46

224 37 30
                                    

Guys kalo ada typo bilang yoo, pas revisi daku  ngantuk soalnyo. Jangan lupo tinggalkan jejak yoo.

Salam satu tanah air🇮🇩

***

Baru merasakan ini saja rasanya sudah menjadi gadis yang paling bahagia, bisa memiliki dan di miliki oleh orang yang ia cinta.

Naik motor berdua, kebiasaan baru setelah menyandang status pacar. Sebagian orang akan menduga jika ia hanya memanfaatkan seorang pacar sebagai tukang ojek, yang bisa antar pulang sekolah. Tapi itu tidak benar, pacarnya lah yang slalu mengatakan jika  sudah menjadi keseharusan dia sebagai pacarnya, malang, bucin, padahal ... duit bensin masih dari orang tua.

Dua manusia itu bergandengan tangan setelah sampai di tempat tujuan mereka setiap seminggu lima hari. Langkah demi langkah nya menyusuri koridor sekolah dengan iringan candaan.

"Kamu lebih cantik pake kerudung pashmina lho," ucap Reyhan sembari memperlihatkan foto kepada Maya saat gadis itu memakai kerudung yang Reyhan sebutkan tadi.

"Masa?"

"Ho'oh." Reyhan mengangguk, sambil mengangkat kedua jempolnya.

"Andai sekolah boleh pake pashmina," ucap Maya, mendengar itu Reyhan menghentikan langkahnya, begitu dengan Maya yang ikut berhenti.

"Emang gak boleh?" tanya Reyhan. Terlihat sedang berfikir, sejauh ini dia memang tidak pernah melihat siswi yang memakai kerudung yang bisa sampai satu meter itu.

"Nggak, 'kan ribet, lagian aku lebih suka pake yang bergo, simple soalnya," jawab Maya.

"Sama, Lasmi juga gitu."

Maya melirik Reyhan yang sedang melihat foto Lasmi dari galeri hape nya. Tanpa mau mempersalahkan itu, Maya memilih membiarkan saja.

Mereka berdua melanjutkan perjalanan yang sempat terjeda tadi. Reyhan sudah sampai di depan kelasnya, sedangkan Maya harus berjalan beberapa meter lagi untuk sampai ke kelasnya, karena kelasnya dengan Reyhan bersebelahan.

"Pulang sekolah, temenin aku ke toko buku yah," pinta Maya.

"Iya." Reyhan mengangguk membolehkan, selama ia masih bisa ia akan selalu ada untuk sang kekasih. "Gue balik kelas yah," pamit Reyhan.

Maya diam, selama ini Reyhan belum memberikan nama panggilan khusus untuknya, tidak seperti Lasmi yang hanya sebatas teman tapi mendapat nama panggilan dari Reyhan, juga kata 'lo gue' yang sampai saat ini belum berubah meniadi 'aku kamu'. 

Reyhan tidak langsung masuk ketika Maya belum beranjak dari tempatnya. "Kenapa?"

"Gapapa kok," jawab Maya. "Yaudah, dah." Maya melambaikan tangan, lalu berjalan agar segera sampai ke kelas.

"Tunggu!"

Maya berbalik. "Kenapa?"

Terlihat Reyhan yang menempelkan lima jari ke bibir diciumnya jemari itu, kemudian di tiup. "Tangkap nih."

Maya terkekeh, tak habis pikir dengan Reyhan yang selalu mempunyai hal yang bisa membuatnya tersenyum. Seperti menangkap kupu-kupu lalu Maya dekatkan ke dada.

"Udah sampe ke hati."

Reyhan baru akan masuk setelah Maya sudah benar-benar masuk kelas. Baru saja akan melangkah seorang gadis lebih dulu berjalan melewati dirinya.

Gadis itu adalah Lasmi, tadi dia sempat melihat Reyhan berbucin ria dengan Maya. Tentu saja Lasmi kesal, dan merasa gelay dengan yang di lakukan dua murid itu.

Pasangan Bobrok Tanpa StatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang