21

335 45 136
                                    

Dimohon kepada akang eteh untuk ninggalin jejaknya yah😂

KALO ADA TYPO TOLONG BILNG🙏

💋💋💋💋💋💋💋💋

Apa yang barusan keluar dari mulut Ajat membuat seisi kepala Reyhan terpenuhi tanda tanya. Ada disana katanya? Mereka saling diam. Ajat hanya memandang benda pipih lebar didepan dengan serius, sedangkan Reyhan sekarang tengah diam namun tidak dengan isi kepalanya.

Hingga beberapa menit dilanda keheningan Reyhan mencairkan suasana dengan menyeruput es kopi hingga menghasilkan suara 'ssrrt'.

"Lo gak usah nanya gue dimana, yang jelas gue denger semua curhatan Lo sama Lasmi," Ajat tersenyum kemudian mengambil remote dan memencet tombol merah untuk mematikan tv itu.

"Mulai dari pakein Lasmi jaket, Lo pesen teh, dan—"

"Lo mata-matain gue?" sekak Reyhan.

"Hey," Ajat melempar bantal sofa tepat kewajah Reyhan.

Reyhan menangkap bantal yang sudah menubruk wajahnya, lalu membalas melempar kewajah cowo yang memulai.

"Sebelum Lo disana, gue udah lebih dulu kalii," ucap Ajat.

"Mau ngapain Lo disana? Nyolong duit penjaga kora-kora? maling balon? Atau jadi babi ngepet?" Empat pertanyaan yang sangat mustahil keluar dari mulut Reyhan.

Ajat cukup tenang, sudah dibilang jika mereka berdua lebih sering beradu mulut dari pada adu jotos seperti jantan biasanya, ya ... setidaknya itu tidak melukai fisik.

"Nyolong sempak tukang bakso." Ajat tersenyum, senyum yang dibuat-buat lebih tepatnya. Mungkin jika diajak bercerita dengan orang serius, Ajat akan sangat serius. Tapi, ini Reyhan, seserius apapun dia, Reyhan tetap lah Reyhan, kebobrokan sudah melekat pada dirinya.

Sudah tidak heran lagi, pembahasan yang awalnya serius akan menjadi amburadul kemana-mana jika yang membahasnya adalah mereka.

"Gue serius," suara Reyhan terdengar lebih melirih, wajahnya juga berubah menjadi kusut. Sendari tadi pembicaraan mereka tidak selesai karna ketidakseriusan selalu hadir disaat sedang serius-seriusnya.

"Gue belum siap diseriusin," timpal Ajat. Melihat ekspresi datar Reyhan membuat Ajat tidak dapat menahan tawanya.

"Canda," ucap Ajat sesudah berhenti dari tawanya. "Oke fine, sekarang kita gak usah bahas pasar malam karna gak bakal ada ujungnya." Sudah capek, karna hampir satu jam lamanya pembahasan mereka tak kunjung selesai.

"Gue mau nanya ke Lo Jat." Mendengarnya Ajat mengangkat dagu sebagai respon. "Soal keanehan yang Lo bilang," ucap Reyhan.

Ajat terkekeh kecil dia membenarkan posisi duduknya, memandang manik Reyhan lekat layaknya memandang cinta pertama.

"Aneh?" tanya Ajat.

Reyhan mengangguk cepat. Mengamati wajah Ajat seksama.

"Lo yang aneh Rey, lo aneh!" Ajat menekankan kata aneh diakhir kalimatnya.

"Gue aneh?" Reyhan memberikan satu pertanyaan sambil menunjuk dirinya sendiri. "Gue aneh?" tanyanya lagi. "Gue? Gue aneh? Aneh kenapa? Karna terlalu gans dan mempesona?"

Ajat menonjok pelan jidat Reyhan dengan jari telunjuk. "Otak lo aneh!"

"Iya otak gue aneh saking anehnya makin menambah kharisma kegantengan wajah uwwu bin comel gue."

Pasangan Bobrok Tanpa StatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang