32

215 32 54
                                    

Kalo ada typo mohon bilang🙏
Belum sempat revisi ehe😭🙏

"Emang bener, bapak tuh dulu temen deket emak?" Reyhan menatap bapaknya dengan pandangan lurus sambil menopangkan tangan dibawah dagu.

"Iya, ah elu kan emak udah kasih tau," sambar emak begitu saja. Meski Reyhan tidak bertanya padanya.

Bapak menjawab dengan anggukan. "Ko bapak bisa sih suka sama emak? Kan emak cerewet banget." Reyhan melirik emaknya sekilas, sedikit menyindir.

"Aku cerewet dan aku bangga!" Emak tersenyum sinis, melirik Reyhan sekilas sembari melipat tangan didepan dada.

"Buseet aku-akuan," sahut Reyhan geleng-geleng.

"Terserah emak dong, yaudahlah emak mau masak dulu, papay gantengkuh," pamit emak, mengelus rambut bapak dengan lembut.

Ah elah uwwu-uwwuan didepan anaknya batin Reyhan sedikit mengiri.

"Jadi kamu mau tau cerita bapak waktu dulu sama emak?"

Reyhan mengangguk saat bapaknya bertanya. Bapak mengalihkan padangan pada foto sepasang kekasih yang masih memakai baju putih abu-abu tertempel didinding dengan bingkai kayu bercat hitam.

"Emak tuh cerewet, cantik, pinter, baik, perhatian, dan banyak yang ngincar, bapak sebagai teman dekatnya cuma bisa mendam perasaan karna insecure juga sama cowo-cowo lain yang deketin emak, mereka semua keren, ya mana ada sih cowo jelek yang berani deketin cewe secantik emak, bapak kan kentang jadi gak berani. Apalagi emak terlahir dari keluarga yang lumayan berpunya."

"Cowo jelek yang berani deketin cewe secantik emak? Berarti bapak jelek dong?"

"Oh tentu saja tidak! Kan bapak ganteng, jadi berani deketin emak, meskipun kentang kantong tapi kan gak kentang muka." Bapak merapihkan kerah bajunya sambil menggerakan satu alis.

"Reyhan ganteng juga kan, Pak?" Reyhan memainkan kedua alis. Bapak dan anak ini memang sangat mirip. Mulai dari bentuk wajah, hidung, mata, warna kulit, semuanya hampir mirip, karna sebagian Reyhan juga mirip emaknya.

"Jelas dong, siapa dulu dong bapaknya," mereka berdua bertos ria. Mungkin jika dibandingkan dengan emak, Reyhan lebih aku dengan bapaknya.

"Tadi kata bapak, bapak mendam perasaan terus kok bapak berani deketin emak?"

"Bapak sama emak kan emang deket, cuma karna status kita cuma temenan jadi pas bapak deketin, emak pikir itu biasa, padahal dari awal ngasih perhatian lebih, bapak tuh emang ada rasa sama dia. Mungkin bisa dibilang bapak anggap dia doi, tapi dia anggap bapak temen."

"Terus, gimana?"

"Ya sampe akhirnya bapak berani bilang kalo selama itu bapak ada rasa cinta sama emak, dan gak mau hubungan ini lebih dari teman."

"Tapi emak pernah bilang, katanya ada dua pilihan yang bikin emak bingung, harus milih bapak atau orang lain," jelas Reyhan mengingat apa yang pernah emak sampaikan padanya.

"Iya, orang lain itu kakak kelas, dia ganteng, pinter, pokoknya idaman ciwi-ciwi dah, apalah daya bapak yang hanya sebuah kentang cakep yang tak bermodal. Si kakak kelas itu suka sama emak, emak juga keknya kesemsem sama tuh orang. Cuma, ada satu hal buruk yang bikin emak jadi ilfil sama dia."

Reyhan dengan antusias nya mendengarkan cerita bapak. "Apaan tuh?"

"Dia ketauan mabuk dibelakang sekolah," jawab bapak. Reyhan terkejut mendengarnya. Tak habis pikir dengan apa yang dilakukan laki-laki dimasa sekolah emak dan bapaknya. Berbeda dengan dirinya, jangankan mabuk, merokok saja ia tidak mau.

Pasangan Bobrok Tanpa StatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang