Kalo ada typo mohon bilang🙏
___________________________________________
Disaat sedang asiknya mendengarkan musik lewat earphone nya tiba-tiba saja lagu yang diputar berubah menjadi suara panggilan telepon, Reyhan merongoh ponsel dari saku celana, terpampang jelas disana nama bertulisan 'Macan' siapa lagi jika bukan emaknya. Segera ia mengangkatnya.
"Assalamualaikum Macan garis miring yang gak lurus emak cantik," ucap Reyhan.
"Wa'alaikumsalam Ajel."
"Ajel apaan, mak?"
"Anak jelek."
Reyhan mengelus dada. "Tumben emak nelfon, ada apa?"
"...."
"Okedeh nanti Reyhan coba ajak."
Emak menjelaskan maksud dan tujuannya menghubunginya. Setelahnya Reyhan hanya menuruti saja, mana mau dia membantah apa yang emaknya suruh.
Disana seorang cowok tengah berlari, Reyhan menajamkan penglihatannya yang ternyata adalah Ajat.
Ada rasa kesal saat melihat sengiran Ajat yang dipersembahkan untuknya. Kejadian kemarin membuat ia lumayan jengkel dengan temannya itu.
"Masih bisa lu nyegir," ucap Reyhan sambil melepas earphone dari telinganya kemudian memasukannya kedalam saku kemeja putihnya.
"Maaf," ucap Ajat.
Kemarin saat pulang dengan Ajat, cowok itu meminta Reyhan untuk turun dipinggir jalan dengan alasan Erika sudah menunggunya disebuah Cafe, dengan malas terpaksa Reyhan turun menuruti demi keharmonisan hubungan mereka meskipun dirinya yang menjadi korban terlantarkan dipinggir jalan. Reyhan memilih untuk naik ojek saat itu, namun ketika ia meraba saku-nya bermaksud mengambil dompet, benda berisi beberapa lembaran uang miliknya tidak ada, ia menduga dompetnya jatuh saat ia dengan Ajat naik motor. Dengan berat hati Reyhan mau tak mau harus jalan kaki untuk sampai kerumahnya.
Ajat mengeluarkan dompet berwarna hitam lalu menyerahkannya pada Reyhan.
"Dompet gue ketinggalan dirumah Lo?"
Ajat mengangguk. "Hm ... yok baris," ajak Ajat.
"Santai aja kali, lagian guru belum dateng," sahut Reyhan memasukan dompet tadi ke saku-nya.
Siswa maupun siswi sudah baris rapi dilapangan untuk melaksanakan upacara, para guru memang belum datang karna ini masih sangat pagi. Tapi jika sudah berbaris seperti ini kan lebih enak, saat guru datang upacara langsung dimulai. Hanya tersisa dua murid yang masih berdiri dikoridor yaitu Reyhan dan Ajat.
15 menit kemudian satu persatu guru datang dan menyuruh upacara untuk segera dilaksanakan. Petugas upacara kali ini dilaksanakan oleh kelas 11.
"Kalian kan tinggi sini baris didepan," ucap salah satu murid kelas 12 kepada Reyhan dan Ajat.
"Ngga, gue pendek," sahut Reyhan ia sedikit menunduk agar terlihat pendek. Cowok yang menyuruh tadi hanya menggeleng kecil.
"Udah cepet, 'kan biasanya yang tinggi didepan," tempal cowo disebelah siswa tadi. Mungkin dia temannya.
"Siapa Lo nyuruh-nyuruh kita," Ajat angkat bicara lalu bertos dengan Reyhan.
"Gue ogah didepan, terlalu mencolok. Takut nanti cewek-cewek kejer liat kegantengan gue, apalagi pas gue keringetan, beuh ... damagenya bukan maen." Reyhan kembali berucap.
Dua cowo itu hanya bisa pasrah, menyuruh untuk benar kepada Reyhan dan Ajat memang lebih susah dibanding dengan melawan satu sapi ngamuk, mereka berdua akhirnya diam dengan posisi siap tanpa menyuruh lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasangan Bobrok Tanpa Status
Ficção AdolescenteKarna emang mereka itu deket banget cuma ya ... tanpa ada ikatan status gitu. Aku nulis cerita ini berdasarkan kisah nyata sepupu ku, gak semua si cuma sebagian yang aku ambil, dan sebagian lainnya aku tambahin biar lebih uwwu.