44

218 33 36
                                    


Hay, back lagi sama aku yang sudah pasti bawa satu part PBTS. Buat yang setia baca dan setia nunggu Up, aku berterima kasih make banget. Jangan lupa Votmen nya, dan kalo ada typo mohon bilang ehe^^

Happy reading🧜‍♀️

_____

"Arrrgh!" Reyhan menjambak rambutnya prustasi. Di balik amarahnya yang sedang berlangsung rupanya dua orang yakni Ajat dan Erika sedang mengintipnya.

"Kenapa malah nonton Reyhan sih? Katanya kebelet?"

Erika menggeleng lalu menepuk jidatnya. "Kamu kura-kura banget ya!" kata Erika membuat Ajat bingung. "Aku tadi cuma alasan, supaya mereka berdua bisa ngobrol dan selesaikan masalahnya," sambungnya dengan bola mata yang memutar. Tentu saja itu benar, rencana itu sudah ada di otak Erika. Namun, nyatanya tak semulus seperti yang terpikirkan sebelumnya.

"Kamu perhatian banget sama orang lain. Tapi gak perhatiin aku sebagai pacar kamu," ucap Ajat membuat Erika menatapnya heran.

Ajat memelas. "Kamu gak merhatiin aku yang udah berekspektasi tinggi untuk intip kamu pas pembuangan. Tap–sssshhh." Kini pinggang Ajat bagaikan dikuncir oleh karet, rasa nyeri langsung menyeruak pada kulitnya. Cubitan Erika benar-benar menyakitkan.

"Gak enak tau liat mereka yang marahan kaya gitu! Lagian kak Reyhan ngapain sih pacaran segala sama Maya!"

"Kakak Maya sayang, dia calon sepupu iparmu lho," tutur Ajat.

"Dahla!" Erika melipat tangan di depan dada. Lalu berjalan, menuju kursi panjang yang cukup untuk empat orang, ia duduk disana sembari menatap sekeliling yang masih banyak dengan orang-orang yang berlalu lalang.

"Reyhan and Maya, atau Reyhan and  Lasmi?" tanya Ajat, mencoba membuka pembicaraan.

Erika mendekatkan wajahnya. "Urutan kedua, lah! Valid!" ucapnya sembari mengibaskan rambut.

Ajat menghela nafas pasrah. "Yeah, gak sama."

"Kamu berpihak sama sepupu kamu, hah?!" tanya Erika bernada sedikit membentak, begitu dengan tatapan tajamnya yang menyorot kedua bola mata Ajat.

Bukannya menjawab Ajat malah meraih tangan kanan Erika dengan tangan kanannya . Di tatapnya manik kecokelatan milik gadis itu, serta senyuman yang begitu manis yang ia kembangkan. Perlakuan Ajat sekarang menimbulkan pertanyaan dipikiran Erika apa yang akan lelaki ini lakukan?

Ajat berdeham. "Ekhm," dua pasang mata itu mengalihkan pandangan pada tangan yang ia jabat, dua detik setelahnya barulah kembali menatap gadis di depannya. "Perkenalkan kak, saya adalah seseorang dari masa depan. Saya memihak kepada pasangan di urutan paling atas...,"

Belum sempat melanjutkan ucapannya Erika sudah melotot tajam.

"Shuttt!" Jari telunjuk Ajat melekat di bibir mungil milik kekasihnya.  "Kakak cantik, diem dulu! Kakak cantik kalo marah nambah cantik, kan saya jadi gak mau milih yang lain ntarnya."

Bibir Ajat mengerucut, membuat mimik wajah sok sedihnya. "Kakak cantik jangan salah paham dulu, kakak cantik tau gak siapa pasangan yang ada diurutan nomor satu yang saya pilih?"

Erika menautkan alis, kemudian mengangkat bahu acuh.

"Itu, kakak cantik dan masa depan kakak cantik, yaitu saya!"

Erika menarik tangan, menaruhnya di samping paha. "Apaan sih garing!" Ia memalingkan wajah ketika sadar jika senyum terbit dibibir pink
miliknya, tak mau sampai Ajat melihat itu.

Pasangan Bobrok Tanpa StatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang