Seperti biasa, kalimat yang selalu hadir di setiap part, untuk memberitahu jika ada typo♡
__☆__
Malam tiba, keluarga yang jarang sekali kumpul ini begitu sangat harmonis ketika sudah kumpul bersama-sama. Sidik-ayah Lasmi, sedang libur bekerja, jadi pria yang lebih tua 10 tahun dari bunda Sari itu bisa meluangkan waktunya untuk keluarga.
Kini Lasmi sedang bersandar pada pundak Bunda sambil menonton tv, sedangkan Ardy dan ayahnya sibuk mabar berdua. Meskipun kerap sekali suara ayah dan kakak nya mengganggu, Lasmi dan bunda hanya diam saja, sambil menggeleng-geleng kecil, entah apa yang membuat mereka berteriak saat bermain.
"Aa, besok temenin eneng yah," ucap Lasmi. Mendengarnya membuat Ardy bergidik ngeri. Tumben sekali adik satu-satunya itu menyebut diri sebagai eneng. Sering sih, tapi jika sedang ada mau-nya saja.
"Kemana? Aa sibuk," jawab Ardy, tangannya kembali memainkan stik game, sedangkan mata-nya fokus menatap layar yang ada didepan.
"Besok kan hari libur, masa sibuk terus, alasan!" Ucapan Lasmi barusan, membuat Ardy menghentikan aktiftas yang sedang ia lakukan itu.
"Libur?"
Lasmi memutar bola mata malas, sudah tidak heran lagi jika Ardy sering sekali lupa hari. "Iya, temenin ya?"
"Iya udah, iya!" Sebetulnya saat ia berkata sibuk Ardy tak sadar jika besok adalah hari libur, makanya dia bilang jika sedang sibuk, untungnya adiknya itu bilang, jika tidak maka ia akan pergi ke kampus tanpa mengingat jadwal masuk.
"Yes ayah menang!"
"Yes!" Sorak dua wanita.
Ardy melongo, melihat game-nya yang sudah kalah oleh sang ayah. Bisa-bisanya ia adu bicara dengan Lasmi dan melantarkan game nya begitu saja. Miris.
Karena sudah kalah, dan sudah bermain sampai 2 jam lama-nya. Dua pria itu berhenti dari kegiatan mereka dan ikut bergabung bersama Bunda dan Lasmi yang sedang menonton tv dengan damai nya.
"Besok, antar kemana emang?" tanya Ardy yang di tunjukan pada Lasmi, sembari menuangkan air putih pada gelas, berteriak membuat tenggorokannya lumayan seret. Membawa dua gelas air untuk nya dan sang ayah, lalu ikut bergabung bersama.
"Jalan-jalan aja, suntuk di rumah terus," jawab Lasmi kemudian memindahkan channel yang sedang ia tonton ketika sinetron yang tayang sedang iklan.
"Gimana kalo besok kita keluar. Udah lama banget 'kan gak jalan bareng," usul Ayah yang dengan cepat mendapat anggukan dari Lasmi.
"Setuju banget," ucap Lasmi sembari mengangkat jari telunjuk dan jempolnya dan bunda hanya dapat tersenyum.
"Itu sih, emang mau-nya kamu!" sahut Ardy.
"Ya emang," kata Lasmi sambil menjulurkan lidah.
_____
Sinar mentari pagi menerobos kedalam kamar, membuat gadis ini menggeliat merasa tak nyaman dengan rasa hangat yang sedikit menganggu tidurnya. Dengan mata yang masih menutup ia berjalan ke arah jendela, melihat hari yang sudah pagi ini. Bukannya membuka gorden, ia malah menutup rapat jendela yang sendari malam tak ia tutup, kemudian menyeret gorden untuk menutup, agar cahaya mentari tak mengganggu tidur nya.
Baru saja selimut ia tarik untuk menutupi seluruh tubuh, tiba-tiba saja seorang laki-laki masuk kedalam kamar dan berteriak kencang tepat di telinga kiri-nya.
"Banguuuun!" teriak pria itu.
Sudah kacau. Kalo begini, mana bisa ia kembali tidur untuk melanjutkan mimpinya yang terhenti. Dengan berat hati dan berat mata, Lasmi duduk, mengucek mata, untuk menetralkan penglihatannya. "Apaan sih? Masih ngantuk juga, ganggu aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasangan Bobrok Tanpa Status
Ficção AdolescenteKarna emang mereka itu deket banget cuma ya ... tanpa ada ikatan status gitu. Aku nulis cerita ini berdasarkan kisah nyata sepupu ku, gak semua si cuma sebagian yang aku ambil, dan sebagian lainnya aku tambahin biar lebih uwwu.