Aku gak minta apa-apa, cuma pengen Vote, komen, dan kalo ada typo bilang🌚👌______________________________________________
Hari senin telah tiba, setelah dua hari menjalani aktivitas diluar sekolah kini Lasmi harus kembali belajar di kelas yang sangat membosankan. Sudah pukul enam lewat 5 menit. Lasmi menghentak-hentakan belakang kepala pada kursi yang sedang diduduki nya. Beberapa kali melirik pintu kamar sang kakak yang masih tertutup rapi.
"Yah, si Aa bareng?" tanya Lasmi kepada sang Ayah, dirinya sudah mulai bosan menunggu Ardy yang tak kunjung keluar dari dalam kamar.
"Iya, 'kan searah." Ayah tersenyum kemudian kembali fokus membaca koran.
Pagi ini Ayah yang akan mengantarkan kedua anaknya pergi ke kampus dan sekolah, karena cuti kerja masih beberapa hari lagi jadi Ayah masih bisa menikmati indahnya rumah bersama keluarga, kebetulan bunda juga akan ke pasar, jadi sekalian saja mereka berempat pergi bersama.
Lima menit setelah obrolan kecil bersama sang ayah, akhirnya Ardy keluar dengan celana jeans, kaos hitam polos, dan kemeja yang ia biarkan terbuka bebas. Tidak ketinggalan tas yang sudah menenteng di pundak.
Kini mereka berempat sudah berada didalam mobil, setelah dirasa sudah tidak ada barang ataupun keperluan yang tertinggal, ayah sebagai alih kemudi segera melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
"Tumben jalanannya sepi," ucap Lasmi. Melihat jalanan dari kaca mobil, nampak tidak ada kendaraan beroda empat yang melintas. "Loh, kenapa berhenti, yah?" Lasmi bertanya sebelum melihat di depan sana yang ternyata sudah ada dua orang pria yang umurnya sekitaran ayah.
Ayah menurunkan kaca mobil.
"Selamat pagi." Salah satu diantaranya berucap sembari mengangguk sekali hentak.
"Pagi," ucap Ayah dan Bunda bersamaan sedangkan Ardy dan Lasmi, mereka berdua hanya saling lirik saja.
"Maaf pak, buk, saya mengganggu waktunya. Saya hanya mau memberitahukan jika di depan sana sedang ada perbaikan jalan, untuk roda empat belum bisa melintas pak. Saya meminta maaf, dengan berat hati saya ucapkan bapak harus putar balik, dan mengambil jalan lain untuk melanjutkan perjalanan."
"Baik pak, terimakasih informasi nya."
"Sama-sama, pak. Kalo begitu kami pamit," ucap salah satu petugas itu sambil tersenyum.
"Kalo kita puter balik, bakal telat doang aku ke sekolah," ucap Lasmi setelah dua petugas itu pergi.
"Nggak kok, ada jalan lain yang lebih cepet sampe ke sekolah dari sini," ucap Ardy di sela-sela kekesalan Lasmi yang takut terlambat sekolah, apalagi ini hari senin, hari yang diharuskan semua siswa maupun siswi datang lebih pagi untuk melaksanakan Upacara Bendera.
"Dimana?" tanya Lasmi, sedangkan orang tua mereka hanya melihat interaksi keduanya berbicara.
Setelah Ardy menunjukan jalan untuk di lintasi, ayah segera memainkan setir mobil untuk putar balik, mengikuti arah yang Ardy tunjukan.
"Asing banget jalan nya," ucap Lasmi ketika mereka sudah mulai melintasi jalan perkomplekan yang sebelumnya belum pernah ia lewati.
"Makanya jangan diem di rumah teros!"
"Di rumah salah, keluar rumah salah, apasih mau nya," ujar Lasmi. Tak suka dengan yang kakak nya ucapkan. Memang seperti itu, ketika di rumah akan disuruh keluar, dan ketika diluar akan disuruh cepat pulang. Menganeh.
"Nak," panggil Bunda.
"Iya, Bun?" sahut Lasmi dan Ardy bersamaan, mereka berdua saling lirik, lalu membuang pandangan keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasangan Bobrok Tanpa Status
Teen FictionKarna emang mereka itu deket banget cuma ya ... tanpa ada ikatan status gitu. Aku nulis cerita ini berdasarkan kisah nyata sepupu ku, gak semua si cuma sebagian yang aku ambil, dan sebagian lainnya aku tambahin biar lebih uwwu.