56

110 23 9
                                    


Hbd to me <3
20 Januari 2005
20 Januari 2022

[Selamat membaca]

_

Rasa penasaran masih menyelimuti Ardy soal sang adik yang kemarin pulang awal dari sekolah. Entah apa yang sebenarnya terjadi kepada adiknya itu sehingga ia mampu menjawab dengan alasan berbeda saat ditanya.

Ardy memperhatikan gerak gerik Lasmi dari jarak beberapa meter, adiknya itu sedang menonton tv sambil makan snack. Terlihat santai, namun Ardy teramat yakin jika gadis itu tengah mempunyai masalah.

"Dek, kamu bolos sekolah?" Ardy duduk disebelah Lasmi dengan mimik yang menampilkan wajah kebingungan.

"Nggaklah, mana mungkin," jawab gadis itu tanpa mengalihkan tatapannya dari tayangan yang tengah ia tonton.

"Ya terus kenapa balik awal?" tanya Ardy yang sangat ingin tahu apa itu sebabnya.

Memang hampir setiap hari mereka bertengkar, namun Ardy begitu menyayangi dan peduli kepada adiknya. Ia tidak mau jika adik semata wayangnga itu kenapa-napa. Jika benar Lasmi bolos, tentu itu kemustahilan yang tak akan pernah terjadi. Ardy tau adiknya bukan seseorang yang suka bolos.

"Kan kemarin udah aku bilang izin pulang ke guru dengan alesan sakit." Masih dengan santai Lasmi menjawab pertanyaan-pertanyaan dari kakaknya.

Rasa ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi tetap melekat dalam diri Ardy, ia pun tak mau hanya diam sebelum tahu alasannya dengan jelas. "Tapi ke bunda bilang katanya gurunya rapat, gimana sih? Hayoloh bohong kan, kena dosa loh."

"Udah ah diem, Allah juga pasti ngertiin," timpal Lasmi yang sudah mulai jengkel dengan kakaknya.

"Ngertiin orang yang malas dalam menuntut ilmu?"

Mendengar itu Lasmi membenarkan posisi duduknya, menatap Ardy dengan bibir yang ia majukan.

Sambil mengibaskan tangan ia menjawab. "Haisss, udahlah aa gak tau masalahnya apa, mana paham."

Sudah Ardy duga jika ini terjadi akibat Lasmi yang sedang mempunyai masalah. "Apa masalahnya?"

Bukannya menjawab Lasmi malah pergi begitu saja meninggalkan Ardy yang dikeremuni banyak pertanyaan dikepalanya. 

****

Lasmi keluar dari dalam kamar, sudah rapi dengan seragam sekolah, saat pintu kamar itu sudah ditutup, ia teringat sesuatu yang sepertinya tertinggal di atas kasur.

Lasmi kembali masuk dengan langkah kaki sedikit lebih cepat dari sebelumnya. "Hampir aja ketinggalan," ucapnya kemudian menyimpan sesuatu yang tertinggal tadi ke dalam tas.

Langkah demi langkah membawanya pergi ke tempat dimana ada ayah, bunda, juga kakaknya. Keluarga harmonis itu sedang sarapan pagi.

Lasmi mencium 3 tangan kanan itu bergantian.

"Loh, gak sarapan?" tanya Ayah sebelum sang putri pergi meninggalkan meja makan.

"Mau sarapan dikantin aja," timpal Lasmi sembari menampilkan wajah tersenyum.

"Buang-buang duit, di rumah ada kenapa harus di kantin?" Alis Ardy terangkat, pagi ini ia terlihat seperti tidak mood.

"Bawa bekal," kata bunda dan Ardy pun mengangguk paham sedangkan Lasmi tengah melet-melet padanya.

Sejujurnya Ardy masih menyimpan dendam kepada sang adik yang tak mau jujur kepadanya perihal kejadian kemarin. Namun, dikarenakan Lasmi tak mau menjelaskan alhasil Ardy memilih untuk diam, karena ia sangat yakin Lasmi tak akan mau memberitahunya. Tapi yang jelas apapun masalahnya terpenting adalah Lasmi bisa menyelesaikan masalah itu dengan baik.

Pasangan Bobrok Tanpa StatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang