20

345 45 88
                                    

Uyey dah part 20🥳
Buat kalian semua yang setia baca PBTS aku berterimakasih amat banyak.
Jangan lupa Vote dan kasih kritik yah supaya cerita ini bisa jadi lebih baik lagi kedepannya.

Kalo ada typo mohon bilang😉
Happy reading

💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎

Reyhan dan Ajat masuk kedalam rumah, mereka berdua duduk disofa yang tersedia di ruang tamu rumah Ajat. Rumah yang besar dengan banyak bunga-bunga dihalaman rumahnya. Tak heran karna keluarga ini sangat mencintai berbagai macam bunga, termasuk Ajat. Meski begitu bukan berarti Ajat cuco seperti bencong-bencong jalanan.

Halamannya yang luas terlihat begitu jelas dari ruang tamu. Perpaduan bermacam jenis bunga menambah suasana yang nyaman ini menjadi lebih indah.

"Sepi amat Jat, emak Lo kemane?" tanya Reyhan karna dia tak melihat seorang pun dirumah ini kecuali dia dan Ajat.

"Bapak gue kan merantau ke Sumatra," jawab Ajat.

"Dih, gue nanya emak Lo. Bukan bapak Lo," ucap Reyhan sambil melepaskan Hoodie lalu menaruhnya dipinggir sofa.

"Jangan bilang Lo mau nikung bapak gue!" Ajat menunjuk Reyhan, tatapannya berubah seperti seorang dokter ahli bedah yang amat serius meng-oprasi pasien.

Reyhan terbengong, mulutnya sedikit terbuka. "Yakali gue suka emak-emak," ucapnya lalu memutar bola mata jengah.

"Mama gue arisan biasalah ibu-ibu," jawab Ajat santai.

"Lo tau gak Jat hal apa yang paling gue benci didunia ini?" Seperti sedang bermain tebak-tebakan, Reyhan menunggu jawaban dari Ajat.

"Apa?"

"Tebak dulu dong," Reyhan tersenyum. Ia mengeluarkan ponsel dari saku celananya. Tidak untuk apa-apa dia hanya menyalakan lalu mematikannya kembali. Mungkin gabut, atau hanya untuk basa basi saja.

"Ditolak cewek?" tebak Ajat. Ia yakin jika hal yang paling Reyhan benci adalah ketika ditolak cintanya oleh seseorang yang dia suka. Hal itu terbukti saat dulu ia menembak salah satu siswi anak IPS di SMA nya.

Reyhan menjawab dengan gelengan. "Ayok tebak lagi." Tak mau menyerah Ajat pun kembali berfikir.

"Kali ini pasti bener nih. Hal yang paling Lo benci adalah berubahnya sikap Lasmi?"

"Gue cuma gak suka. Bukan benci," jawab Reyhan santai.

"Dahla nyerah, emang apa?" pasrah Ajat. Ia menyalakan tv lalu berbaring disofa yang tadi didudukinya.

"Liat ibu-ibu arisan, karna pada akhirnya bakal berujung pengghibahan yang amat menjerumuskan."

Jawaban Reyhan membuat Ajat yang tadinya sedang serius menonton tv menjadi tertawa terbahak-bahak. Hal itu sontak membuat Reyhan keheranan, adakah yang lucu dengan apa yang ia ucapkan?

Baru saja heran melihat Ajat yang tertawa. Tapi, keheranan itu sirna saat Ajat tiba-tiba memasang raut wajah datar.

"Lo benci liat ibu-ibu arisan?" tanya Ajat yang dengan cepat mendapat anggukan dari Reyhan. "Berarti gak suka sama mama gue dong?" Wajah Ajat memelas.

Pasangan Bobrok Tanpa StatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang