Kalo ada typo mohon bilang🙏Pantulan suara dari bola basket terdengar yang berarti Reyhan dan Lasmi sudah sampai ketempat dimana mereka akan menemui dua orang disana.
Reyhan tersenyum. "Nil mereka so ganteng banget yah kalo lagi main basket," ucap Reyhan kemudian mereka duduk dikursi pinggir lapangan.
"Endang! Rezaa!" teriak Reyhan.
Mereka yang sedang bermainpun terhenti lalu menoleh kepada sumber suara yang memanggil namanya.
"Reyhan yah?" tanya Endang setelah memasukan bola kedalam ring.
"Iya," jawab Reza. Tanpa banyak berucap mereka berdua segera menghampiri Reyhan dan Lasmi.
"Eh ada admin, tumben Lo kesini mau apa?" tanya Reza.
"Mau minta tanda tangan yah?" tanya Endang ikut-ikutan.
Reyhan memelaskan wajahnya. "Gaya bahasa Lopada kaya orang berkuasa aja," ucap Reyhan membuat dua orang yang baru datang ini tertawa.
"Emang ada apa sih? Tumben banget anak IPA samperin anak IPS," kata Endang lalu duduk dipinggiran.
"Gue mau ajak kalian kerumah pulang sekolah nanti, emak gue mau ada acara makan-makan."
"Ta—"
"Gue mau lo berdua datang tanpa adanya penolakan!"
"Kit—"
Reyhan berdiri. "Pulang sekolah kita pergi bareng," jelas Reyhan tanpa mau dibantah. Dia tidak ingin acara makan-makan emaknya hanya diikuti oleh bebrapa orang saja. Karna emaknya saat menelfon tadi sudah berpesan Reyhan harus membawa teman minimal 5 orang.
Awalnya Endang dan Reza ingin menolak karna sepulang sekolah nanti mereka akan lanjut berlatih, kalo sudah gini mau tidak mau mereka harus ikut apalagi Reyhan sudah bilang tidak boleh ada penolakan. 'Tak apalah, lagipula lumayan kan mereka makan gratis.
Reyhan menggenggam tangan Lasmi. "Hayuk balik kelas beb, kalo lama-lama disini takut kulit kita berdua jadi gelap," ucap Reyhan bermaksud menyinggung dua cowo didepannya. Mulutnya kemudian mendekat kearah kuping Lasmi lalu berbisik. "Kaya Reza sama Endang lagi," ucap Reyhan lalu segera pergi dari tempat itu sebelum dua cowo itu murka padanya.
Sesampainya dikelas Reyhan langsung duduk ditempatnya. Disana ada Ajat yang sedang memiringkan ponsel, apalagi jika bukan bermain game.
"Jat," panggil Reyhan.
"Hm," sahut Ajat tanpa berpaling dari layar ponsel ditangannya.
"Jat," kali ini Reyhan sambil menggoyangkan tangan Ajat.
"Apa?" Sahut Ajat masih seperti tadi.
Reyhan menarik paksa ponsel dari tangan Ajat hingga cowok itu kaget karna ponselnya tiba-tiba ditarik begitu saja.
"Apaan?" tanyanya yang kini sudah melihat wajah Reyhan, matanya tertuju pada ponselnya yang berhasil Reyhan rebut. "Balikin hape gue sini," pinta Ajat sambil membuka telapak tangan, meminta agar benda pipih itu dikembalikan.
"Dengerin gue ngomong dulu!"
"Yaudah apa?" tanya Ajat yang mulai pasrah.
"Kita jenguk Maya kapan?" tanya Reyhan pelan, bagaimana pun dia tidak ingin percakapannya terdengar oleh orang-orang. Tidak ada alasan, namun dia tidak mau orang lain tahu apa yang ia bicarakan dengan Ajat, termasuk Lasmi.
"Terserah Lo," sahut Ajat lalu merebut balik ponselnya.
"Abis acara makan-makan dari rumah gue aja, gimana?" tanya Reyhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasangan Bobrok Tanpa Status
Fiksi RemajaKarna emang mereka itu deket banget cuma ya ... tanpa ada ikatan status gitu. Aku nulis cerita ini berdasarkan kisah nyata sepupu ku, gak semua si cuma sebagian yang aku ambil, dan sebagian lainnya aku tambahin biar lebih uwwu.