Budayakan ninggalin jejak⭐
Enjoy Reading❤
_________________________________________
"Ekhm," suara dari belakang berhasil membuat Reyhan dan Lasmi memberhentikan aktivitas candaannya. Mereka berdua menoleh untuk mengetahui siapa pemilik suara.Ternyata itu adalah....
"Ajat!" Bentak Reyhan dan Lasmi bersamaan, Ajat terkekeh sambil berjalan mendekati tempat duduk lalu mendudukan bokong nya disana.
"Kenapa? Kaget yah?" tuding Ajat.
"Kagetalah kampret, gue kira Maya," sahut Reyhan keceplosan. Padahal barusan ia berjanji kepada dirinya sendiri tidak akan sampai keceplosan menyebut nama Maya. Karna tidak enak kepada Lasmi.
Tunggu! Tidak enak, katanya? Tidak enak kenapa? Bukan kah mereka hanya sekedar teman?
Sebenarnya Reyhan tidak mau lagi membahas Maya di depan Lasmi karna Maya adalah perempuan yang di sukai oleh Farhan. Dan Farhan adalah cowok yang Lasmi suka. Jadi tidak enak rasanya jika ia harus membahas Maya.
"Jat, hubungan lo sama Erika gimana? Baik-baik aja?" tanya Reyhan mengalihkan topik pembicaraan, ia ikut duduk di samping Ajat. Sedangkan Lasmi masih di posisi awalnya.
Reyhan menggerak-gerakan tangannya perintah agar Lasmi mau duduk bersama nya dan juga Ajat. "Beb, sini duduk. Jangan berdiri teyuss kaya patung di musium Fatahillah."
Lasmi mengangguk dan ikut duduk bersama mereka berdua. Tenang, tempat duduk itu panjang dan mereka tidak berdekatan. Satu RT pun masih muat disana. Ingat, perhatikan, dan camkan! Hanya satu RT yang artinya satu orang lagi yaitu pak RT.
"Tumben amat lo, nanyain hubungan gue sama Erika," kata Ajat.
Reyhan memutar bola matanya. "Gue cuma nanya. Biasanya kan, lo setiap malam ahad ngepel di rumah nya si Erika."
"Lo cenayang? Ko tau?"
"Jadi lo beneran ngepel di rumah Erika? Gue kira pacarnya, eh ternyata lo pembantunya," ucap Reyhan dengan gelak tawanya.
"Anj–,"
"Ape? Mau bilang Anjing? Kata pak Rosid alias guru agama kita. Kita gak boleh ngomong Anjing, karna apa? Karna sesama Anjing gak boleh ngomong Anjing."
"Gak ngerti gue sama lo Rey, makin hari setrez lo makin menjadi," Ajat menghembuskan nafas dengan kepala yang menggeleng. "Sebenernya gue mau curhat."
"Curut jahat," timpal Reyhan.
"Gue serius," kata Reyhan.
"Ya, apa?"
"Hubungan gue sama Erika emang lagi goyah," ucap Ajat membuka topik pembicaraan yang akan dia bahas.
"Gue kira goyang."
"Lo gak bisa banget di ajak serius!" bentak Ajat membuat Reyhan melongo tak percaya, baru kali ini dia melihat Ajat memasangkan wajah marahnya.
Lasmi yang melihat itupun kaget, tapi baginya wajar jika Ajat marah. Karna Reyhan tidak serius menanggapi masalah ini.
"Maaf Jat maaf, terus?"
"Kayaknya kita otw putus."
"Masalahnya apa?" Kali ini Lasmi ikut bertanya, setaunya Ajat dan Erika adalah sepasang kekasih yang jauh dari dari kata bertengkar. Keduanya saling melengkapi satu sama lain, wajar jika ucapan Ajat berusan, membuat Lasmi dan Reyhan kepo.
"Dia cemburu sama gue," jawab Ajat dengan mimik wajah sendu.
"Bukannya kalian kemana-mana aja kayak Upin Ipin yak, barengan teros. Ko Erika bisa cemburu? Lo centil sama cewek pas kalian jalan?" tanya Reyhan kali ini dia mulai serius menanggapi permasalahan Ajat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasangan Bobrok Tanpa Status
Teen FictionKarna emang mereka itu deket banget cuma ya ... tanpa ada ikatan status gitu. Aku nulis cerita ini berdasarkan kisah nyata sepupu ku, gak semua si cuma sebagian yang aku ambil, dan sebagian lainnya aku tambahin biar lebih uwwu.