo bilang yah!
___________________________________________
"Reyhaaaaannn!" Lasmi menghentak-hentakan kakinya dengan bahu yang ia goyang-goyangkan merasa kesal atas jawaban Reyhan barusan.
"Kenapa si beb?"
"Gue kira lo ja—"
"Ja? Ja apa? Jaja miharja? Janur kuning?" Reyhan menatap Lasmi dengan tatapan mengintrogasi. "Ja apa beb?"
"Jadi orang," jawab Lasmi.
"Gue kan emang orang, Peniiilll," kata Reyhan, mencubit kedua pipi tembeb Lasmi.
"Karna gue abis dapet rezeki, kita makan bakso di warung mas Iman, gimana mau?" tawar Reyhan.
Lasmi menggeleng. "Gak deh Jang, lo tabung aja ... gue kenyang."
"Abis makan apaan?"
"Harapan yang tak kunjung terbalaskan."
"Wih, berharap sama siapa beb?"
"Gak ada. Gue cuma sekedar ngomong doang ko."
"Pulang yuk," ajak Reyhan.
Lasmi pun mengiyakan nya dengan sebuah anggukan lagi.
"Reyhaaaan!" teriak seorang cewek di sebrang parkiran.
Reyhan dan Lasmi menengok kesumber suara. Berdiri seorang gadis cantik berjilbab putih disana. Ia datang menghampiri Reyhan dan Lasmi yang sudah berada diatas jok motornya masing-masing.
"Boleh, pulang bareng gak?" tanya gadis itu seraya tersenyum kepada dua orang yang ada di hadapannya.
"Bukannya, tadi pagi lo bawa motor?" tanya Lasmi bingung.
"Iya ... tapi pas istirahat sempet di bawa ke bengkel, soalnya mogok," jawab gadis itu. "Gimana, boleh gak?" Tanyanya lagi.
Reyhan melirik Lasmi sekilas lalu kembali menatap gadis di depannya ini. Reyhan menganggukan kepala. "Iya boleh, kan rumah kita searah." Kata Reyhan.
Gadis itu tersenyum. "Makasih Rey," ucapnya berterimakasih.
"Yaudah Rey, gue pulang dulu yah," pamit Lasmi sambil mengstater motor dan mulai melajukannya.
"Eh, bentar yah, aku mau ambil bukuku yang ketinggalan di meja," ucap gadis itu seraya berjalan meninggalkan parkiran.
****
Sore ini langit terlihat sangat cerah, sang jingga pun mulai menampakan cahaya nya di ufuk barat. Sepoyan angin yang menerpa, membuat sekujur tubuh terasa sejuk dan menenangkan. Lasmi berdiri di balkon kamarnya, menatap cahaya orange yang terlihat sangat jelas di indra penglihatannya.
Jika kebanyakan orang menganggap cinta adalah suatu hal yang indah, berbeda dengan Lasmi. Dia menganggap cinta adalah suatu masalah, dan sekarang ia pun mulai terlibat didalamnya.
Semalaman dia terus berfikir, untuk mencari titik kebenaran. Dan ia pun menemukan jawabannya. Jawaban yang sama sekali tidak ia inginkan. Hati berkata Ingin, tapi otaknya menjawab Tidak. Lasmi sadar jika dia sedang dalam fase mencintai tanpa dicintai.
"Apa gue cinta sama dia? Tapi kenapa gue ragu?" tanya Lasmi pada dirinya sendiri. Jujur dia masih bingung. Tak yakin akan perasaannya.
Ting!
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasangan Bobrok Tanpa Status
Teen FictionKarna emang mereka itu deket banget cuma ya ... tanpa ada ikatan status gitu. Aku nulis cerita ini berdasarkan kisah nyata sepupu ku, gak semua si cuma sebagian yang aku ambil, dan sebagian lainnya aku tambahin biar lebih uwwu.