Happy reading
Vote and comment.Kalo ada typo, mohon bilang🙏
***
"Peniiiil," teriak Reyhan dari sebrang sana.
Sebelum Reyhan mendekat Lasmi terlebih dulu menyusul temannya itu. Keluar dari dalam toko jilbab setelah mendapatkan satu jenis yang sudah ia dapatkan.
Melihat temannya yang membawa dua paper bag membuat Lasmi kepo dengan apa yang Reyhan beli.
"Apa itu Jang?" tanya Lasmi sesudah sampai dihadapan Reyhan.
"Lo udah bayar?" Sebelum menjawab pertanyaan Lasmi, dirinya malah ikut bertanya.
Lasmi mengangguk. Sedikit mengangkat lehernya untuk melihat isi barang yang Reyhan bawa.
"Apa itu?"
"Bayar pake duit Lo?"
Pertanyaan terus saja dijawab dengan pertanyaan. Keduanya sama sama menggunakan kalimat tanya tanpa menjawab pertanyaan satu sama lain.
"Ih Lo, jawab dulu dong ... itu isinya apa?" Nada bicara Lasmi mulai meninggi, greget dia dengan Reyhan yang masih membahas soal jilbab.
"Jawab dulu dong beb," kata Reyhan.
"Iya gue beli pake duit gue, puas Lo!"
"Jangan marah ah, nanti makin jelek," goda Reyhan lalu setelahnya mengusap lembut pipi Lasmi dengan penuh kasih sayang. "Lo mau apa? Biar gue yang bayar."
"Itu apa?" Entah sudah berapa kali Lasmi bertanya mengenai barang yang Reyhan bawa namun tidak kunjung dijawab.
"CD gue, mau liat?" Reyhan membuka paperbag yang dibawa-nya, sebelum ia menunjukan Lasmi terlebih dahulu menghadangnya.
"Ogah ih apaan sih."
"Lah, tadi katanya mau liat."
"Kata siapa? Yee," cibir Lasmi. "Gue cuma nanya itu apa, bukan pengen liat barang itu."
"Udah-udah, jangan berantem terus takut rumah tangga kita ancur, nanti bunda, ayah cerein mau?"
Lasmi menyenggol lengan Reyhan dengan lengannya, memanyunkan bibir cemberut lalu pergi meninggalkan temannya itu.
"Nih Nil, bebeb oi gue mo boker," teriak Reyhan ketika Lasmi sudah berada jauh darinya.
Dengan sangat tidak rela hati Lasmi berhenti menunggu Reyhan datang padanya, tentu saja untuk menyerahkan barang-barang yang Reyhan bawa. Tidak mungkin kan, jika belanjaannya ia bawa sampai ke toilet.
"Ini gue nitip yah, gak kuat udah sampe ujung," kata Reyhan sesudah sampai didepan Lasmi sambil menyerahkan belanjaannya.
"Jorok, sana-sana," usir Lasmi.
Setelah Reyhan balik dari dalam toilet, mereka berdua keluar dari dalam mall. Baru saja sampai diluar Lasmi menarik Reyhan pergi keseberang jalan. Reyhan terheran saat Lasmi membawanya kesebuah tempat dimana ada tukang es krim yang biasa disebut es klenong.
"Gue mau es ini," tunjuk Lasmi. "Bang eskrim nya dua yah," lanjutnya kemudian duduk dipinggiran menunggu eskrimnya siap.
"Didalem kan ada, kenapa harus beli es krim ini?" tanya Reyhan ikut duduk disamping Lasmi.
"Gue rindu masa kecil, Jang," jawab Lasmi sambil memandangi gedung yang tadi dikunjunginya.
"Es klenong di kalapaan, es klenong eweh bapak'an."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasangan Bobrok Tanpa Status
JugendliteraturKarna emang mereka itu deket banget cuma ya ... tanpa ada ikatan status gitu. Aku nulis cerita ini berdasarkan kisah nyata sepupu ku, gak semua si cuma sebagian yang aku ambil, dan sebagian lainnya aku tambahin biar lebih uwwu.