Seperti seharusnya, jika ada kesalahan mohon bilang♡___---___
---Hari demi hari terlewati kini jam menunjukan pukul setengah satu siang, Lasmi sudah bersiap dengan seragam cokelat seiras dengan jilbab bergo nya.
Dengan langkah pelan Lasmi menuju gerbang rumah. Membuka lalu menutupnya setelah berada diluar gerbang tersebut. Rumah sepi, karna bunda dan ayah nya sedang keluar begitu dengan kakaknya yang belum pulang kuliah.
Siang ini ia akan pergi kesekolah untuk pramuka. Sialnya motor yang biasa ia gunakan ke Sekolah ban nya bocor, mau tak mau dia harus ke terminal untuk naik angkot.
Dihari biasa sekolah pulang kisaran jam empat. Namun, karena ini hari jumat dan ada kegiatan pramuka jadi sekolah hanya sampai jam sebelas siang dan kembali ke Sekolah pada jam satu.
Suara ponsel berbunyi, ia merongoh saku celana, dilihatnya disana nama Reyhan terpampang, tanpa mau membuang waktu segera saja Lasmi menolak panggilan itu.
Kakinya sudah membawa ia sampai ke terminal. Sekitar sepuluh menit menunggu akhirnya angkot tiba. Segera saja ia masuk dan duduk didekat pintu keluar angkot biru itu.
Sambil melihat kearah luar, Lasmi terus saja memikirkan apa yang ia alami beberapa hari lalu. Sebuah kejadian dimana dirinya tak menyangka akan semua itu. Rasa sedih berkumpul menjadi satu diwaktu bersamaan, saat itu, dan sampai sekarang. Dia sendiri bingung, bahkan tidak tahu apa yang harus dirinya lakukan, terlibat di dalam kisah yang dari awal tak ia inginkan.
Sampai akhirnya angkot yang membawanya pergi, berhenti, karena telah mengantarkannya tepat didepan gerbang sekolah. Setelah membayar segeralah ia keluar dan langsung masuk ke sekolah.
Sekolah sudah banyak di datangi oleh para siswa dan siswi, apalagi anak kelas sepuluh yang begitu ceria, mungkin mereka senang karena akan di bina oleh kakak kelas idaman mereka masing-masing. Hanya ada beberapa kelas 12 yang sudah datang termasuk Farhan.
Farhan sendiri termasuk siswa yang aktif dalam kegiatan sekolah, rajin bertanya, dan sudah tentu ia pintar. Dibalik semua itu pula ada sifat dan sikap nya yang membuat beberapa murid kurang suka pada-nya. Meskipun itu terjadi kadang-kadang dalam dirinya, seperti sombong, angkuh, dan egois.
Langkah Lasmi membawanya kedepan laki-laki yang ia incar. Menyeret kursi lalu duduk agar bisa berdekatan dengan Farhan. "Kapan mulainya, Han?" tanya Lasmi hanya sekedar basa-basi saja.
"Bentar lagi mulai kok," jawabnya sembari tersenyum ramah. Perihal sifat dan sikap Farhan yang kerap sekali berubah membuat Lasmi terheran, namun menyadari itu dia yakin sikap baik sifat yang di keluarkan tergantung suasana hati dan mood nya.
Sekarang tepatnya jam 13.10 siang para siswa maupun siswi sedang melaksanakan upacara pramuka sebagai pembukaan. Selesainya dari acara itu Farhan memilih untuk duduk di kursi panjang yang tersedia masing-masing depan kelas untuk melihat para teman-temannya membina adek kelas mereka. Begitu dengan Lasmi yang ikut duduk disebelahnya.
"Tumben gak sama Reyhan?"
Lasmi menoleh sekilas, kembali melihat orang-orang dilapangan yang masih berbaris rapi meskipun ucapara telah selesai. "Tumben nanyain Reyhan?"
"Nanya aja sih." Farhan melipat bibir ke dalam, sebelum kembali bersuara. "Gue denger-denger Reyhan jadian sama Maya, bener?"
Akhir-akhir ini berita tentang jadiannya Reyhan dengan Maya memang sedang hot-hot nya jadi topik gosip. Banyak yang mengira jika Reyhan akan menjalin hubungan dengan Lasmi, namun nyatanya tidak. Cowok itu malah berhubungan dengan seseorang yang pernah menolaknya dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasangan Bobrok Tanpa Status
Подростковая литератураKarna emang mereka itu deket banget cuma ya ... tanpa ada ikatan status gitu. Aku nulis cerita ini berdasarkan kisah nyata sepupu ku, gak semua si cuma sebagian yang aku ambil, dan sebagian lainnya aku tambahin biar lebih uwwu.