50

185 37 26
                                    

Huaaa gak nyangka banget PBTS udah 50 Part 😭😭 makasih banget buat kalian yang setia baca sampe sejauh ini, biasanya satu part aku buat 1500 an kata. Tapi, untuk memeriahkan part ke 50 aku buat rada panjang 😭👍🏼

Semoga gak bosen yaa...
Happy reading🎉
_
________________________________
_

Suasana kelas mendadak sepi saat semua nya baru menyadari ada dua murid yang tidak masuk hari ini. Si gesrek Ajat beberapa kali menelfon Reyhan namun tak kunjung mendapat jawaban, selalu saja tidak aktif.

Linda yang awalnya diam saja ikut menelfon teman sebangkunya. Beberapa detik setelah memanggil akhirnya panggilan itu tersambung juga, Linda menempelkan benda pipih itu pada telinganya, ia bertanya kepada Lasmi kenapa dia tidak masuk hari ini, ternyata ada urusan keluarga, Lasmi tidak masuk karena sepupu dari bundanya menikah. Tidak mungkin kan jika dirinya tidak datang.

"Bisa bareng gitu gak masuknya. Si Reyhan ikut ke acara nikahannya kah?" tanya Ajat setelah Linda mengakhiri telfon dengan Lasmi.

"Ya mana gue tau, mungkin ajasih, siapa tau kan dia ikut buat ngabisin prasmanan," jawab Linda santai sambil meniup-niup kerudung yang ia kenakan. Padahal sudah rapi, entah kenapa sebagian besar siswi suka sekali meniup-niup kerudung seperti yang Linda lalukan. Biar rapi? Tapi kan udah rapi banget itu. Apa kalian spesies seperti itu juga?

Ajat diam, otaknya berpikir, rasanya tidak mungkin Reyhan ikut bersama Lasmi, karena keduanya sedang ada problem yang belum tertuntaskan. Baru saja menyimpan ponsel tiba-tiba benda itu berdering menandakan ada yang menelfon. Terpampang jelas nama Reyhan di sana. Segera saja Ajat menggeser tombol hijau.

"Anjir dimana lo?" tanya Ajat sebelum penelfon berbicara.

"Emaknye!"

"Oh emak, Astagfirullah, maaf mak maaf, kirain Reyhan." Dalam hati Ajat menyumpah dirinya sendiri.

"Reyhan nya kemana, mak? Kok gak masuk sekolah?"

"Ini, Reyhan sakit. Emak minta tolong buat bilangin ke wali kelas nya yah. Tadinya mau nelfon neng Lasmi cuma kata Reyhan sama lu aja."

"Owh gitu, oke Mak siap, cepet sembuh buat Reyhan yah."

"Iya, makasih ya. Yaudah emak tutup telfonnya, Assalamualaikum."

"Iya mak, Waalaikumsalam."

Ajat menyimpan ponsel di atas meja, lalu bertolak pinggang. "Ternyata makhluk kaya Reyhan bisa sakit juga," ucapnya pelan sambil mengangguk kecil.

-PBTS-

Istirahat jam pertama baru saja tiba. Ajat segera menyimpan buku, merapihkan sedikit rambut yang berantakan, dan mengantongi pulpen pada saku baju nya, hal itu selalu ia lakukan karena jika dibiarkan bisa-bisa saat dia kembali pulpen itu sudah hilang. Pasti kalian pernah merasakan bahkan sering, itu terjadi karena ada setan pulpen, tipe-x, penghupus, pinsil, penggaris, dan lainnya di setiap sekolah.

Ajat mulai berjalan keluar kelas, ia akan pergi ke kelas sepupunya—Maya. Tidak ada hal tertentu yang akan di obrolkan, hanya untuk memberi kabar jika Reyhan sedang sakit. Ajat terpaksa menghentikan langkah kaki nya, saat di jarak 3 meter pak Yana selaku guru geografi memanggil namanya. Terlihat guru itu yang sedang kerepotan membawa tumpukan buku.

"Jat sini kamu!" teriak pak Yana. Ajat diam ditempat otaknya mencari cara bagaimana dia menghindar.

"Iya, pak." Akhirnya Ajat menghampiri pak Yana dengan otak yang masih berputar mencari jalan keluar.

Pasangan Bobrok Tanpa StatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang