~Pantun ngaco~
Ada UFO, ada burung elang
Kalo ada typo, mohon bilang🙏Buah kupa, make bedak
Jangan lupa, tinggalkan jejak🙏_____☆_____
Setelah membayar eskrim dan minuman Lasmi langsung pergi ke luar untuk menemui kakak-nya yang sedang menunggu. Dilihatnya Ardy sedang duduk menyender pada tembok putih dengan tangan yang melipat didepan dada, dan mata yang memejam.
"Ayok!"
Ardy membuka matanya, menoleh, lalu berdiri setelah yang ditunggu sudah tiba ditempat. "Minuman hamba, mana? Haus saya," kata Ardy dengan satu tangan kanan yang ia ulurkan, meminta agar minumannya diberikan.
"Nih!" Lasmi memberikan apa yang Ardy pinta, kemudian pergi meninggalkan kakak nya yang kini sedang terheran-heran mendapati perlakuan adiknya yang mendadak jutek seperti itu.
"Kenapa itu anak," lirih Ardy. Setelah selesai meneguk minuman hingga tersisa setengah, ia mengejar adiknya yang sudah lumayan jauh.
Sampai. Ardy sudah berjalan beriringan dengan Lasmi. Jalannya begitu cepat, menyeimbangi adik semata wayangnya. Tak mau kalah, ia pun berjalan lebih cepat dari sang adik, lalu berhenti di tengah-tengah menghalangi Lasmi.
"Apaan sih?!" tanya Lasmi, mulai geram karena kakak nya menghalangi jalan.
Ardy menautkan sebelah alis-nya sambil melipat kedua tangan didepan dada. "Kenapa?"
Lasmi ikut bergaya seperti kakaknya sekarang. Sedikit jinjit untuk bisa menyetarakan tinggi mereka. "Kepo."
Lagi dan lagi, satu kata sebagai jawaban yang sama sekali tidak memecahkan pertanyaan yang ada di otak Ardy, selalu seperti itu, bertanya di bilang kepo, tidak di tanya di sangka tidak peduli. Jadi maunya apa? Membingungkan.
Tanpa mau membuang waktu untuk terus berdiri di tempat itu, langsung saja Ardy kembali mengejar adiknya yang sekarang tengah berjalan menuju pintu keluar.
"Mau kemana? Ayah sama bunda masih di dalam." Ardy mencengkal pergelangan tangan kanan Lasmi.
Lasmi berhenti melangkah, menatap manik kakanya penuh rasa malas. "Pulang!"
Entah apa yang terjadi pada gadis itu, yang jelas Ardy benar-benar bingung dengan sikap adiknya yang akhir-akhir ini mudah marah, dan pundung tanpa alasan yang jelas. Perubahan sikap adiknya itu tidak membuat Ardy curiga pada kejadian dimana adiknya pergi tanpa pamit dan pulang malam. Yang ia tahu karen, Lasmi sedang punya masalah kecil dan menangis karena terlalu over memikirkan jalan keluar dari permasalahnnya, tanpa tahu jika yang membuatnya seperti itu, adalah Reyhan.
____
Lasmi duduk di bawah pohon yang bersebrangan dengan mall yang ia kunjungi tadi. Melihat seorang pria yang sedang berlari ke arahnya. Diam-nya dia disini pun untuk menunggu kedatangan sang kakak, karena yakin kakaknya akan mengikuti.
Pria itu duduk disebelah adiknya. "Bener mau pulang?" tanya Ardy memastikan
"Jalan-jalan," jawab Lasmi sambil mengeluarkan sesuatu dari dalam tas.
Dahi Ardy mengkernyit ketika adiknya menyodorkan ponsel kepadanya. "Untuk?"
"Telfon, bunda. Bilang kalo kita mau jalan-jalan." Terlalu malas dirinya untuk banyak berucap. Biarkan saja kakak nya yang bilang kepada bunda.
"Gak ayah aja?" tanyanya, karena biasanya, jika sedang belanja bunda jarang sekali mengaktifkan ponsel.
"Kartu nya beda, aku gak ada pulsa, kalo sama bunda kan sesama, jadi gratis."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasangan Bobrok Tanpa Status
Novela JuvenilKarna emang mereka itu deket banget cuma ya ... tanpa ada ikatan status gitu. Aku nulis cerita ini berdasarkan kisah nyata sepupu ku, gak semua si cuma sebagian yang aku ambil, dan sebagian lainnya aku tambahin biar lebih uwwu.