Kalo ada typo bilang yaw><
Jangan lupa tinggalkan jejak⚫⚫⚫
Sepasang sepatu hitam dengan tali nya yang berwarna putih sudah terpakai rapih dikaki milik Reyhan, kemeja putih lengan pendek itu dimasukannya kedalam celana abu, lalu memakaikan sabuk agar terlihat lebih indah dan rapi. Tak lupa memasangkan dasi dengan logo SMA di ujung dasi tersebut. Ohiya jangan lupa menyisir rambut meskipun kepalanya akan ditutupi oleh topi.
Bercermin, melihat pantulan dirinya dari kaca yang sekarang ini terlihat begitu mempesona, ini bukanlah Reyhan yang biasanya. Alis tebal nya ia sisir menggunakn sisir rambut pada bagian ujung sisirnya, dirasa sudah rapi segera saja dia berpose ala model anak sekolah.
"Nikmat mana yang kau dustakan!" ucapnya sambil merapihkan kerah baju yang padahal sudah begitu rapi.
Rapi seperti ini bukanlah dirinya. Bahkan siapapun orang akan pangling kepadanya, seperti orang tuanya sekarang yang tengah menatapnya dari ujung kepala hingga kaki.
Kini Reyhan telah berada di ruang keluarga untuk berpamitan kesekolah kepada orang tuanya. Namun, ketika hendak mengulurkan tangan mengajak bersalaman emaknya terlihat begitu kaget dengan fashion anaknya pagi ini.
"Rapi banget, tumben?" tanya Emak yang masih sibuk mencermati Reyhan sedangkan bapak hanya diam melihat sambil menikmati kopi. Pria itu akan kembali ke sumatera setelah 2 bulan dirumah, tentu saja itu masih sangat lama.
"Iya, Mak. Soalnya hari ini kelas Reyhan ada acara fotoshoot makanya Reyhan rapi kaya gini."
"Fotoshoot? Pelulusannya kan masih lama, ko udah foto-foto?"
"Emang masih lama mak, ini cuma acara foto biasa aja kok, bukan untuk perpisahan. Solanya wali kelas Reyhan ulang tahun, makanya dia ngajakin kami foto."
"Oh gitu. Yaudah sana berangkat, keburu kesiangan," kata emak.
Reyhan meraih tangan emak, diciumnya lembut. Begitu juga dengan tangan bapak yang ia perlakukan seperti kepada emaknya.
Jam 06:30 adalah waktu yang sangat masih pagi bagi seorang Reyhan. Sekolah dihari biasanya masih sepi tapi sekarang anak kelas 12 Ipa 2 sepertinya sudah banyak. Mungkin jika tidak ada acara fotoshoot itu Reyhan tak mungkin datang sepagi ini begitu juga dengan mereka.
Setelah memarkirkan motor ditempatnya Reyhan segera masuk kedalam kelas. Benar apa dugaannya kelas 12 IPA 2 sudah banyak yang datang. Tapi ia belum melihat keberadaan Lasmi.
Tanpa berfikir lama-lama Reyhan langsung saja mengeluarkan ponsel untuk menelfon Lasmi. Baru saja tersambung seseorang dari belakang menepuk pundak, membuatnya kaget dan hampir menjatohkan hp miliknya.
"Pagi Jang!" Dia adalah Lasmi. Reyhan bungkam melihatnya, baju padang dengan rok span abu yang selaras dengan jilbabnya membuat Lasmi terlihat begitu cantik. Wali kelas memang semalam sudah bilang jika untuk anak perempuan diharuskan memakai kerudung abu agar sama dengan topi anak laki-laki.
"Pagi, Nil," jawab Reyhan sambil terus menatap Lasmi tanpa berkedip sekalipun.
"Lo tumben rapi," pujian Lasmi sekaligus meledek ini menjadi pemutus kontak mata Reyhan kepadanya.
"Kan mau foto, nanti selesai pemotretan nih dasi sama topi bakal gue lepas. Apalagi baju, gak enak banget dimasukin, kaya culun."
"Padahal lo keliatan lebih ganteng," puji Lasmi yang membuat Reyhan sedikit salah tingkah.
"Apapun gayanya gue akan terus terlihat ganteng, karena emang udah kodratnya gue ganteng." Dengan lagak so cool nya Reyhan lagi-lagi merapihkan kerah baju-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasangan Bobrok Tanpa Status
Teen FictionKarna emang mereka itu deket banget cuma ya ... tanpa ada ikatan status gitu. Aku nulis cerita ini berdasarkan kisah nyata sepupu ku, gak semua si cuma sebagian yang aku ambil, dan sebagian lainnya aku tambahin biar lebih uwwu.